13. Arkanza

4K 218 111
                                    

Seperti biasa kita absen dulu yes

Kalian baca tanggal berapa?

Hari apa?

Jam Berapa?

SPAM RANDOM COMMENT DISINII!!

Makasii udah mau jawab, lov u

met baca all <3

***

"Soal hati itu sensitif, yang sempurna belum tentu bisa diterima."

***

Sesi istirahat kali ini sangatlah berbeda seperi sesi istirahat pada biasanya. Bel sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu namun Rifqi dan kawan-kawannya masih saja terdiam di dalam kelasnya. Ini semua tidak akan terjadi jika setelah ini tidak akan ada ulangan geografi yang diadakan mendadak.

Rifa sudah muak mempelajari ini semua, kepalanya terasa sangat penat. Dia ingin rehat sejenak dengan melihat suasana di luar kelasnya. Gadis itu hendak bangkit dari kursinya tapi sialnya Rifqi langsung menahan kepergiannya.

"Buru-buru amat neng, mau kemana?" tanya Rifqi dengan tangannya yang masih mencekal lengan Rifa dengan sangat erat.

"Buru-buru sebelah mananya gue tanya? Dari tadi kita semua diem di kelas yah," jawab Rifa sambil meninggikan nada bicaranya.

"Gue nanya doang kok dibalesnya galak banget," jujur saja Rifqi cukup terkejut dengan reaksi sahabatnya. Tak biasanya Rifa bersikap emosional seperti ini.

"Mau ke toilet, lo mau ngintilin gue?" Jawab Rifa.

Sebetulnya Rifa masih kesal dengan tindakan Rifqi beberapa hari yang lalu. Dia tidak menyangka bahwa Rifqi akan sampai mendatangi rumahnya hanya untuk memastikan keadaannya. Entah mengapa lelaki itu akhir-akhir ini sangat posesif layaknya seorang pacar. Rifa heran mengapa cowok itu harus berubah disaat dia sedang mencoba untuk mengenal Aldino.

Rifqi akhirnya melepaskan genggamannya dari lengan Rifa. Sahabatnya itu langsung pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun. Tampaknya kondisi Rifa sedang tidak baik-baik saja hari ini dan Rifqi malah mengganggu ketenangan perempuan itu.

"Di sini mana yang namanya Rifqi?" Tanya seorang cowok yang tiba-tiba datang ke dalam kelasnya. Sudah dipastikan cowok itu adalah kakak kelasnya. Tidak mungkin teman seangkatan ataupun adik kelasnya memanggilnya seperti itu.

Rifqi cukup terkejut dengan kehadiran cowok itu. Dia sebelumnya tidak pernah mengobrol sama sekali dengan cowok itu selama dia ada di International High. Namanya Arkanza, seorang ketua OSIS International High yang sebentar lagi masa jabatannya akan habis.

Rifqi bangkit dari kursinya, "Saya kak, ada apa yah?"

"Bisa ikut gue dulu sebentar?" pinta Arkanza dengan raut wajah yang cukup mengerikan.

"Ada apa ya kak?" tanya Farrel yang akhirnya ikut bangkit dari tempat duduknya.

"Gak usah ikut campur lo," tegur Arkanza sambil meninggikan nada bicaranya.

"Gue temennya Rifqi, gue berhak ikut campur," Farrel ikut meninggikan nada bicaranya secara tidak sengaja. Lelaki itu sudah mulai terpancing emosinya.

Rifaldino (PREQUEL IPA & IPS) [TAMAT]Where stories live. Discover now