17. Emosi dan Kesabaran

1.1K 78 37
                                    

Seperti biasa kita ritual dulu yahh

Kalian baca tanggal berapa?

Hari apa?

Jam Berapa?

SPAM RANDOM COMMENT DISINII!!

Makasii udah mau jawab, lov u

met baca all <3

***

"Tak hanya Pria yang harus mengejar seseorang yang dicintainya."

***

Pagi ini langit tampak begitu cerah dari hari-hari sebelumnya seolah-olah akan terjadi suatu hal yang indah hari ini. Namun kenyataannya tak seperti itu. Tampaknya sebentar lagi akan terjadi keributan di pinggir lapangan sekolah. Keributan antar dua gadis yang tak pernah terjadi sebelumnya.

Arin sengaja datang lebih awal ke sekolah. Perempuan itu bahkan berangkat lebih dulu sebelum Rifqi datang ke rumah untuk menjemputnya. Emosinya sudah memuncak saat ini padahal jam sekolah saja belum dimulai.

Arin berjalan cepat menghampiri seorang siswa perempuan yang sedang mempersiapkan dirinya untuk latihan cheers. Agnes namanya, seorang anggota cheers dengan paras cantiknya yang memiliki lekuk tubuh yang diidamkan oleh kebanyakan perempuan ini berhasil mengundang perhatian siswa-siswa di international high. Dia juga memiliki kemampuan yang sangat baik dalam cheers dan sangat berpotensi untuk menjadi kapten selanjutnya.

"Lo cari masalah sama orang yang salah Nes, lo pikir gue bakal takut sama lo?" Arin berterus-terang sambil menggenggam lengan Agnes dengan kencang.

"Gak usah sentuh-sentuh gue bisa gak?!" Agnes melepas genggaman Arin dari lengannya secara kasar.

"Lo jadi cewek murahan banget yah, cabe di pasar aja mahal!" ejek Arin.

"Wait, I don't get it," Agnes sedikit kebingungan dengan arah pembicaraan Arin. Dia tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Arin.

Arin langsung menujukkan suatu postingan dari layar ponselnya, "Lo ngapain post foto kaya gini sama cowok orang?"

"Mau rebut cowok orang gak gitu juga kali caranya!"

Sudah menjadi rahasia umum bahwa sejak kelas 10 Agnes berusaha untuk mengejar Rifqi. Namun sekeras apapun usahanya, Agnes tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk menjadi miliknya. Namun langkah Agnes dipermudah kali ini untuk mendekati cowok itu. Ayahnya baru saja memiliki hubungan bisnis dengan ayahnya Rifqi. 

"Ohh masalah foto. Santai aja kali lagian itu foto lama," Agnes tertawa kecil. Jujur saja dia tidak menduga Arin akan semarah itu padanya. Dia pikir Arin tidak akan sampai menemuinya dengan cara seperti ini.

"Foto sebelum lo deket sama Rifqi," Agnes memberikan penekanan pada saat dia menyebutkan kata 'dekat'.

"Terus maksudnya apa dipostnya baru sekarang-sekarang?" Tanya Arin yang semakin geram. Perempuan itu masih berusaha untuk menahan emosinya agar tidak meledak. Kedua tangannya sudah dia kepalkan dengan sangat erat.

"Ya suka-suka gue lah, akunnya juga punya gue," jawab Agnes asal.

"Lo mau bikin image hubungan gue sama Rifqi jadi jelek kan?" Tebak Arin.

"Lo gak tahu yah istilah feeds? Gue ngepost baru sekarang karena baru cocok sama feeds gue yang sekarang, paham?" Agnes masih berusaha untuk melakukan pembelaan diri.

"jadi orang gak usah suudzon deh," lanjut Agnes.

"Gak usah banyak alesan deh lo, kalo gatel ya ngaku aja gatel!" Balas Arin nyaris berteriak.

Rifaldino (PREQUEL IPA & IPS) [TAMAT]Where stories live. Discover now