Twenty Thrid

1.1K 132 5
                                    

Reader POV

Keseharianku tanpa Levi.

Rasanya sepi juga.

Ah, aku tidak boleh menangis.

Levi, apa kabar?

Apa kau baik-baik saja?

Jangan paksa dirimu untuk latihan mengerti?

Aku di sini baik-baik saja.

Kashima-kun bersaudara selalu menjagaku.

Jadi, kau tenang saja.

"[Name]-san, tadaima!"

"Okaerinasai, Sou-kun, Kojuro-kun"

Sudah berapa purnama yang aku lewati tanpamu?

Apa makanmu teratur?

Penduduk di sana juga baik-baik saja kan?

Aku yakin, kau pasti baik-baik saja.

"Oh, ya [Name]-chan"

"Ha'i, doushuta no Hange-san?"

Mereka merindukanmu di sini.

"Aku berpikir saat pulang kemari waktu itu, yah...shorty jadi lebih berotot dan beda menurutku"

"Itu perasaanmu saja, Hange-san"

Aku tidak bilang kalau kau sedang latihan chi di sana.

Aku rindu padamu.

Setiap malam, aku terbangun dan berharap saat mataku terbuka aku melihat punggumu atau melihatmu latihan di dojo.

Namun, aku tahu kau tidak di sini.

Yang lain sibuk dengan aliansi dan keberadaan kuda hitam.

Levi, cepatlah pulang ya.

Penuh kasih, istrimu.

Levi POV

Setiap hari aku membaca surat darimu.

Ada bekas air mata.

Apa kau merindukanku?

Sudah kubilang untuk jangan menangis bukan?

Hah~

Tak apa, aku di sini baik-baik saja.

Nadin dan Henry, mereka melatihku lebih ketat.

"Bagus, pertahankan sikapmu tadi, atur napasmu agar chi milikmu seimbang"

"Hosh...wakatta"

Maaf aku terdengar lebih percaya pada mereka ketimbang denganmu sebagai istriku.

Nadin bilang, aku harus melupakn perasaan dendamku dan dirimu untuk sementara. Ganti dengan rasa ingin melindungimu dan orang lain.

Menurut Nadin, kau hanya pengganggu dan penghambt untukku latihan.

Bagiku, aku melakukan ini semua untukmu [Name].

Aku tidak menganggapmu beban sama sekali.

Aku dengar kau sakit?

Apa itu benar seperti yang dikatakan si mata empat?

Kau jadi sering muntah di pagi hari, badanmu lemas juga, apa kau baik?

Aku khawatir padamu.

Apa karena aku waktu itu?

Aku berharap kau baik-baik saja di sana.

Aku kesepian tanpa dirimu di sini.

Tapi, ketika aku menggenggam jimat darimu.

Aku menjadi tenang.

Tidurku nyenyak sekarang.

Kau ada benarnya, tidur berbaring jauh lebih nyaman.

Aku akan segera pulang.

Jangan menangis lagi ya?

Aku akan pulang secepatnya.

Penuh cinta, suamimu.

Author POV

Yokohama.

Gedung paling mencolok di seluruh kota.

Markas Port Mafia.

Yakuza paling berkuasa di seluruh kota Yokohama.

Ruang pertemuan.

Meja panjang terdapat beberapa orang duduk mengeliling meja tersebut.

Kursi headmaster terisi oleh sang tuan rumah.

"Hm, aku senang semua berkumpul", ujar Mori Ougi.

Matanya menyusuri menatap setiap tamu yang datang ke rumahnya.

"He, Levi-chan terlambat ya?", di topangnya dagu lancipnya di tangan saat mendapati satu kursi kosong.

Pintu terbuka, suara derit kayunya menuai perhatian setiap orang di dalam ruangan tersebut.

Seorang pria berpenampilan misterius dengan tudung hitamnya.

Suara langkah kakinya memenuhi ruangan sampai ia duduk di kursi yang kosong.

"Hm~ Levi-chan deshou?"

Mori memanggilnya dan pria misterius itu membuka tudungnya.

Tatapan matanya yang tajam mengabsen setiap orang di ruangan tersebut.

Aura yang dikeluarkannya membuat atmosfer ruangan tersebut terasa berat.

"Kau terlihat berbeda ya", celetuk orang yang duduk di hadapannya.

"Langsung saja ke intinya, aku tidak suka basa basi", mata tajamnya mengarah ke kursi headmaster.

Senyum miring menghiasi wajah Mori.

"Sa~ hajime yo ka?"

The Dragon BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang