Twelveth

1.5K 223 31
                                    

Levi POV

"[NAME]!"

Sial! Dia diambil kelompok Zigri!

Markas sebagian hancur!

Anak buahku beberapa terluka!

"KEJAR! AKU SETUJU ALIANSI BODOH ITU! KEJAR! AMBIL [NAME] DARI MEREKA! BAWA DIA PULANG!"

"Baik!"

Ck, sial! Sial! Sial!

Helikopter itu pasti belum jauh!

"Bos..."

"Sou! Kojuro!"

"Maaf bos..."

Ck, keparat kau Zigri!

Author POV

Suara deru baling helikopter terdengar berisik.

"Ikat dia"

Di antara para pria di dalam helikopter terdapat sesosok perempuan cantik bagai malaikat.

Tubuhnya luka lecet akibat ledakan tadi.

"Hm, lumayan juga"

"Cuh!", tindakan ini merupakan dosa yang malaikat itu buat.

Meludahi pria di depannya.

"Ck! Berani sekali kau!"

"Lepaskan! Apa mau hmph!", milutnya di plester lakban hitam oleh pria tersebut.

Kaki, tubuh, dan tangannya terlilit tali.

"Sayang sekali kalau tidak dicicipi nih, zehahahaha!"

"Diam kau! Ketua bilang bawa ke hadapannya! Jangan sentuh!"

"Ah, hanya sedikit saja", pria bertubuh kekar ini memegang dagu [Name].

"Mph! Mph!", [Name] menutup matanya rapat dengan menjauhi muka pria tersebut.

Ia terus meronta meski tubuhnya terikat.

BLAR!

Baling-baling mereka terkena misil.

Helikopter itu terjun bebas terus ke bawah dengan cepat.

Levi tolong!, hatinya terus memanggil suaminya dengan doa.

"Bagaimana ini?!"

"Brengsek! Pakai parasut! Heli ini akan meledak!"

"Bagaimana dengan cewek ini?!"

"Biarkan saja dia keparat!"

Mata indah itu menatap horor.

Air matanya berderai deras.

Mulutnya terus menjerit meski tidak terdengar jelas apa yang ia ucapkan.

Kepalanya berkali-kali ia gelengkan.

"JANGAN LARI KAU KEPARAT!"

Suara bariton yang familiar menyapa indera pendengarannya.

Sosoknya membuatnya lega meski masih merasa takut.

Lima orang yang ada di helikopter tersebut ia buat tidak bergerak.

Tubuh mereka mengeluarkan cairan merah segar dari tebasan yang mereka terima.

Tubuh mereka tertancap ke dinding-dinding helikopter.

Tatapan ketakutan nan horor tercipta di mata indah satu-satunya wanita di helikopter tersebut.

Levi melepas semua ikatannya yang melilit pada tubuh istrinya dan melepas lakban yang menutup mulutnya.

"Levi...", panggilnya dengan nada bergetar.

Seluruh tubuhnya gemetar.

Air matanya tidak berhenti mengalir.

"Maaf...Kau tidak apa?"

[Name] menggeleng dengan menggit bibir bawahnya, air matanya terus berderai.

"Jangan lihat...", dipeluknya tubuh sang istri dengan lembut.

Kapala sang istri ditenggelamkan ke dada bidangnya.

[Name] membalas pelukannya dengan erat.

Isak tangisnya meledak.

Levi mendekapnya erat, "kita harus pergi"

Mereka terjun dari helikopter.

Helikopter tersebut meledak sebelum mencapai tanah.

Levi POV

Dia tidak berhenti menangis.

Tubuhnya tidak berhenti bergetar.

Brengsek!

Membuat istriku begini tidak akan aku maafkan!//ecchie manggil istri :v

"[Name]..."

Bahkan membuatnya terluka begini.

Brengsek kau Zigri!

"Semua sudah baik-baik saja", apa tanganku pantas untuk menyentuhnya?

Tanganku yang kotor oleh darah orang lain.

"Levi...hiks...", dia menatapku dengan mata berairnya. "Dai...kuh, daijoubu? Mi...minna mo daijoubu desu ka? Sou-kun...Kojuro-kun..."

Di saat begini kau masih khawatir dengan orang lain dibanding dirimu sendiri?

"[Name], pentingkan dirimu sendiri dulu. Kau terluka--"

Ia menggeleng pelan, "aku baik-baik saja...jangan khawatirkan aku, yang terpenting yang--"

"BAGAIMANA AKU BISA TIDAK KHAWATIR JIKA KAU TERLUKA BEGINI!?"

"Levi...?"

"Bagaimana bisa aku tidak...khawatir saat kau dibawa? Aku sangat khawatir sekali denganmu, bahkan rapat itu. Aku tidak ingi. kau terlibat lebih jauh, [Name]"

Sial, dia membuatku begini.

"Aku tidak ingin kau terluka...tapi apa yang aku..."

Aku membuatmu terluka lagi.

"Levi...", tangan hangatnya menangkup wajahku.

Mataku panas dan berair entah sejak kapan.

"Bukan salahmu, Levi. Aku saja yang...terlalu lemah, maafkan aku"

Aku menggenggam tangan hangatnya.

"[Name], aku janji akan melindungimu"

Bibir kami bersatu oleh sebuah ciuman.

Rasa darah yang aku dapatkan.

Bibirnya berdarah karena ia menggigit bibir bawahnya.

Tangannya tidak gemetar lagi.

Aku melepas ciuman dan menciumnya lagi.

Lagi, lagi, dan lagi.

My only mine.

Siapapun yang menyentuhnya barang sehelaipun.

Akan mati.

The Dragon BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang