Eigthteenth

1.3K 168 43
                                    

Author POV

Kyoto.

Kediaman kelompok Ackerman.

"HILANG KATAMU!?"

Di hebohkan oleh suara keras Yujiro yang menelpon.

Semua berkumpul di ruang tengah dengan pusat Yujiro dan telpon yang ia pegang.

{Ma-maaf Sakata-san! Kami terpisah dengan bosa saat penyerangan!}, orang di sebrang yang menelpon bersujud di depan gagang telpon.

Ruang tengah menjadi sesak karena para anggota.

Beberapa menguping di dean ruang tengah.

Cemas akan bos mereka yang kabarnya menghilang.

"Hah, sekarang kalian di mana?"

{Markas Mori Ougai, Yokohama}

"Laporkan detail kejadiannya"

Anak buah yang menyusup ke sana ada 5 orang.

Sebut saja Jiro, menceritakan sekua yang terjadi saat akan menuju Yokohama.

Penyerangan kelompok lain.

Adanya penghianat.

Ketua kelompok lain yang menggila ketika melihat [Name] terluka.

Levi tenggelam bersama sang istri.

Yujiro terdiam sejenak.

Mencerna setiap cerita yang baru ia dengar tadi sambil mengusap dagu.

Suasana tegang tercipta.

"Penghianat ada di antara kita ya?", Yujiro mengusap dagunya. "Baiklah, fokus saja pada penyembuhan kalian. Hubungi aku jika ada perkembangan tentang bos"

{Ryoukaishimasu!}

Sambungan terputus.

Yujiro melipat kedua tangannya di dada.

Ekspresi mukanya menjadi keras.

Penghianatan anggota yang dapat menimbulkan kudeta dan pemberontakkan.

Ia sengaja tidak bilang untuk mencari bosnya.

Itu akan sangat beresiko bagi bos dan lainnya.

"Aku mau ke kuil sebentar, Mike-san kau yang bertanggung jawab sebentar selama aku keluar"

"Baik, Sakata-san"

Reader POV

Di sini sejuk udaranya.

Levi menceritakan semuanya yang terjadi karena ingatanku hanya sampai ledakan saja.

Kami terdampar di sebuah pulau yang cukup jauh dari Yokohama.

Orang-orang suku di sini ramah dan tidak terlalu terbelakang menurutku.

Henry-sensei orang asing yang meneliti mereka.

Maksudku observasi.

Aku tidak percaya akan bertemu orang itu lagi.

Ketakutanku dan traumaku si ketua kelompok biadab itu.

Aku sedang bermain dengan anak-anak di sini.

Mereka mengajariku membuat mahkota bunga.

Levi? Dia bilang latihan dengan Henry-sensei.

Setiap selesai latihan, selalu saja ia tampak kelelahan.

Padahal selama ini dia kendo biasa saja.

The Dragon BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang