Coklat & Novel

47 2 0
                                    

Hallo, Silent Readers!
Happy Reading, luv u!❤

Di balik senyumannya yang teduh, tersimpan jutaan tangisan kesedihan.

-Jupiter Kenzo Kalandra.

🐥🐣🐥

"EGIIIII! BALIKIN COKLAT SENJA!!!" teriak Senja dari atas, lalu terlihat Egi yang baru saja menuruni anak tangga sambil tertawa puas.

"EGI BALIKIN!" Senja berusaha mengambil coklat matcha yang sengaja Egi pegang lalu dikeataskan, namun nihil, Senja tak dapat meraihnya karena tinggi badannya jauh lebih tinggi dari tinggi badan Egi.

"Ini ambil dong, kalo enggak diambil buat aku, ya?" ucap Egi meledek.

"BUNAAA ... EGI, BUNAAA." Senja berteriak memanggil ibunya yang sedang berkutik dengan alat masak.

"Ini ambil dong, jangan ngadu ke Bunaya. Payah," ucap Egi seraya mengibaskan coklat matcha milik Senja yang ia pegang.

"Egi ... manaa," lirih Senja, ia sudah lelah menanggapi Egi yang teramat jahil. Pipinya memerah menahan tangis, Egi yang melihatnya pun langsung memberikan coklat yang ia pegang kepada Senja. Ia paling tak tahan jika melihat orang terdekatnya harus mengeluarkan air mata.

"Nih, cengeng deh. Aku kan kangen ngeledekin kamu," ucap Egi seraya memberikan coklat matcha yang ia pegang tadi.

"Biarin, enggak peduli." Senja meraih coklat itu secara kasar, lalu ia menghampiri Ega yang tengah asik menonton siaran televisi.

"Kenapa lagi sih sama Egi?" tanya Ega yang melihat Senja duduk di sebelahnya.

"Coklat Senja diambil, kan gak asik!" Senja mengadu pada Ega yang tengah menyimak siaran televisi.

Merasa terabaikan, Senja mencubit pinggang Ega lalu berhasil membuat Ega terperanjat.

"Kenapa sih?" tanya Ega dengan ketus karena kesal telah dicubit oleh Senja.

"Lagian, ngacangin Senja. Senja enggak suka ya kalau lagi ngomong dikacangin!" protes Senja yang tak kalah ketus dari Ega.

"Iya deh, maaf." Egi menarik Senja dalam rangkulannya.

"Ega enggak usah pulang, ya? Disini aja," ucap Senja sambil membuka bungkus coklat matcha-nya.

"Terus aku sekolahnya, gimana?" tanya Ega lalu menoel hidumg myngil milik Senja.

"Pindah," ucap Senja.

"Sekolah bareng sama Senja deh, Senja kangen kita berangat bareng ke sekolah tau," lanjutnya.

Ega terkekeh, "Uhm... kata Papa sih mau pindah. Cuma enggak di sini, tapi di Bandung."

"Iya deh, enggak apa-apa. Asal jangan di Amerika lagi, kejauhan tau!" protes Senja yang sedang asik memakan coklat matcha miliknya.

"Nanti aku omongin lagi ke Papa." Ega mengacak-acak rambut Senja dengan gemas.

🐥🐣🐥

Senja kini sedang berada di perpustakaan, Ashila dan Jingga sedang sibuk untuk persiapan hari ulang tahun sekolah.

Tiba-tiba, ada seseorang yang duduk di sebelahnya.

"Hai Senja." Senja pun menoleh dan menemukan Jupiter yang tengah duduk di sebelahnya.

"Eh, hai." Senja tersenyum hangat.

Melihat Senja yang tersenyum, justru Jupiter merasa sangat bersalah. Ia tahu, bahwa di balik senyumannya yang teduh, ada sebuah tangisan yang menyakitkan.

Opacarophile Onde histórias criam vida. Descubra agora