4. Api Yang Kita Mulai (21+)

56.4K 1.1K 14
                                    

Part ini mengandung unsur dewasa, diharap dengan sangat apabila masih dibawah umur diharapkan untuk menskip part ini. Terima kasih.
———

Sepanjang jalan Bayu sempat bingung hendak mengantarkan Kasih kemana. Rangga yang 5 menit lalu mengirim pesan padanya bahwa hari ini dia akan pulang, dan sempat menanyakan dimana keberadaan adiknya Kasih makin membulatkan keputusan Bayu untuk tidak mengantar Kasih pulang. Bayu tau betul Rangga akan marah besar ketika melihat Kasih sedang dalam kondisi mabuk seperti ini, Bayupun terpaksa berbohong mengatakan bahwa Kasih sedang sibuk menginap di rumah Gia, girls night.

Satu satunya pilihan yang Bayu punya adalah apartemennya. Tempat yang paling aman, menurutnya.

Digendongnya Kasih kemudian dibaringkannya di atas tempat tidurnya. Kemudian Bayu berjalan keluar dari kamar menuju kulkas serta mengeluarkan 3 kaleng bir sekaligus. Dalam waktu singkat 3 kaleng tersebut dengan mudah dikosongkannya.

Tiba tiba terdengar isakan tangis dari dalam kamar Bayu.
"Kasih..." Bayu menghampiri Kasih, kemudian menepuk pelan pipi gadis itu.

"I miss him Yu, i miss that jerk. I miss his touch, i miss everything about him, tapi gue benci banget sama dia, gue jijik Bay." ucapan Kasih terdengar begitu menyedihkan, air matanya perlahan mulai turun dan membasahi mata indahnya.

Bayu mengusap lembut kepala Kasih. Namun, ucapan yang selanjutnya keluar dari mulut Kasih membuat Bayu menganga tak percaya.
"Bay, can u kiss me? so i can erase him from my mind... Aku, aku ngerasa kotor saat sadar bibir dan tangan yang selama ini nyentuh aku adalah tangan dan bibir sama yang juga menyentuh banyak perempuan lain bay.."
Kasih menarik leher bayu agar lebih dekat dengannya, diciumnya bibir pria itu.

Mereka berhenti, melepaskan ciuman itu. Bayu menatap Kasih, sedikit menunduk menatap mata lemah gadis itu, menatap bibir Kasih. Mereka terdiam saling merasakan nafas yang hangat dan beraroma Alkohol. Bayu menurunkan kepalanya kembali lalu mencium bibir Kasih. Mata Kasih terpejam, merasakan hangatnya bibir itu. Kasih membuka bibirnya secara sukarela, membiarkan Bayu menciumnya lebih dalam. Jantung mereka makin berdetak tak beraturan. Kasih membalas ciuman Bayu dengan dalam, dihisapnya lembut bibir pria itu. Mata mereka berdua terpejam, merasakan hangatnya sentuhan lidah keduanya yang saling mempelajari setiap sudut bibir mereka.

Mereka kembali melepaskan ciuman itu, lalu mencuri napas masing masing. Bayu mencium mata basah Kasih lembut, mencium seluruh wajahnya pelan tanpa melewatkan satu bagianpun. Bayu memegang ujung atasan seksi Kasih yang sedari tadi mengganggunya, dinaikkannya baju itu perlahan. Dilihatnya kembali mata Kasih, menunggu respon penolakan atau izin tak keberatan darinya. Berhasil dilepasnya atasan itu, Bayu terdiam menatapi indahnya tubuh itu, payudara yang masih terbungkus itu terlihat begitu menggoda baginya.

Bayu menciumi telinga kasih, menghembuskan angin lembut disekitarnya. Bayu menurunkan ciumannya ke leher Kasih, menghisapnya pelan kemudian agak kuat. Kasih mengerang indah. Bayu melanjutkan ciumannya ke selangka Kasih, menciumi gemas bagian mulus nan indah itu. Tangan Bayu tak tinggal diam, jarinya membelai halus ke sekeliling payudara Kasih yang masih tertutupi bra.
"nghhhh..." desah Kasih.
Desahan Kasih bagaikan undangan untuk Bayu agar memberikan- atau mendapatkan lebih dari itu.
"Boleh aku buka?" tanya Bayu sambil meletakkan tangannya pada pengait bra Kasih.

Kasih hanya mengangguk pelan, entah bagaimana caranya Bayu telah berhasil membuka penutup tumpukan indah itu.

Bayu memandangi serta mengagumi betapa indahnya payudara itu, tidak besar namun tidak kecil, namun sangat indah. Semua hal yang ada pada kasih tidak pernah berlebihan atau kekurangan, selalu pas dan indah.

Tidak sabar Bayu segera membungkukkan tubuhnya hingga bisa berdekatan langsung dengan dua gundukan indah itu. Bayu membelai lembut kedua payudara Kasih, dielusnya bagian satunya kemudian diciuminya bagian yang lainnya kemudian bergantian. Dihisapnya pelan payudara itu, menjilati puncaknya yang indah. Kasih meracau serta mendesah tak jelas, dia menaikkan dadanya agar Bayu bisa lebih dekat dengan mereka. Kedua Tangan Kasih pun bergerak secara kompak memeluk kepala bayu agar makin dekat dengan payudaranya.

KASIH untuk BAYU /Sebagian bagian cerita pindah ke DREAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang