code: X - 17 part 1

Start from the beginning
                                    

Memang sepanjang pengamatannya, kedua orang ini hanya saling sapa dan bercakap hal biasa saja. Tapi dari cara Exeon melihat Stella, Lene tahu SESUATU telah terjadi. Hei Exeon nampak begitu care pada gadis ini, sayang... dan menjaga. Hal yang tak pernah Exeon tunjukkan kala berbicara dengannya. Dan ini membuatnya IRI! Hoi dia CEMBURU!

"Tahu dari mana kau?" tanya Lene ketus terpengaruh pemikirannya. Sedikit banyak dia pancarkan aura permusuhan.

Berbeda dengan Lene yang ketus, Stella justru tertawa anggun. "Yah... Berbincang dengannya membuatku tahu dia orang yang... perhatian dan baik hati?"

Ucapan Stella layaknya trigger untuk emosi Lene. OH DIA BERMAKSUD PAMER PERHATIAN EXEON PADANYA? jerit Lene penuh amukan dalam hati.

"Karena itu aku yakin dia pasti akan membawakan kabar Arch padamu. Dia cukup observant kok, dia pasti menangkap usahamu menyampaikan permintaan melihatkan Arch selama ini padanya." lanjut Stella tanpa tahu raut muka Lene semakin menggelap dan merah. Kecemburuan telah sukses menguasai gadis 16 tahun itu.

"Well, thank you very much for your concern." tutur Lene dingin sambil berdiri dengan kasar dan berjalan meninggalkan Stella yang hanya bisa terbengong-bengong. Dia tahu Lene tiba-tiba marah, tapi dia bingung apa yang membuat anak itu marah. "Aku kan menghiburnya, kok dia sewot begitu sih? Aku salah apa coba?" desah Stella lirih dengan pipi tergelembung.

Dalam setiap langkahnya, Lene merutuki Stella. Dia kesal pada gadis cantik itu. Kesal gegara dia-lah semuanya terjadi. Coba saat itu dia tak berduaan dengan Exeon dan membuatnya nangis di pojokan perpustakaan hingga berujung petaka itu terjadi! Coba saja kalau dia tak ada, pasti Arch masih di sini saat ini! Memang ini semua gara-gara Stella! Sudah begitu, si Stella  masih bisa berkomunikasi tanpa beban dengan Exeon! Dan semakin intim saja hubungan mereka! Coba lihat tadi.... Lagaknya si Stella tahu semua tentang Exeon!

Sial! Sial! Sial!

Lagi asik-asik merutuk, tiba-tiba Lene menubruk sesuatu. Segera dia dongakkan kepala untuk mendamprat orang itu, namun segala dampratannya tak dia lontarkan begitu melihat siapa gerangan yang ditubruknya.

Vice-Carten code: X, Mark Xerxelon!

Mark menatap Lene tajam sesaat, wajahnya yang kokoh memperlihatkan aura pembunuh, kemudian tanpa berbicara apapun atau memberi kesempatan Lene berkata-kata, dia tinggalkan gadis itu sendiri. Dia punya kepentingan urgent saat ini dan tak mau dihambat oleh perempuan itu.

Mark mempercepat langkahnya hingga ke pintu depan puri utama Maztfferta.

Lene yang curiga atas tergesanya Mark, mengikuti pemuda itu dari belakang. Dia bermaksud mengorek informasi diam-diam. Toh dia di sini memang bertugas untuk mencari kelemahan Maztfferta agar Zero dapat merubuhkan mereka dengan mudah.

"Tuan muda!" panggil Mark begitu melihat sosok Exeon keluar dari lift dan melenggang santai membelah seperlima lantai satu puri, menuju pintu utama.

"Yo!" balas Exeon riang, dia lambaikan tangannya pada Mark. Senyuman khasnya terplester di wajah tampannya.

"Kemana saj--- Apa yang terjadi?" Mark yang awalnya akan memarahi Exeon merubah kalimat dan suaranya tiba-tiba begitu mengamati Exeon dari atas ke bawah. Mungkin karena Exeon berpakaian yang normal untuk mafioso normal, sehingga dia tahu ada yang tidak normal! Tambah tak normal kala Mark melihat jubah kebangsaan Maztfferta tersampir di lengan boss-nya itu! Jelas pasti ada sesuatu!

Exeon mendesah menanggapi pertanyaan Mark dan ekspresi keterkejutan Vice-nya. Dia ambil stick berpucuk love-love dari dalam mulutnya kemudian berujar "Lot of things happened..." menyembunyikan sedikit fakta seraya mengendikkan bahu.

[ code: X ]Where stories live. Discover now