code: X - 03

7.9K 339 12
                                    

Saat ini, selepas ujian pertama Maztfferta selesai digelar, di sebuah aula besar beratapkan langit yang terletak di puncak menara yang berbatasan dengan padang rumput hijau, segerombol orang ber'code:X' tengah berkumpul. Mereka terkapar, telanjang dada—bagi para lelaki—atau hanya menggunakan singlet ketat. Kebanyakan dari mereka menempel di kramik laksana kaca di lantai, sebagian bertengkar sendiri memperebutkan kipas angin saku, sementara Cerberus dan V-Cart code : X meleleh dengan tenang di sofa empuk singgasana mereka.

Mereka semua tengah merasakan neraka.

Kepanasan menjalar, udara panas menguar.

Sungguh neraka dunia!

"Astaga, panas banget... AC~~. Hidupkan AC. Oh tidak, aku akan mati terpanggang bagai teripang"

"Kiel! Ribut aja kau! Tenang seperti Nove sana!"

Kiel melirik ke sumber suara yang mengoloknya dengan tatapan tak suka. Dia mendesis pelan dan menjawab ucapan temannya itu menggunakan nada malas. "Ampun dah Ezt. Buta kah dirimu? Nove tenang karena dia udah pingsan tahu! Tuh lihat tuh. Hah~~" helaan nafas panjang dibuang Kiel sambil menggeleng lemah. "Oh Tuan muda. Cepatlah pulang. Ada masalah di menaramu. Panas~~~"

"Mark~~" Kiel memanggil Mark tanpa daya, dia merasa tubuhnya sangat lemas sekarang.

"Hm?" Jawab Mark yang berusaha tetap stay cool dengan setelan jubah hitam panjangnya. Tapi kenyataan bahwa sesekali dia mengusap peluhnya dengan sapu tangan itu benar. Mau tak mau kondisi panas juga mempengaruhinya.

"Berhentilah baca buku. Mana Tuan muda? Bawa Tuan muda kemari. Aku nyaris mati ini," lanjut Kiel dengan suara bergelombang namun menggeretak.

"... Tuan muda tak akan bisa melakukan apa-apa. Ini hukuman dari keluarga utama untuk kita karena kita telah membiarkan Tuan muda lepas dan membantu peserta di acara seleksi."

"Oh ayolah. Bagaimana kalau kita menulis surat permohonan maaf dan menyerahkannya dengan wajah memelas? Nona Carlha pasti akan membantu penghidupan listrik kita—yang mematikan listrik seenaknya kan tuan muda Zeus, setelah dia tahu adiknya menghilang—lagi pula tuan muda melakukan itu di luar pengetahuan kita. Yah walau itu sudah biasa sih."

"Tetap saja kita harus bertanggung jawab. Dan ide-mu lama-lama gila Kiel. Memohon pada Carten lain? Hei tak punya harga dirikah kamu? Sepertinya satu mur-mu lepas deh!" ujar Mark yang mulai kehilangan ke-calm-annya. Sesungguhnya panas juga telah sukses menginfeksinya.

"Aku sudah nyaris mati, kutu buku busuk! Aku sudah tak punya tenaga lagi! Cepat hidupkan AC!"

"Persetan kau Kiel! Kalau kau sudah tak memiliki tenaga, seharusnya kau tak bisa ribut seperti ini!"

Yak, panas telah menghilangkan logika kedua petinggi code : X. Percikan api pertempuran merambah di antara mereka, membuat suasana yang panas makin panas.

Oi... Oi... Ezt menghela napas melihat kedua orang didekatnya itu. Dia berusaha mengacuhkan keduanya dengan mengipas-ipaskan jubahnya yang telah dia lepas ke tubuhnya. Namun tak bisa dielakkan, panas pertempuran dingin Mark dan Kiel memang menjadikan panas lingkungan di sekitarnya semakin mencekik.

"Tenanglah kalian berdua. Stay cool seperti Nove" akhirnya Ezt menceletuk, dia berusaha menengahi, mengingatkan mereka untuk tak berkelahi.

"Nove tetap cool karena dia sudah pingsan!" Sentak Mark dan Kiel bersamaan.

"...Kuharap kalian berdua juga cepat pingsan, menambah gerah saja" cibir Ezt kesal setelah diam beberapa detik.

"Apa? Nyari ribut sama aku kau Ezt?!"

[ code: X ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang