JANJI SETIA UNTUK ARINI

Kemarahan Rakai

Sama seperti Anugerah untuk Prasasti, ebook cerita ini masih belum ya teman teman. Nanti akan diumumkan. Maafkan emak satu ini yang masih repot urus banyak keperluan.

Oh ya meski aku tidak sempat membalas satu persatu komen yang masuk, percayalah, aku membaca semua komen. Terima kasih semuanya

Happy Reading

Rakai masih terus memainkan salah satu jari telunjuknya di atas meja kerjanya. Suara ketukan jarinya justru membuat aura ruangan itu menjadi menyeramkan. Di depannya, salah satu orang kepercayaannya tengah melaporkan sesuatu yang membuatnya ingin memecahkan seluruh isi ruangan. Tak jauh berbeda dengan Rakai, Savitri tengah memijat pelipisnya meski kedua matanya nampak mengedarkan pandangannya ke arah luar jendela.

Awalnya, sepasang suami istri itu tak menaruh curiga dengan kondisi rumah tangga putri sulungnya. Waktu mereka terkuras karena kondisi kesehatan Arimbi yang semakin mengkhawatirkan. Meski salah satu indung telurnya telah diambil, kanker ovarium itu menyebar ke indung telur lainnya dan mulai menggerogoti organ vital lainnya.

Kecurigaan mereka bermula ketika acara pernikahan Arjuna. Salah satu asisten pribadi Savitri melihat adegan menegangkan antara Arini, Damar dan juga seorang wanita yang kemudian diketahui adalah Erina, perempuan yang mereka kenal sebagai putri bungsu keluarga Himawan. Saat itu Savitri mencoba untuk berpikiran positif, namun keesokan harinya dia menemukan fakta baru.

Savitri yang kala itu sedang menjenguk salah satu teman arisannya, tanpa sengaja bertemu dengan Hera, Damar dan juga Erina yang tengah menunggu antrian di salah satu dokter spesialis kandungan. Betapa terkejutnya ia saat nama "Nyonya Damar" disebut dan ia tak menemukan sosok putrinya. Istri Rakai itu hanya melihat Erina yang didampingi besan dan juga menantunya. Tanpa menunggu waktu lebih lama lagi, segera ia menghubungi sang suami yang langsung memerintahkan orang kepercayaannya untuk menyelidiki kejadian yang sebenarnya.

Di luar dugaan, orang orang kepercayaan Rakai menemui kesulitan untuk mengumpulkan bukti perselingkuhan Damar. Rupanya, Himawan turut andil dalam menyembunyikan fakta tersebut. Dan baru siang ini, semua bukti yang dibutuhkan Rakai, terpajang di atas meja kerjanya.

"Menantu Anda telah melakukan pernikahan sirri dengan adiknya sendiri, Tuan Sebenarnya, wanita yang bernama Erina itu bukanlah putri kandung Keluarga Himawan. Erina itu adalah anak dari adik tiri Tuan Himawan yang bertama Yola. Yola dan suaminya mengalami kecelakaan saat Erina berusia antara 3 sampai 4 tahun"

"Jadi mereka sudah main di belakang putriku?"

"Ini yang masih belum kami temukan. Tetapi yang jelas, saat ini, istri kedua Tuan Damar, tengah berbadan dua. Apa yang dilihat oleh Nyonya Savitri, benar adanya. Usia kandungannya sekitar lebih dari 8 minggu"

Rakai hanya bisa mengumpat sedangkan Savitri nampak terpukul dengan fakta yang baru saja ia dengar. Dia memilih untuk duduk di kursi besar yang ada di ruang kerja suaminya sembari terus memijat kepalanya yang terasa sangat berat.

"Pernikahan sirri itu juga atas persetujuan Tuan dan Nyonya Himawan. Dan Erina sendiri, saat ini tinggal di salah satu apartemen milik  Tuan Damar yang menjadiah hadiah ulang tahun Nyonya  Arini"

Kepalan tangan Rakai kian menguat. Buku jemari tangannya nampak mengetat hingga permukaan kulitnya pun ikut memerah.

"Apakah putriku tahu mengenai pengkhianatan suaminya?"

"Dugaan kami, Nyonya Arini mengetahui semuanya, Tuan. Satu minggu yang lalu, Nyonya Arini pernah mendatangi apartemen tersebut dimana saat itu, Tuan Damar beserta istri sirrinya tengah berada di dalam. Tak ada keributan terdengar. Nyonya Arini baru meninggalkan apartemen itu keesokan harinya"