Sesal itu....

30.4K 3.3K 651
                                    

Maafkan jika lama banget baru update. Sempat opname di rumah sakit, persiapan full paper, mengikuti rangkaian seminar, pemberkasan seminar proposal, tuan putri juga ulang tahun dan yang terakhir dapat amanah dari Allah SWT dengan menghadiahkan duah buah garis merah di atas testpack. Mulailah mood swing ala ala ibu hamil muda.

Jadi tolong dimengerti jika saya nantinya jarang update ya. Komennya jangan ngegas ya, hormon bumil lagi ga stabil

Semoga masih banyak yang suka

Happy Reading

Mentari pagi bersinar begitu terik nya di hari itu. Para wisatawan nampak menikmati keindahan bangunan eropa klasik yang terletak berdekatan di tengah kota Vienna, Austria. Sebagian besar dari mereka, nampak asyik mengabadikan keindahan kota dengan kamera proffesionalnya.

Stephansplatz adalah kawasan Kota Tua Vienna/Wien/Wina yang memiliki objek wisata terkenal berupa Gereja Stephansdom atau St. Stephan's Cathedral, gereja tertinggi di Eropa. Disekitar Stephansdom merupakan titik nol tempat Kota Wina didirikan dan disekitarnya banyak pusat pembelanjaan.

Damar, salah satu dari kerumunan para wisatawan itu, nampak asyik memainkan fokus kameranya. Fotografi telah menjadi kegemarannya sejak lama, namun baru kembali ditekuni semenjak dia bertugas sementara di Vienna. Jikalau yang lain menyukai objek bangunan klasik bersejarah, Damar lebih menggemari objek alam dan hewan sebagai bahan bidikan kameranya.

Setelah puas dengan hasil tangkapan kameranya, Damar memilih berjalan mencari tempat yang sejuk untuk melepas lelah. Pilihan lelaki itu jatuh pada sebuah kafe kecil dengan nuansa klasik yang letaknya sekitar 3 blok dari deretan gereja tua itu. Lelaki itu memilih duduk di sudut cafe dan mulai membuka laptop buatan amerika yang selalu menemaninya kemanapun ia pergi.

Satu cangkir besar berisi coklat panas dengan topping sehelai daun mint dan juga satu piring  Wiener Schnitzel sebagai teman santap siangnya. Ketika ia mulai menyesap harum aroma coklat bercampur mint, ada sesuatu yang menghangatkan hatinya. Memori otaknya seakan bekerja dan menyebutkan satu nama yang meski ia menolak menyebutkan, nama itu telah terlanjur terpatri di dalam sanubarinya.

My wife is calling

Sebuah panggilan video call, tiba tiba saja menginterupsi lamunannya. Setelah mengusap bulatan hijau, beberapa detik kemudian, muncul wajah istri dan juga anak mereka yang masih berumur lima bulan.

"Hello Papa...."

"Hai...."

Di sebrang layar, nampak Erina mulai bercerita tentang keseharian  bayi perempuan lucu mereka, putri kandungnya yang bernama Elsa. Damar tak banyak bicara, hanya tersenyum tanpa sedikit pun berkeinginan untuk membangun komunikasi dua arah dengan istri sirri nya itu.

"Sibuk ya, Mas?"

"Sedikit..."

Terdengar suara helaan nafas dari sebrang sana. Damar sendiri memilih untuk tidak peduli dan asyik menatap layar laptop serta memainkan jemari tangannya di atas keyboard

"Kapan pulang, Mas? Apa kamu ga pengen cium Elsa"

"Aku belum bisa"

"Tolong luangkan waktu, Mas. Sejak dia lahir, kamu belum ketemu Elsa. "

........

"Aku minta kamu pulang saat Elsa mulai terapi bulan depan. Aku mohon Mas"

.......

"Mas...."

......

"Sudah dulu ya. Aku sibuk. Bye Elsa"

JANJI SETIA UNTUK ARINIUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum