XXX

1K 82 5
                                    

aku merasa lelah dengan semuanya, perasaan kami hanya akan memberi jarak pada hubungan kami.
Tangisanku tidak berlangsung lama karena aku harus menyelesaikan pekerjaanku. Sama seperti staff office lainnya yang pulang jam 6 sore maka aku pun menyelesaikan pekerjaanku dan memutuskan untuk pulang ke apartemen terlebih dahulu sebelum pergi ke dorm BTS.

Sesampai di Apartemen aku mandi dan merendam tubuhku dengan air hangat yang dipenuhi busa sabun beraroma kan vanilla , aku berharap merasa lebih tenang sebelum bicara dengan mereka nanti. aku mendengarkan lagu dari airpod ku sembari menatap langit-langit kamar mandi ku, pikiranku terlalu bercabang hingga tanpa aku sadari aku menghela nafasku berulang kali. aku berdoa dalam hatiku andaikan ini adalah sebuah mimpi buruk alangkah baiknya jika aku terbangun lebih cepat dari tidurku.

""hana bangunlah!!"

"memangnya kau sedang tidur?" suara itu mengagetkanku hingga membuatku refleks menutupi dadaku dengan kedua tanganku. aku menoleh ke arah pintu dan aku lihat jungkook berdiri didepan pintu kamar mandiku, aku shock hingga dadaku merasa sesak. "kau tidak menutup pintunya?.... kebiasaanmu sangat buruk bahkan saat kita masih tinggal bersama!!"

aku hanya menatapnya yang tersenyum lalu perlahan dia berjalan melangkah mundur. aku terdiam karena aku tidak percaya dengan apa yang aku lihat, aku mencoba menampar diriku dan itu benar-benar terasa sakit. aku mencoba berdiri dari bathtub tapi kaki dan tanganku terlalu lemas untuk berdiri, aku terdiam lama dan tidak bicara sepatah kata pun hingga jungkook datang lagi menghampiriku.

"kenapa kau belum selesai mandi, wajahmu merah!!" tanpa pikir panjang jungkook mengambilkan ku handuk dengan tergesa-gesa dia berjalan melangkah semakin dekat dengan bathtub.

""eotteokhe??... neo eotteokhe~"

"aku datang bersama pengacara Inho dan manajer keuangan juga datang!!" dengan santai jungkook mengulurkan tangganya padaku sembari tersenyum.

""na yeoja ya!!"

"na tto ara!! tapi bukankah aku peenah memelukmu??" jungkook mempertegas kembali ucapannya dan itu membuatku tidak bisa menampik sedikitpun. aku masih ingat jelas pertengkaran kami saat berada di dorm, jika mengingatnya kembali membuatku benar-benar merasa malu dan menyesalinya beribu kali hingga aku ingin menampar diriku sendiri karena kelakuan bodohku hari itu. aku hanya memejamkan mataku dan berusaha untuk tidak melihat ke arah jungkook agar wajahku tidak semakin merah karena merasa malu. "araseo aku akan keluar... cepatlah!!, kau meminta bicara dengan kami dan yang lain sudah menunggu!!"

aku hanya menganggukan kepalaku, dan menunggu hingga suara langkah kaki jungkook menjauh dari kamarku. setelah merasa yakin tidak ada siapapun lagi, aku bergegas membersihkan diriku hingga aku tidak sempat mengeringkan rambutku dan tergesa-gesa menggunakan baju. aku kemudian berlari keluar kamar memastikan ucapan jungkook yang mengatakan bahwa dia datang bersama Inho dan myeongjun sebelumnya. dan benar saja, aku dapati Inho dan myeongjun yang tiduran di sofa sembari menunjuk-nunjuk ke arah foto yang ada di dinding tapi sekarang justru aku tidak melihat keberadaan jungkook lagi di apartemenku. ""oppa.... jungkook eodi??"

"oh kau sudah selesai mandi?.... jungkook sudah kembali ke apartemennya. ya apa kau sudah menutup pintunya saat mandi?" (inho)

""oppa pikir aku anak kecil?.... menutup pintu saat mandi bukan sesuatu yang harus kau ingatkan!!" aku tahu apa yang aku ucapkan salah karena aku berbohong pada Inho tapi kebohongan juga terkadang menjadi pilihan yang terbaik untuk menyembunyikan sesuatu yang tidak ingin kau ungkapkan pada orang lain, dan itu juga berarti bahwa aku mengakui diriku masih kekanak-kanakan. ""oppa kenapa kau datang??... dan orang itu kenapa ikut?!!' aku mengacungkan tanganku ke arah myeongjun dan menatapnya sinis

"aku datang untuk mengisi kulkas mu!!" (myeogjun)

""kenapa semua kau kerjakan??... aku bisa melakukannya sendiri!!"

Be YourSelfWhere stories live. Discover now