XX

1.2K 110 2
                                    

" apa yang jungkook lakukan, memandangi noona seperti itu??!!"
bisik jimin didekat telinga Jin dan itu membuat jin merasa tidak nyaman.

"Jimin, kenapa kau meniup telingaku??"
(Jin)

"Hyung, aku tidak meniupnya!!"
(Jimin)

"Kenapa kalian ribut??.... diamlah!!!"
(Suga)

Mereka bertiga bersembunyi dilorong dan mengintip sembari memperhatikan jungkook yang masih duduk dilantai. walaupun sesekali mereka terkadang saling mendorong dan paling parahnya kaki Jin sering terinjak oleh Jimin
.....,...............

aku memejamkan mataku sembari mendengarkan rekaman suara yongki yang bernyanyi, Aku mengingat kembali kenangan 4 tahun yang lalu. bahkan saat ini aku tidak benar-benar tidur, aku takut akan bermimpi buruk lagi jika aku tertidur pulas. Aku dengarkan alunan suara itu hingga berulang kali, tapi kini aku merasakan seseorang mendekat. aroma parfume yang sangat Familiar dan aku bisa merasakan hembusan nafasnya di pori-pori kulit wajahku. aku seakan bisa menghitung detak jantungnya hanya dari hembusan nafasnya.

Kenapa tiba-tiba aku merasa gugup, mungkin wajahku memerah saat ini.
Aku memutuskan untuk membuka mataku, dan menghakhiri permainan ini.
Saat aku membuka mata, dia sedikit syok dan mata kami saling menatap persekian detik sampai akhirnya dia mengalihkan pandangannya ke bawah.

"Wae jungkook'a??...."

Aku bertanyapun dia hanya terdiam, dan helaan nafasnya yang terdengar jelas oleh telingaku. diamnya itu seakan menjadi bukti bahwa dia menyembunyikan banyak hal

"Apa sesulit itu hanya untuk menjawabku??"

"semua terasa sulit untukku, Aku hanya tidak tahu harus bersikaf seperti apa padamu. saat ini aku hanya merasa marah, hanya itu!!"
(Jungkook)

mendengar perkataan jungkook membuatku terdiam, aku tidak tahu apa yang dia pikirkan. Perasaanku semakin terasa berat, apa?.... Apa yang membuat dia begitu marah padaku?...

"Jungkook'a jika ini masalah kemarin, na~"

"Aku tidak ingin membahasnya, aku sudah cukup kesal saat ini!!"
Jungkook berdiri dari duduknya dan berjalan meninggalkanku dengan semua kebingungan yang menumpuk dibenakku.

Aku hanya bisa memandangi punggungnya yang semakin lama bayangannya semakin menghilang dari pandangnku. berulang kali aku menanyakan pada diriku kesalahan apa yang aku lakukan hingga dia tidak mengijinkanku untuk berbicara.
Aku menangis dan hanya menunduk, entah kenapa ini benar-benar membingungkan untuk ku.

Kemudian Terdengar suara langkah kaki yang menuruni tangga dengan iringan suara suilan, V datang mendekat sembari tersenyum ke arahku.
Bergegas aku menyeka air mataku dengan tangan.

"Noona... Ureo (menangis)??... Wae ureo??"
V memperhatikan wajahku, dia mengangkat tangannya dan menempelkannya di dahiku
"kau masih demam!!"

aku hanya menganggukan kepala, tapi reaksi V diluar dugaanku. V menghelus kepalaku, dia bersikaf dewasa dan berusah menenangkanku.
"Gwaenchanha, na yeogiisseo (aku disini)!! tidurlah, aku akan menemanimu disini"

......................................

Jin, suga dan Jimin masih mengintip dilorong, mereka terdiam sekaligus tercengang dengan apa yang mereka lihat.

"ini perasaanku saja atau apa??.... hubungan mereka terlihat sedikit rumit!!, jimin'a bukannya kau dekat dengan Hana??..... apa kau tahu sesuatu yang tidak aku ketahui??"
(Jin)

"ahhh mereka yang bermasalah tapi aku yang bingung!!"
ujar jimin seakan dia mengeluh dengan semua masalah yang terjadi. Walaupun begitu Jimin masih belum memalingkan pandanggannya dari ruang tengah dan tetap memperhatikan dengan tenang.

Be YourSelfOnde as histórias ganham vida. Descobre agora