36

636 72 47
                                    

Happy reading guys 😁

.

.

.

.

.

.

.





Suasana gaduh terlihat begitu jelas digedung KJH Production. Telebih di lantai 3 dan langai 4. Beberapa menit yang lalu, Gahee selaku kepala divisi fitting team baru saja menyudahi panggilan dengan pihak majalah yang memajukan jadwal pemotretan. Fitting team dan bagian produksi kelimpungan karna rancangan untuk pemotretan majalah itu belum selesai 100%. Bukannya pegawai Jinhwan tak berkompeten, hanya saja, sesuatunya sudah diplan dan tiba tiba saja dimajukkan. Ini gila. Waktu mereka satu minggu lagi.

"Gahee-a, eottokae? Apa kita harus menghubungi Mr. Kim?" Ucap Ryeon.

Gahee dan Ryeon sudah berusaha bernegosiasi dengan pihak majalah, tapi mereka tidak bisa menghasilkan apapun.

"Molla. Sepertinya memang harus. Tapi, apa Mr. Kim sudah sehat? Aku takut menggangunya, kau tau kan kehamilannya sudah besar." Jawab Gahee

"Ahhh, eottokaji?" Ryeon frustrasi.

"Aku akan mencoba menghubunginga, kau coba hunbungi asisten Chan."

"Baiklah"


















































Apartemen Jinhwan

Akibat kejadian penyusupan kemarin, June memberikan pengaman ekstra ketat diunit apartemen Jinhwan. Bodyguard dengan jumlah 2x lipat dan disebar diseluruh sudut apartemen, sensor bahaya yang dipasang dibeberapa titik, dan kamera pengawas dengan sensor bidik wajah yang canggih, yang langsung terhubung dengan pusat kendali di gedung cyber milik June, dengan dipantau langsung oleh ahlinya.

Kemarin dari rumah sakit, Jinhwan dan Hanbin pulang keapartemen Jinhwan. Bersyukurlah karna Hanbyul sudah sadar dan Hanbin bisa menemani Jinhwan kembali diapartemennya. Kesadaran Hanbyul membuat Hanbin dan eommanya merasa bahagia, perkembangan pemulihan Hanbyul sangat bagus dan cepat. Sesuai prediksi Bobby sebagai dokternya.

Pagi ini, ah tidak, sekarang sudah jam 9, Jinhwan tengah malas-malasan diruang tv, ditemani tv yang menyala asal. Tak ada niat sedikitpun untuk Jinhwan meninton tvnya. Ia hanya ingin bermalas-malasan.

"Hwan, aku lapar." Rengek Hanbin.

Ya bagaimana tidak lapar, orang Jinhwannya tidak membuatkannya sarapan, terlebih sekarang sudah jam 9.

"Buat saja sendiri, Bin. Aku malas" jawab Jinhwan santai sambil selonjoran dilazysofa kesayangannya.

"Jika aku bisa masak aku tak akan meminta"

"Yasudah makan saja yang ada. Stok roti banyak. Selai juga. Ada susu"

"Aku sudah makan roti dan minum susu tadi pagi pagi. Dan sekarang lapar lagi."

"Makan saja lagi rotinya"

Ck!

Hanbin berdecak kesal. Benar-benar. Jika sifat malas Jinhwan sedang kambuh, maka Jinhwan itu akan menyebalkan. Ini sudah terjadi sejak jaman dahulu. Untung Hanbin cinta, kalo tidak, Hanbin sudah menerbangkan Jinhwan kekutub.

[End] JUNHWAN - Triangle Of LoveWhere stories live. Discover now