19. The Fact

1K 84 57
                                    

Happy reading guy, mian kalo typonya masih aja banyak. Dan yah, chapter ini panjang, jadi sabar ya bacaanya. And, maaf kalo chap ini kurang dapet feelnya.

.

.

.

.

.

.

Sesuai janjinya, hari ini Hanbin kembali keseoul. Hanbin membawakan banyak makanan khas Busan sesuai permintaan Jinhwan dan beberapa pernik bayi. Semalam saat ia berjalan keliling pusuat perbelanjaan dibusan, Hanbin melewati toko perlengkapan bayi, dan ia berinisiatif membeli beberapa barang untuk bayi Jinhwan -bayi mereka- nanti. Hanbin membeli sepasang sepatu bayi berwarna kuning, karna Jinhwan tak memeberi tahukan gender sang bayi pada siapapun, alhasil Hanbin asal membeli saja. Selain sepatu, Hanbin juga membeli beberapa pasang baju bayi bermotif sapi dan anak ayam. Hanbin membayangkan, jika nanti baju itu dipakaikan pada bayi mereka, pasti bayinya akan sangat lutcu dah menggemashkan.

Serta, Hanbin juga membelikan oleh-oleh untuk Donghyuk dan Bobby, yang kebetulan Donghyuk sedan mengidam ingin makan Siat hotteok dan Eomuk khasnya busan. Hanbin rela berputar keliling busan hanya untuk mencaro eomuk dan siat hotteok yang bisa di take away untuk perjalanan jauh.

Pukul 5 pagi, Hanbin sudah siap untuk berangkat. Kali ini ia mengendari mobil sendiri. Ia tak menggunakan supir ataupun KTX. Supirnya sudah ia suruh kembali semalam mengguna KTX.

Menggunakan Lamborghini Aventador, Hanbin siap membelah jalanan BUSAN-SEOUL. Hanbin memacu mobilnya dalam dikecepatan sedang, ia jarang ngebut, jika tidak urgent, Hanbin tak akan mengebut. Ah, Hanbin juga sudah memberitahu Jinhwan semalam, jika pagi ini ia akan kembali.

Sebelum benar-benar fojus mengemudi, Hanbin mendial nomor Jinhwan, setelah menyambungkan dengan bluethooth yang ada dimobilnya, agar memudahkannya saat menelepon. Menyapa kekasih dipagi buta tak apa ya kan.

"Yeobseyo...." suara khas orang baru tidur terdengar diindra pendengaran Hanbin.

"Kau sudah bangun? Aku sudah diperjalan kembali keseoul"

"Eoh, berhati-hatilah saat mengemudi, aku terbangun karna perutku sakit." Jawab Jinhwan.

"Apa yang terjadi?! Gwenchan!??" Panik. Hanbin panik. Tanpa sadar, ia menginjak gas lebih dalam. Dan itu memepecepat laju mobilnya.

"Gwenchana... aku tak apa. Mungkin ini hal biasa terjad saat hamil besar. Tenanglah, tak usah mengebut." Jinhwan tau, jika Hanbin panik dalan keadaan mengemudi, ia pasti mengebut.

"Kau sudah memeriksakannya?" Ucap Hanbin. Dan ia sudah mengurangi kecepatan kemudinya.

"Belum. Mungkin nanti aku akan memeriksakannya."

"Perlu kutemani? Aki akan tiba diseoul pukul 10an."

"Tak usah, Bin. Kau pasti lelah karna menempuh perjalanan jauh. Jadi kau istirahat saja. Aku bisa pergi sendiri."

"Ani...aniya. aku tidak lelah. Aki akan mengantarkanmu nanti. Tunggulah..."

"Aku bisa sendiri, Bin."

"Tidak, sayang. Aku akan mengantarmu. Sekalian juga mengantar pesanan Donghyuk."

"Tapi,.

"Tidak ada tapi-tapian, Hwan. Tunggu lah sebentar lagi. Arraseo!"

[End] JUNHWAN - Triangle Of LoveWhere stories live. Discover now