05

967 96 4
                                    

Happy Reading. Mian typo bertebaran

















Pagi yang sama, ditempat sama, dan masih dalam keadaan yang sama, namja mungil ini masih terbaring diatas ranjang nya. Wajah pucat, lebih cepat lemas dan gejolak dari perutnya setiap pagi selalu datang menyerangnya. Ya, ini Jinhwan. Ia sedang tidak pada kondisi yang baik saat ini. Sudah satu minggu ia merasakan pusing hebat pada kepalanha, gejolak dalam perutnya yang seakam mengaduk dan mengoyak isi lambungnya itu, dua hari ini lah yang paling parah yang ia rasakan, mualnya tak bisa diatas seperti hari-hari sebelumnya. Dan juga, sudah satu minggi ini pula, June tak pulang ke apartemen mereka. Jangan kan pulang, menanyakan kabar Jinhwan saja tidak. June tak pernah mengabari Jinhwan, tak pernah mengirim pesan atau menelepon nya.

Sejak malam itu, June tak pernah pulang, dan tak menghubungi jinhwan. Pernah kali Jinhwan mencoba mengirimi June pesan, namun pesannya hanha dibaca dan tak di balas. Pernah jua Jinhwan mencoba menelepon June, tapi tak dijawab atau suara operatorlah yang ia terima. Karna seringnya operator yang menjawab, itu membuat Jinhwan lelah memghubungi June, dan memilih diam.

Selama seminggu ini juga, Donghyuk, Jinwoo atau Chanwoo lah yang datang merawat Jinhwan, bila mereka bertiga agak senggang. Donghyuk , Jinwoo dan Chanu pun sudah membujuk Jinhwan dengan segala cara agar Jinhwan mau dibawa kedokter untuk memeriksakan diri, tapi Jinhwan akan selalu memjawab bahwa ia baik baik saja, karna memang Jinhwan tidak menyukai rumah sakit dan bau obat obatan.

Jika ketiga pria itu tak dapat membujuk Jinhwan, lain hal nya dengan Hanbin dan Bobby, kedua pria itu bisa meluluhkan pertahanan Jinhwan, dan membuat Jinhwan mau pergi kerumah sakit. Seperti saat ini, dengan sekuat tenaganya, Jinhwan sedang membersihkan diri dikamar mandi. Tak perlu waktu lama, Jinhwan sudah selesai dengan acara mandinya, lalu ia mengambil beberapa potong pakaian untuk ia kenakkan. Setelah rapi, Jinhwan berjalan keluar kamar menuju arah dapur, enteh mengapa ia mendadak ingin minum teh hangat dengan sediki lemon dan madu, akhirnya ia pun membuatnya, sambil menunggu Donghyuk datang memjemputnya. Ya, karna Bobby , Hanbin, Chanu dan Jinwoo tak isa memgantar, karna Bobby ada jadwal operasi, Hanbin ada meeting, Chanu harus menyelesaikan designnya, dan Jinwoo tak bisa karna ia harus menemanj eomma Mino yang sakit, hanya Donghyuk lah, yang hari ini jadwalnya kosong, tak ada jadwal operasi ataupun jadwal jaga, akhirnya ia yang memutuskan meneani Jinhwan ke dokter pagi ini.

Secangkit teh hangat dengan madu dan lemon telah siap, Jinhwan membawa cangkit teh itu ke ruang tamu, ia duduk disofa dan menyalakan televisi, menyesap teh nya sambil menunggu Donghyuk datang.

Tak lama kemudian, suara bel berbunyi, Jinhwan bangkit dari duduknya menuju intercom untuk melihat siapa orang yang datang, dan ternyata itu Donghyuk.

~klek~

Pintu apartemen di buka oleh Jinhwan, dan menampilkan Donghyuk disana, dengan wajah sedikit merengut.

"Ahh, dongi-ah masuk dulu, mau kubuatkan teh?"

Donghyuk hanya mengangguk, dan berjalan gontai masuk keapartemen Jinhwan, lalu menjatuhkan diri disofa yqng ada di ruang tamu itu. Jinhwan keheranan, ada apa dengan anak itu, datang datang dengan wajah seperti itu. Tanpa bertanya dulu, Jinhwan menuju dapur, dan membuatkan teh untuk Donghyuk. Tak perlu waktu lama untuk membuat teh, setelah siap, Jinhwan membawakannya untuk Donghyuk.

"Minumlah dulu" kata Jinhwan sambil letakkan secangkir teh di atas meja depan Donghyuk.

"Terimakasih, hyung" balas Donghyuk, aambil meraih gagang cangkir, lalu menyesapnya.

"Ada apa dengan wajahmu? Kenapa wajahmu masam begitu?" Tanya Jinhwan,

"Argh, hyung, kau tau. Padahal aku ingin menemanimi priksa hari ini, tapi aku ada panggilan darurat, dan harus mengoprasi pasien pukul 11 nanti" tutur Donghyuk, yang mendapat dengusan dari Jinhwan

[End] JUNHWAN - Triangle Of LoveWhere stories live. Discover now