Part 33 [END]

89.3K 1.6K 18
                                    

"Ahh" Lenguh mereka bersamaan setelah pelepasan datang. Rafa langsung mencabut kejantannya lalu mengecup kening dan bibir ketika Mika yang sudah lelah sehabis sesi bercinta mereka. Sekarang usia kehamilan Mika sudah menginjak sembilan bulan tiga hari. Kata dokter kemungkinan ada sekitar seminggu sebelum lahirnya sikembar mereka.

Rafa membersihkan daerah kewanitaan istrinya dengan tisu basah, memakaikan underwear lalu memasangkan kembali piyama dress hamilnya. Membenarkan letak bantal hamil biar sang istri tidur nyenyak. Iapun begitu langsung memakai boxer lalu menyusul istrinya yang sudah bergelung didalam selimut. Lalu menyusul ke alam mimpi seperti istrinya.

----

"Good morning hubby!" Sapanya lalu mengecup bibir suaminya sekilas. Rafa membuka matanya lalu tersenyum lembut. Ia mengelus rambut panjang istrinya dengan sayang.

"Good morning, sweetheart" Rafa membalas sapaannya dengan suara khas bangun tidur.

"Kamu bangun gih terus mandi, Mika udah siapin sarapan" suruhnya. Rafa mengangguk lalu bangkit. Dan masuk ke kamar mandi setelah mengecup singkat kening istrinya. Sedangkan Mika hanya tersenyum dengan wajah memerah.

"Nak Mika, Tuan Rafa nya udah bangun?" Tanya Bi Ratih. Mika mengangguk lalu tersenyum.

"Bi Rat senang deh ngelihat Tuan dan Nak Mika jadi pasangan yang romantis, Bi Rat jadi iri nih, jadi rindu suami!" Ucapnya dengan nada terkesan bercanda. Mika tertawa geli. Lalu tersentak saat tangan melingkat diperut buncitnya dan mengelus pelan. Menumpukan dagu dipundak Mika lalu mengecup pundak Mika mesra.

"Bi Rat boleh deh cuti untuk bertemu suami! Rafa gak ngelarang kok, sesekali bawa kesini ya Bi?" Ucapnya riang hingga membuat Bi Rat tersenyum lalu mengangguk cepat.

"Terimakasih Tuan" ucapnya tulus. Tiba-tiba Mika meringis. Rafa pun merasakan dibawah kakinya basah. Lalu ia melonggarkan pelukannya dan menengok kebawah. Rafa menoleh menatap wajah Mika yang meringis kesakitan.

"Sayang? Kamu ngompol?" Tanyanya polos. Mika menggeleng. Lalu semakin meringis menahan sakit bahkan matanya sudah berkaca-kaca.

"Sssakkith" rintihnya. Seakan ter-connect ia langsung berlari ke kekamar mengambil tas yang sudah dipersiapkan lalu mengambil dompet, handphone dan kunci mobil. Ia pun langsung berlari menghampiri sang istri yang sudah memucat. Dengan gerakan cepat ia langsung menggendong sang istri yang sudah pucat pasi.

Rafa mengurungkan niat membawa mobil sendiri. Dengan sigap supir langsung bergerak dan Rafa memasukkan Mika kedalam kursi penumpang belakang. Ia tak jenuh-jenuh merapalkan doa dan menggumamkan semangat ke istrinya yang sudah pucat tersebut.

"Sayang, kamu kuat. Kamu pasti bisa, tahan ya? Bentar lagi sampai"

Mika masih terus meringis. Mobil dikendarainya sudah sampai di lobby rumah sakit. Dengan cepat ia menggendong sang istri dan meletakkan ke brankar dan langsung dibawa oleh suster.

Setelah diperiksa ternyata Mika sudah pembukaan 8, Rafa lega karna istrinya tak akan berlama-lama menahan sakit akibat kontraksi.

"Pembukaannya sudah sempurna, silahkan masuk pak! Dampingi ibu" ucap Dokter lalu diangguki cepat oleh Rafa. Ia membimbing sang istri dan mengucapkan ribuan kata semangat. Hatinya sangat hancur melihat istrinya semakin pucat dan menahan sakit. Tapi ia bangga karna istrinya kuat semasa kehamilannya.

Seberuntung inikah yaTuhan? Disaat aku bahkan masih memiliki banyak dosa, kebahagiaan berlimpah ruah kepadaku. Terimakasih Tuhan. Hanya satu pintaku. Selamat kan istri dan anakku. Doanya dalam hati.

Matanya pun berkaca-kaca. Ia mengelus sayang rambut Mika yang sudah basah oleh keringat.

"By?"

"Iya sayang? Aku disini"

Pregnant Because Accident [COMPLETED]Kde žijí příběhy. Začni objevovat