Part 31

49.3K 1.2K 5
                                    

Setelah seminggu yang lalu terjadi Mika yang mual dengan outfit Devin. Kini Mika datang dengan menunjukkan wajah sinis nya ketika bertatapan dengan Devin.

'Buset, matanya setajam silet' batinnya bergidik.

Mika yang merasa ditatap balik langsung tersenyum smirk.

'Elah makjang senyum nya kaya mau nerkam gue banget ya. Sebegitu tampannya gue'

Mika makin tajam menatapnya hingga Devin menunduk takut. Lalu ia berlalu masuk kedalam ruangan suaminya. Lalu ia tertawa terkikik berhasil mengerjai sekretaris suaminya. Rafa menaikkan alis nya bingung melihat suara ketawa istrinya.

"Kenapa sayang?"

"Devin lucu banget, Mika ngerjain dia soalnya" jelasnya.

"Emangnya kamu apain?"

"Aku ngeliat dia sinis gitu, terus Devin ketakutan"

Rafa manggut-manggut emangnya tatapan istrinya emangnya nakutin ya? Imut begitu salah liat kali sekretaris gue.

"Coba deh kamu tatap aku kaya natap Devin aku penasaran" suruhnya. Mika mengangguk ia pun menatap sinis Rafa. Rafa menyerngit. Kan! Serem dari mana tatapan istrinya. Imut begitu. Emang Devin nya aja yang lemah, dasar kutu!

"Kamu gak nakutin babe! Kamu ngegemesin. Suer!"komentarnya. Mika mengerutkan dahi. Padahal ia sudah menjiwai tatapan seperti ingin melobangi mata orang yang ditatapnya. Tapi suaminya bilang 'ngegemesin!'

Mika meraih gagang telpon lalu men-dial Devin. Devin pun yang dipanggil keruangan pun masuk. Ia melihat Mika dengan gugup.

'Elah macan betina matanya mau gue colok, sinis mulu ngelihat gue yang udah kaya brad pitt'

"Ya, Mrs. Collins. ada yang bisa saya bantu?" Tanya sok lembut.

Mika tertawa dalam hati melihat kegugupan dan nada bicara Devin yang terkesan gugup.

"Kamu kenapa sok sok takut plus gugup sih! Tatapan istri saya itu gemesin gitu! Kamu aja yang lemah!" Ejek Rafa. Devin mencibir.

ApaApaan! Mata setajam silet pengen gue colok yang iyanya. Elu kan jatuh cintong! mau liat dari segi apapun tetap aja itu imut! Dasar boss kampret! Dumelnya dalam hati.

"Iyaya bos gemesin banget, makanya saya gugup, sir!" Rafa tersenyum geli mendengar jawaban terpaksa Devin. Mika juga menahan senyumnya. Dengan menatap tajam Devin.

"Buatkan saya sate dong!" Pintanya. Lalu mata polosnya mengerjap lucu. Rafa menatap wajah istrinya yang imut. Rafa langsung berbinar. Devin mendengus. Dasar pasutri sialan! Gue jomblo ini woi! Kasihanin gue kek. Dasar!

"Sate itu sejenis barang apa bu?" Tanyanya bingung. Mika membelalak terkejut. Tapi ia menormalkan ekspresinya. Pantas saja Devin tak tau! Itukan makanan khas Indonesia.

"Itu bukan barang tapi makanan, u can searching on google now! And then masakkan untuk saya!" Mintanya tanpa bisa dibantah. Pundak Devin merosot. Lalu mengangguk lemah. Iapun pamit keluar dengan wajah ingin dielus aspal. Miris sekali nasibnya. Selalu ternistakan atasan dan istri atasan.

Poor Devin batin Rafa puas. Selama kehamilan Mika ia tak pernah disusahkan oleh ngidam sang istri. Paling istrinya hanya bermanja-manja dan mesra saja padanya. How lucky me!

"By!" Panggilnya lembut. Rafa menoleh lalu menepuk pahanya agar Duduk dipangkuannya. Mika pun menurut lalu duduk dipangkuannya.

"Kenapa istri cantikku?" Tanya Rafa sambil mengelus pelan punggung istrinya. Mika menunjuk bibirnya. Mengkode suaminya untuk segera menciumnya. Rafa menyeringai lalu menempelkan bibir mereka.

Rafa terus melumat. Membelai, menggoda dan membelit lidah Mika. Mika melepas tautan bibir tersebut. Ia menguap. Kalau begini ia mengerti. Istrinya cepat sekali mengantuk. Ia paham hormon kehamilan istrinya berubah-ubah. Akhirnya Mika duduk menyamping karna perutnya yang sudah menonjol dan takut terjepit.

Mika pun tertidur. Setelah 2jam terlelap, Devin kembali dengan baju yang acak-acakan. Dengan muka yang sudah hitam dibeberapa bagian. Pipi. Dahi dan juga hidung berkat arang dari tempat ia membakar sate untuk Yang Mulia Ratu Singa Betina. Sembah Yang Mulia. Poor Devin.

Rafa yang fokus pun mendongak menatap penampilan kacau Devin yang sangat sangat ingin mendzolimi. Tapi tahan ia tak akan berisik karna istrinya sedang tertidur.

"Letak saja disitu. Lalu kamu mandi! Ruangan saya jadi bau asap! Kamu sengaja berdiri dekat asap? Atau kamu cari varian parfum baru?" Ucapnya bercanda. Devin mendengus. Lalu menormalkan ekspresinya.

'Untung atasan gue! Kalo gak gue cekik juga biar dead!' Dumelnya dalam hati.

"Yakali pak, perjuangan pak! Nanti keponakan saya ileran kan ya. Kan saya ga mau!" Jelasnya. Rafa mendengus. Devin pun berlalu keluar.

"Lone! Gue kesel banget nih pengen ngebejek-bejek atasan gue! Pengen gue elusin pake gergaji emak gue!" Adunya saat facetime dengan sekretais Al. Mereka sahabat sejati. Walaupun Melone sangat suka menistakan Devin. Walaupun begitu mereka tetap tak akur juga sih.

"Oh! Gapeduli sih gue" jawabnya diseberang sana. Devin mendelik.

"Kampret!"

Lalu ia mematikan sambungan Facetime tersebut sambil mengomel-ngomel.

Emang sahabat syalan! Gue kutuk jadi lemper lo baru tau rasa!

-----

Hiliw!
Singkat ya? Sori!
Jangan lupa vote dan komen ya!
Bubye!

Hiliw!Singkat ya? Sori!Jangan lupa vote dan komen ya! Bubye!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Pregnant Because Accident [COMPLETED]Where stories live. Discover now