Part 12

116K 4.2K 6
                                    

"Hai, Rafa ada didalam kan?" Tanya Stella sok ramah kepada sekretaris Rafa. Sekretaris itu hanya menggeleng sopan. Membuat Stella menyerngit.

"Rafa sedang sibuk?"

"Tidak, Ms. Tuan sedang ada keperluan keluar kota untuk bertemu dengan mertua bersama keluarga besar dan istrinya nya Ms" jawabnya sopan. Stella menggeram kesal. Tapi ia langsung menormalkan ekspresinya saat ini dengan tersenyum lembut yang dipaksakan. Bahkan sekretaris itu hanya menyerngit bingung.

"Baiklah kalau begitu"Stella pamit langsung menekuk wajahnya masam.

Lihat saja, akan kuhancurkan kebahagiaanmu sekalian batinnya sambil menyeringai licik.

---

"Kamu serius mau tinggal disini, ninggalin aku?"ucap Rafa manja. Mika hanya terkekeh geli. Lalu mengangguk yakin. Rafa menggerutu.

"Kamukan lagi hamil, kalau kamu mau sesuatu gimana?" Ucapnya tak mau kalah.

"Kan ada Abang nya Mika" jawabnya enteng. Rafa cemberut.

"Kalau aku kangen gimana?" Tanyanya kesal. Mika tersentak. Mika heran dengan perubahan Rafa yang menurutnya terlalu aneh. Ia berubah menjadi sosok yang manja dan sedikit lebih santai dari awal pertemuan.

"Kamu bisa nelfon atau Video call aku Rafa" jawab Mika dengan lembut. Rafa mendelik.

"Masih belum cukup" Ucapan Rafa kali ini membuat Mika bingung, dimana sikap arogan dan dingin pria ini? Biasanya juga marah terus. Apa-apa Mika yang salah terus! Apa karna bawaan bayi kali ya?

"Kamu kenapa?" Tanya Mika sambil menyerngit.

"Emangnya aku kenapa? Aku aneh ya? Aku juga ga tau, tiba-tiba aku merengek gini biasanya aku biasa aja. Rasanya mau deket kamu mulu!"keluhnya.

"Kayanya bawaan bayi deh" jawab Mika yakin. Rafa menyerngit.

"Masa sih? Ga mungkin ah masasih?" Tanyanya bingung. Mika hanya menatapnya.

"Karna ikatan batin bisa, mungkin ini istilah nya ngidam kali ya?" Jelasnya. Rafa hanya manggut-manggut lalu mengusap lembut perut Mika.

"Anak Daddy pengen dimanja ya? Sabar ya sayang. Sebentar lagi Daddy mau ngejalanin ujian dari your uncle!" Ucapnya lesu. Mika mengelus pelan rambut Rafa. Rafa pun menangkap tangan Mika lalu mengecup penuh cinta.

"Maaf aku nyakitin kamu diawal perjumpaan kita, aku nyesal" ucapnya menyesal. Mika pun menangkup kedua pipi Rafa lalu mengelusnya. Mika menyatukan kedua dahi mereka.

"Aku bahkan udah lupa sama kejadian itu, jangan diinget lagi ya? Kita harus kuat demi anak kita. Jangan pernah goyah ya? Walaupun kita belum ada cinta, setidaknya cinta untuk anak kita udah tercipta" jawabnya. Rafa berkaca-kaca dengan ucapan istrinya. Ia sangat menyesal menyakiti wanita didepannya ini seperti berlian, bahkan lebih berharga dari apapun. Bahkan ia tak peduli jika benar Mika menjebaknya tidur bersama. Persetan dengan itu semua. Ia sangat nyaman dan ingin Mika menjadi miliknya.

"Mika, kalau benar berada didekat kamu aku selalu berdebar. Selalu ga sabar kalau ga ketemu kamu. Selalu hangat menelusup dihati aku liat kamu tersenyum apalagi tertawa. Ada perasaan yang ingin melindungi kamu, aku mungkin udah jatuh cinta sama kamu. Bahkan kita baru kenal. Aku juga gangerti" jawabnya lirih. Mika terkejut. Benarkah?

"Mika, ada yang ingin aku beri tahu ke kamu. Aku harap kamu jangan salah paham kepadaku dan mampu mengerti aku." Jelasnya serius. Rafa menceritakan awal mula ia bertemu Stella dan kejadian tak mengenakkan sampai dengan rencananya ke Mika. Mika yang shock pun mengangguk tanda mengerti.

"Setelah apa yang akan kujelaskan, aku harap kamu mengerti dan tak meninggalkan aku. Tetap percaya padaku"

"Mika ga akan ninggalin Rafa, tapi Rafa harus bisa nunggu 2 bulan ya? Setidaknya Abang sayang sama Mika. Ini bukan salah kamu aja. Tapi salah kita berdua. Jadi kita harus berjuang bersama"ujarnya lembut meyakinkan. Rafa menatap sendu. Lalu mengecup bibir Mika pelan lalu melumatnya lembut. Mika pun ikut membalas. Mika mengerti suaminya dipuncak gairah tertinggi. Matanya seolah berkabut gairah.

"I want you now" ujarnya serak. Mika mengangguk pelan. Lalu melumat bibir penuh candu Mika kembali dengan penuh tuntutan dan bergairah. Mika melenguh saat Rafa sudah meraba-raba titik sensitifnya. Tangannya mulai menelusup kedalam dress yang sangat mempermudah pergerakannya. Mengelus pelan paha hingga naik ke pusat sensitif Mika lalu mengelus pelan.

"Mhh.." Mika mendesah nikmat. Saat satu tangan Rafa aktif meremas payudaranya. Tanpa sadar Rafa merobek dress Mika dengan menyisakan bra dan celama dalam. Rafa terpana.

"Oh god! You look beautifull wifey!" ucap Rafa tanpa sadar. Mika memerah. Seakan sadar Rafa langsung melahap kembali bibir Mika. Tentu saja istrinya membalas tak kalah menggairahkan. Mereka berbagi saliva, mengecap dan membelitkan lidah masing-masing. Mika melenguh nikmat. Rafa yang mendengar pun semakin semangat. Tangannya melepas celana dalam beserta bra yang masih menempel di tubuh indah sang istri. Mika pun tak mau kalah ia juga melepas pakaian sang suami. Tak ingin menyusahkan istri, Rafa membantu melepas pakaiannya dengan sekejap.

Mereka sama sama naked. Sama sama bergulat panas. Tangan Mika pun tak tinggal diam. Ia meraba semua sisi dada bidang menggiurkan sang suami. Rafa menggeram menikmati sentuhan Istrinya yang sangat nikmat. Mereka menuju kenikmatan bersama. Melambung tinggi puncak kenikmatan. Rafa membelai puncak kepala Mika dengan sayang.

"How lucky i am to have you has wifey, my beautifull mom of my child!" Lirihnya sendu. Mika mengangguk. Ia terharu. Akhirnya mereka terlelap bersama. Rafa mendekap erat tubuh sang istri. Ia akan sangat merindukan pelukan sang istri selama 2 bulan.

---

Huah akhirnya selesai juga!

Vote dong:(
Kalo ga vote aku males ngelanjutinnya:(

Pregnant Because Accident [COMPLETED]Where stories live. Discover now