Awan (1)

821 11 0
                                    

Aku mengingat ketika kumenatap langit dan kamu juga menatapnya, kamu melihat dan berkata hujan akan turun sebab awan terlihat mendung, dan setelah hujan kamu menadahkan tangan untuk merasakan tetesannya dan berkata ingin kamu lihat tetesan itu terhenti sebelum ia jatuh di permukaan, kamu ingin menghitung jumlahnya karena kamu memikirkan berapa banyak tetesan yang terjatuh, kemudian aku hanya tersenyum saat itu, sekarang apakah kamu tidak ingin mengetahui harapan-harapanku sebelum ia jatuh dari ketinggian, apa kamu tidak ingin menghitung jumlahnya.

Hari ini aku menatap langit dan terlihat cerah juga tidak ada awan yang terlihat mendung, mungkin hanya rindu ini yang terbendung, berjalan di kota ini pada setiap titik yang kamu ada di sana, ia sungguh ada nyata bersama kenangan kita, pernah sesekali dengan sengaja berada di tempat yang sering kita kunjungi, aku hanya melihat bayangan kenangan berharap kamu juga merasakan yang sama, mungkin kamu merasakan yang sama tetapi bukan untukku, untuk dia yang lebih banyak mengenalkanmu tentang bahagia dan aku hanya sebagai orang yang mengajarkanmu tentang menghargai sebuah rasa dan setia, itu belum juga membuatmu merasa puas.

Bagiku kamu seperti awan yang menjatuhkanku ke permukaan bersama titik-titik harapan, kemudian berakhir menggenang, sering kali aku bertanya-tanya apa arti dari senyuman yang kamu beri untukku, apa itu hanya caramu meyakinkanku, cukup bagiku kamu terlihat bahagia denganku saat tersenyum namun ternyata tidak, mungkin kamu hanya ingin menyejukkan suasana, sebab ia lebih mampu membuatmu tertawa, mungkin itu yang kamu sebut bahagia, mungkin aku akan mempelajari kebahagiaanmu yang mampu tertawa atau mampu membuat seseorang tertawa seperti kamu dengannya.




"Bagiku kamu seperti awan yang menjatuhkanku ke permukaan bersama titik-titik harapan, kemudian berakhir menggenang."-May

Raindu (Hujan dan Rindu)Where stories live. Discover now