Aku, dia, dan makan bersama
☆
Tau tidak bahwa Ana dan Hardin sudah dekat selama 8 bulan. Selama itu juga Ana harus berpura-pura, bulan Mei dimana Ana dan Hardin untuk pertama kalinya makan bersama diluar.
Dari yang Hardin menjemput Ana, makan bersama, bercanda bersama, dan sampai Hardin kembali mengantar Ana pulang.
Tau tidak, bahwa sikap Hardin yang seperti inilah yang membuat Ana bertahan. Walaupun dia tau laki-laki yang dihadapannya sekarang bisa menjatuhkan dirinya sewaktu-waktu.
"Lo habis darimana?" Khania tiba-tiba muncul dilobby asrama.
"Makan dong" jawab Ana.
"Hayooo, sama doi ya" goda Khania.
Ana bersemu, "Apaan sih! Dia bukan doi gue, lagian lo tau sendirikan kalau dia lagi suka sama cewek lain?" Ana kembali murung.
"Na, gue gak pinter ngasih omongan, cuman gue mau ngomong ini aja ke lo. Ana yang gue kenal gak pernah sepalsu ini, lo gak bisa pura-pura kayak gini terus" ujar Khania.
"Tapi dia baik sama gue, gue sayang sama dia"
"Lo itu bego atau gimana sih Na, lo gak mikirin hati lo sendiri? Diri lo sendiri? Kenapa yang ada dipikiran lo cuman Hardin dan keadaan cowok itu! Sedangkan dia? Apa dia pernah mikirin lo? Hati lo? Perasaan lo? Lama-lama gue gedeg sama dia, Na!" kesal Khania.
Ana tau sahabat-sahabatnya sayang pada dia sampai-sampai rela memarahi Ana agar sadar akan semua kesia-siaan dia yang berharap pada Hardin.
YOU ARE READING
Me And My Broken Heart
Short StoryKeinginan Ana hanya ingin dia disadarkan akan semua kesia-siaan yang telah dilakukan sejak awal. Harusnya dia hanya cukup mengenal nama seseorang, tidak perlu mengorek lebih dalam karena semakin kau ingin tau kadang hatimu sendiri tak siap menerima...
