25

172 5 0
                                    

Aku dan senyuman

"Gue gak mau sampe ketemu Hardin, Ka" ujar Ana masih mengingat kejadian kemarin malam.

Yuska tengah duduk dengan Ana dikursi tunggu lobby. "Tapi Na, kita satu jurusan sama dia. Pastinya ketemu walaupun cuman lewat" ujar Yuska.

Laki-laki itu tau bahwa Ana rapuh untuk saat ini, "Tapi gue belum siap, Ka" Ana menunduk menahan air matanya yang akan jatuh.

"Hari ini lo tau Kak Hardin ada kelas jam berapa?" Tanya Yuska.

"Bentar lagi harusnya dia masuk," jawab Ana.

Ana sampai hafal dengan jadwal kuliah Hardin. Ana selalu begitu, mencari tau tentang orang yang dia suka.

"Mau ke tempat lain? Daripada ketemu nanti?" Tawar Yuska.

Ana mengangguk, "Tapi bentar gue ke toilet dulu" Yuska segera berlari menuju toilet laki-laki dan Ana menunggu dilobby.

Saat segerombol kakak tingkat masuk melewati lobby mata Ana jatuh pada sosok yang tengah bercanda ringan dengan beberapa temannya.

Laki-laki itu keluar dari gerombolan dan menunggu yang lain masuk kedalam kelas baru dia mendekat ke Ana, "Hai Na, ngapain disini?" tanyanya.

Mata Ana kembali memanas tapi dia berusaha menahan, "Itu kak, nunggu temen. Mau ke kantin bareng" jawab Ana di akhiri dengan senyum.

"Ohh, iyaudah gue masuk kelas dulu kalau gitu" Hardin segera berjalan memasuki kelas.

Tepat saat Hardin sudah pergi Yuska datang, "Ayo keburu ketemu" ujar Yuska.

"Telat, gue udah ketemu dia barusan. Bahkan diajak ngobrol" buliran itu kembali jatuh dan Ana buru-buru menghapus.

Sejenak Yuska tertegu dengan ucapan Ana.

"Terus?"

"Gue senyum dong! Gue harus keliatan bahagia dan baik-baik aja didepan dia!" Ana berkata dengan semangat.

Menyemangati diri sendiri terkadang diperlukan hanya sekedar untuk penguat sementara.

Me And My Broken HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang