Me And My Broken Heart

23

Aku, dia, dan kebab

☆

Malam ini Ana suntuk. Setelah ngerjakan tugas yang lumayan banyak, perempuan itu mendadak stres dan pusing. Dia lebih memilih tiduran.

Hubungannya dengan Hardin sedikit mengalami perkembangan. Tapi Ana tau, Hardin hanya menganggapnya adik. Tidak lebih.

"Ana, hpmu bunyi dari tadi" ujar Firsa teman sekamar Ana.

Astaga bahkan lamunanya mampu membuat telinga Ana membudek. Ana segera meraih ponselnya diatas meja belajar.

Hardin?

Laki-laki itu menelfonnya?

Ana berniat mengangkat namun Hardin sudah mematikannya. Dibukanya pesan Hardin yang baru masuk 5 menit yang lalu.

Ana tersenyum membaca pesan itu. Hardin mengajaknya untuk beli kebab sebentar lagi. Ana segara menjawab pesan itu lalu dirinya bersiap-siap.

Setelah siap Ana segera menghubungi Hardin dan berkata dia sudah menunggu. Hardin dalam perjalanan, sekitar 10 menit akhirnya Hardin sampai.

Ini pertama kalinya Ana diajak keluar Hardin, astaga Ana senang. Perempuan itu segera naik motor Hardin setelah laki-laki itu menyuruhnya.

Perjalanan lebih didominasi angin dan suara bising jalan. Ana tak berani mengajak ngobrol Hardin.

Sesampainya di tempat membeli kebab, mereka berdua segera turun. Ana memesan kebab danging sapi pedas 2 dan Hardin memilih masuk kedalam minimarket sebelah.

YaTuhan jangan sampe salting, batin Ana sambil menunduk.

Tak lama Hardin kembali membawa kantong plastik kecil. Ana tak tau isinya apa, sampai pesanan mereka jadipun Ana dan Hardin tak banyak melakukan obrolan.

Mereka berdua segera pulang, ya karena Ana juga tak tau harus mengajak Hardin kemana. Sesampainya didepan asrama, Ana turun.

"Nih, pilih yang mana?" Hardin menyodorkan dua kotak susu dengan rasa yang berbeda.

"Ini aja, aku gak suka full cream" ucap Ana, dia memilih yang rasa moka.

Ana mengambil kebab miliknya lalu berkata, "Makasih ya kak, kakak hati-hati"

"Iya" hanya itu yang diucapkan Hardin.

Motor Hardin mulai melaju jauh dan Ana segara masuk ke dalam asrama.