"Aaaaaaaaaaaaaaak" Mika dan Rafa yang melihatnya hanya menampilkan muka datar. Terserah.

"Tadi kalian bilang apa?" Jawabnya dengan ekspresi you know lah.

"Bodo amat!" Ujar mereka lalu meninggalkan ruang praktek karna jam kerja Mika sudah habis. Sedangkan Sasa masih terbengong didalam sana. Jangan sampai menginap deh memikirkan yang tadi. Bisa berabe!

"Nanti aku jodohin deh ke kolak pisang, kayanya cocok sama tingkah absurdnya" ucap Rafa. Mika menggeleng. Rafa menyerngit alis.

"Kenapa?" Tanya Rafa.

"Nanti Nicolanya cepat died!" Jawabnya. Rafa terkekeh.

"Ehem!" Dehem keras seseorang. Rafa dan Mika yang merasa pun langsung menoleh. Rafa dan Mika terkejut cetar membahana.

Sial!

"Kan saya bilang 2bulan! Ini bahkan belum seminggu kamu nyamperin adik saya!" Ucapnya tegas dengan mata melotot. Rafa hanya cengengesan. Pengen kena gampar.

"Rindu banget bwaaang!"jawabnya mendramatisir. Al cuman menampilkan wajah horor.

"Muka kamu minta saya lemparin lemari brangkas saya mau?" Sahutnya tajam. Mika hanya cekikikan. Brangkas dirumah saja beratnya nauzubillah gimana abangnya mau ngangkat coba? Bisa dia yang encok duluan. Tapi demi keselamatan negara, eh jiwa dan raga. Mika diem aja deh. Nanti dosyah

"Jangan dong bwang, nanti muka tampan saya ga bisa menyinari seluruh jagad raya!" Jelas Rafa dengan kenarsisan. Yaamplop rasanya Al ingin sikat tuh mulutnya biar bersih pake baygon!
Mika makin ngakak. Wah suami dingin cueknya sekarang bisa narsis dan bahkan lebih parah.

"Suami kamu ini pungut dimana sih?" Tanya Al ke Mika. Gantian Rafa melotot lalu menatapnya sinis. Al gantian ngakak. Mika hanya tersenyum geli melihat tingkah laku abang dan suaminya yang seperti Tom&Jerry. Sedangkan Bang El hanya anteng kalau ketemu Rafa. Malah ini sama Bang Al berantam mulu kaya dendam banget bawaannya.

"Eh! Abang Cogan dateng jemput Sasa ya?" Tiba-tiba sasa datang menginterupsi dengan ge-ernya. Al tak habis pikir dengan kenaif-an bocah sahabatnya ini. Walaupun ya sih Sasa ini cantik, tapi kenapa lemotnya nauzubillah sih? Bloon-nya benar benar luar binasa, Astaga dosa gak sih ngejelekin calon pacar? Pintarnya hanya di akademik! Mungkin sewaktu bu-ibu melahirkan diajak ngeghibah kali ya sewaktu mengejan. Sangat sangat luar biasa istimewa, dan yang paling penting! Sangat luar binasa polosnya. Bahkan Al sampai kocar kacir melihat kepolosan Sasa, untung suka! Eh....

Beda dengan sahabat Mika dan Sasa yang 2 lagi. Kejam dan sadis! Tapi yang 1 lagi masih normal sih. Walaupun gak normal bingit.

"Woi!" Kan yang dibicarain datang.

"Mika, lo mau pulang? Bareng yuk? Gue mau makan sekalian sama Ana, katanya Sasa mau ngajak lo tadi. Tapi kayanya dia ya begitulah ya" Ajak Lea. Sedangkan lelaki yang tak dianggap hanya bisa tersenyum pasrah. Mereka hanya dianggap tak kasat mata kalau didepan perempuan. Dasar!

"Ah! Sasa baru inget. Mika mau makan malam ga bareng Ana dan Lea?" Tanya Sasa polos. Semua yang disana serentak memutar bola malas.

"Serah lu tong! Pusing gue! Gue buang mau lo ke comberan?" Ucap Ana ketus. Mulai deh juteknya.

"Kalau Ana buang Sasa kecomberan, ada ban bebeknya ga? Biar Sasa ga tenggelam" Jawab Sasa polos. Mereka ber-empat hanya melongo melihat keistimewaan Dokter obgyn mereka didepan ini. Applause.

"Heran gue liat elu, somplaknya hingga ketulang!" Balas Ana malas. Sasa gantian melongo.

"Emangnya bisa sampai ke tulang ya? Ah! Nanti Sasa tanya Dokter Kevin deh!" Al melotot. Enak saja. Nanti dimodusin. Terpincut pula Sasa.

"Gak! Gak! Enak aja kalau ngomong!" Sanggah Al ketus. Sasa cemberut.

"Kenapa sih? Kak Al gabolehin Sasa deketin cowo? Kenapa selalu sama Kak Al! Jijik aku tuh mas!" Jawabnya mendramatisir. Oke, yang ketiga ga mau tau. Cuman Al yang menatapnya speechless. Emang si absurd ini tak peka sejelas apa Abang Al sangat menyukai dirinya. Yasudalah yang disukai pun hanya memiliki otak 1mb.

"Eh itu disebelah lo spesies apa dan siapa namanya?" Tanya Ana dan diangguki Lea.

"Suami Mika, oh iya Mika hamil udah 4 minggu nih!" Jawab Mika enteng. Ana dan Lea melotot.

"Anjir gue bentaran udah jadi Aunty!" Lea menyerngit lalu menatap sinis Ana.

"Aunty, tante kalo elu mah! Jangan bacot" balasnya. Ana mencebik kesal.

"Udah ayok gue laper belom makan dari 1 setengah jam yang lalu!" Yang lainnya hanya melongo melihat Lea situkang Mukbang dimana tempat dan setiap waktu. Huft hanya Mika yang Normal dari semua People.

------

HAI GAIS!

Wqwq apasi gue yaallah kok krik bat gue ya?

Yaudala ya....

Jangan lupa voment!

Pregnant Because Accident [COMPLETED]Where stories live. Discover now