Between (2)

338 53 8
                                    

Yoona menarik nafas dan membuangnya perlahan. Matanya masih setia menatap sebuah pintu diujung sana yang ia ketahui merupakan pintu ruangan seseorang yang sudah lama tidak ia temui.

Kim Seokjin.

Yoona ingin sekali melihatnya. Pria itu.., Yoona begitu penasaran.

Apakah ia benar-benar Jin yang Yoona kenal?

Tentu saja benar. Kemarin Yoona sudah bertemu ibunya. Hanya saja Yoona masih belum bisa menerima kenyataan.

Jin yang Yoona tahu, meninggalkannya begitu saja 3 tahun yang lalu karena pergi ke luar negeri.

Jin yang Yoona kenal, adalah seorang pria brengsek yang meninggalkannya tanpa kabar.

Tapi jika begini.. Yoona bisa apa?

Semua kebenciannya pada Jin tidak bisa berakhir begitu saja.

Jantung Yoona mencelos.

Selama ini ia membenci seseorang yang tidak bersalah.

Ia membenci seseorang yang malah sangat mencintainya.

Dada Yoona mulai kembali sesak.

Dengan perlahan ia melangkahkan kakinya mendekat kearah pintu ruangan itu, lalu membukanya pelan.

Yoona kembali menghela nafas demi menenangkan dirinya.

Matanya perlahan menuju kearah ranjang pasien, dengan seseorang yang terbaring diatasnya. Kaki Yoona melangkah pelan dengan jantung yang berdegup kencang. Dan ketika Yoona telah sampai persis disamping ranjang pasien, Yoona tak mampu membendung tangisnya.

Dia benar-benar Kim Seokjin.. Walau tampak sedikit berbeda.

Tubuh pria itu.. yang dulu gagah kini kurus layu. Kulitnya yang putih cerah kini tampak pucat pasi tak bercahaya. Hanya wajah tampannya yang masih menunjukkan bahwa dia benar-benar Seokjin yang Yoona kenal.

Yoona menutup mulut demi membendung suara isakannya.

Cukup lama Yoona mencoba untuk menenangkan dirinya, sebelum akhirnya ia mampu menahan tangisannya dan duduk disebelah ranjang.

"Jin-ah.." Panggil Yoona pelan. "Ini aku, Yoona."

pria itu tampak bergeming, tentu saja. Dia sudah koma selama 3 tahun lamanya. mengingat itu Yoona benar-benar merasa bersalah. Pasalnya selama ini Yoona berbahagia diatas penderitaan mantan kekasihnya. 

Ataukah masih kekasihnya?

Yoona tidak tahu pasti.

"Jin-ah.." Yoona memberanikan diri menyentuh punggung tangan Seokjin. "Mian.. Mianhae Jin-ah.." Yoona mulai menangis. "Aku terlambat datang. Aku tidak tahu keadaanmu. Aku.. aku.. aku malah.." 

Yoona tak mampu melanjutkan. Bibir dan lidahnya terasa kelu tak mampu bersuara.

"Aku mohon Jin-ah.. Aku mohon bangunlah." Yoona menghapus air matanya. "Bangunlah agar aku bisa meminta maaf padamu. Bangunlah agar kau bisa memarahiku sepuasnya, menghukumku yang dengan egoisnya membencimu tanpa mengetahui keadaanmu."

"Jin-ah...."

Yoona menunduk, air matanya kembali mengalir. Ia masih setia memegangi punggung tangan Seokjin yang terasa agak dingin.

Tanpa Yoona sadari, setetes air mata mengalir dari sudut mata Seokjin yng terpejam, seolah ikut merasakan kesedihan yang tak terbendung dari diri Yoona.


...


"Dear.."

Short Story (Yoona x all)Where stories live. Discover now