Singgah (3)

209 47 1
                                    

Tak pernah Ayuna sangka bahwa akan ada hari dimana ia hanya akan mentertawakan semua yang pernah terjadi.

Ialah hari ini, saat Ayuna tak sengaja melihat-lihat isi gudang rumahnya dan menemukan sebuah album dari tahun-tahun lalu dan ketika dibuka, foto yang paling banyak adalah dirinya dan seorang pria yang sudah lama singgah dihatinya..

Seandika Oktavian.

Baru saja Ayuna akan membuka halaman selanjutnya, ponselnya berbunyi dan tertera nama 'husband' sebagai nama sang penelpon.

Ayuna tersenyum dan menjawab panggilan nya.

"Pulang mau dibawain apa?"

Ayuna tersenyum. "Kepengen bakmi."

Orang diseberang sana tergelak. "Yakin? Kamu suka ganti-ganti sih. Liat aja pas aku pulang pasti gak pengen bakmi lagi."

Mau tidak mau Ayuna ikut tertawa. Tapi ia pura-pura merengut meski ia tahu suaminya di seberang sana tak akan mampu melihat raut wajahnya.

"Jadi mau protes? Keberatan?"

"Emangnya aku bisa protes?"

"Iiiih kamu ya!"

Suaminya kembali tertawa. "Nggak lah sayang. Apalagi kamu lagi hamil si dedek, pastinya aku bakal penuhin mau kamu dengan senang hati."

Ayuna mengulum senyumnya. "Bahkan kalo aku minta mall dan seluruh isinya?"

"Hmm.. aku ralat. Aku bakal ngabulin keinginan kamu asalkan masuk akal."

Ayuna akhirnya tertawa dibuatnya, lalu kemudian gadis itu mengelus perut yang sudah membuncit karena dirinya sudah mengandung 5 bulan.

"Ayah kamu jahat nih. Dia nggak mau mengabulkan keinginan kita."

"Curang kamu." Suaminya protes sambil tertawa. "Semoga aja anak kita laki-laki supaya bisa aku jadikan partner."

Ayuna dan suaminya pun tertawa bersama. Melanjutkan obrolan di telpon hingga sang suami memutuskan panggilan karena waktu istirahat makan siang sudah habis.

-Singgah-






Terhitung, sudah empat hari sejak malam itu dan empat hari pula Ayuna menghindari Mina dan juga Sean.

Ia akan berangkat sendiri naik ojek dan meninggalkan motor untuk Mina pakai ke kampusnya. Ia juga mati-matian menghindar saat Sean yang entah sengaja atau tidak datang ke gedung jurusannya untuk bertemu Dio.

Atau bertemu dengannya? Ayuna tidak mau berharap lagi.

Cukup sudah ia sakit, cukup sudah ia menderita.

Sekarang saatnya Ayuna bangkit dan mencoba untuk melupa.

Tapi Ayuna sadar menghilangkan cinta yang dipendam bertahun-tahun bukanlah suatu yang mudah. Semua butuh keikhlasan dan juga ketegaran penuh, hal-hal yang saat ini sedang coba dilatihnya.

Dan untuk melatih itu.. sebaiknya Ayuna tak bertemu dulu dengan sumber patah hatinya.

Ayuna masih ingat jelas kata-kata Dio waktu itu, saat Ayuna menceritakan apa yang membuatnya sedih hingga akan menyeberang tanpa lihat kanan-kiri. Ternyata waktu itu Dio hanya kebetulan lewat dan melihatnya akan menyeberang tanpa hati-hati, membuat Dio harus menyelamatkan Ayuna saat itu juga. Eh Ayuna tanpa tahu malu langsung memeluk Dio dan menangis tersedu membuat pria itu bantu menenangkan Ayuna tanpa tau letak permasalahannya.


Short Story (Yoona x all)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang