The Last Song

1.2K 143 4
                                    

Gila. Gadis ini sungguh gila.

Itulah yang ada difikiran Chanyeol ketika melihat gadis dihadapannya ini. Bagaimana tidak, Chanyeol baru bertemu dengannya dua jam yang lalu, tetapi gadis ini telah membuatnya ngos-ngosan seperti sekarang, dengan jantung yang berpacu cepat sampai sulit bernafas saking lelahnya.

"Maafkan aku."

Chanyeol mendelik pada gadis itu, dan yang ditatap hanya menunduk merasa bersalah.

"Sungguh. Kau harus membawaku bersamamu. Dan malam ini kau harus terus menghabiskan waktumu bersamaku," gadis itu terdiam dan sedikit berbisik. "Agar kau selamat."

Chanyeol mengernyit bingung menanggapi kata-kata gadis ini. Tapi dia hanya bisa diam, karena sudah tak sanggup berbicara lagi. Dia hanya bisa mengatur deru nafasnya yang masih sesak.

*****

Dua jam sebelumnya...

Chanyeol baru saja akan memasukkan gitar kedalam tas gitarnya, ketika tiba-tiba seorang gadis dengan wajah yang sangat cantik mendatanginya. Gadis itu berambut panjang sebahu, agak bergelombang, dengan warna coklat tua yang lembut serta diurai, yang melambai pelan tertiup angin. Gadis yang memakai sweater panjang berwarna putih gading dan celana jeans pendek serta sepatu boots dan tas selempang kecil. Untuk sesaat Chanyeol mengagumi pemandangan didepannya ini, namun kemudian ia tersadar. Chanyeol menaikkan sebelah alisnya sambil memandangi sang gadis sementara gadis itu tersenyum menampakkan deretan giginya yang putih dan rapi.

"Hai. Aku suka suaramu. Maukah kau memainkan lagu-lagu lagi untukku?"

Apa-apaan gadis ini? fikir Chanyeol heran. Apa dia fikir Chanyeol mau memainkan gitar dan menyanyikan lagu-lagu secara sukarela? Chanyeol berdehem sebentar dan mencoba tersenyum.

"Maaf nona. Jika kau ingin mendengar lagu-laguku lagi, datanglah esok hari. Aku selalu berada disini setiap hari kecuali hari minggu. Aku akan disini dari jam 3 sore."

Gadis itu mengerucutkan bibirnya dan tampak kecewa. Sementara Chanyeol tampak acuh dan akhirnya selesai membereskan gitarnya. Dia menyampirkan tas gitar itu di bahunya dan mencoba tersenyum kembali memandang gadis itu.

"Sampai ketemu besok. Omong-omong terimakasih karena telah menyukai suaraku."

Chanyeol berbalik, namun dia merasakan tas gitarnya ditarik. Chanyeol yang tak siap hampir terjengkang ke belakang.

"Hei. Apa-apaan?" Ujar Chanyeol heran. Dia kembali berbalik menghadap gadis itu.

"Kumohon. Aku ingin mendengarnya sekarang."

Chanyeol menghela nafas. "Tapi nona, aku tidak bisa. Aku harus segera pergi sekarang."

"Jebal." Gadis itu menangkupkan kedua telapak tangannya. "Aku benar-benar ingin mendengar nyanyianmu."

Chanyeol menatap gadis itu heran. "Aku sudah bilang kau bisa mendengarnya bes-"

"Aku takut aku tak punya hari esok untuk mendengar nyanyianmu."

Chanyeol tertegun. Dia menatap gadis yang tampak sedikit putus asa itu.

"Apa maksudmu?" Tanya Chanyeol heran. "Tak punya hari esok?"

Gadis itu mengangguk pasrah. Wajahnya tertunduk. "Karena itu kumohon, sekali saja. ne?"

Chanyeol mengernyitkan dahinya. "Tapi kenapa? Kenapa kau tak punya hari esok?"

Melihat gadis itu terdiam, Chanyeol menarik satu kesimpulan. "Apa kau sedang sakit parah?" Kemudian Chanyeol membekap mulutnya dramatis. "Kau akan mati besok?"

Short Story (Yoona x all)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang