The Last Song (2)

737 128 6
                                    

"Kubilang jangan mengikutiku."

Chanyeol berkacak pinggang, memandang Yoona yang malah memasang wajah polos tanpa dosa.

"Ayolah. Biarkan aku kerumahmu, atau kau akan merasa bersalah meninggalkan gadis baik sepertiku dijalanan sepi dan gelap."

Chanyeol memijat pelipisnya. Serius. Sungguh bagi Chanyeol ini masalah serius. Dari mulai langit menggelap, hingga sekarang hampir tengah malam, gadis itu terus mengikutinya. Memaksa Chanyeol untuk menyanyikan lagu untuknya, memaksa Chanyeol tidak bekerja dan sekarang memaksa untuk ikut ke rumahnya? Bukankah gadis itu kelihatan tidak waras?

Dan sekarang Yoona menatap Chanyeol dengan wajah polos dan sok imut. Tentu saja pria manapun di dunia akan memberikan apapun pada gadis ini jika dipandangi dengan wajah begitu. Belum lagi wajah gadis itu yang memang super cantik pula. Bagaimana bisa menolak bukan?

"Kenapa harus kerumahku?" Tanya Chanyeol pasrah. "Kau tidak punya rumah atau bagaimana?"

Yoona mengerucutkan bibirnya. "Aku tidak punya rumah disini. Rumahku ada di Seoul."

Chanyeol menganggukkan kepalanya. "Jadi kenapa kau ada disini? Berlibur?"

"Bisa dibilang begitu." Jawab Yoona ceria. "Liburan yang hanya bisa dijalani sekali seumur hidup."

Chanyeol mengernyitkan dahinya, sementara Yoona tertawa. "Tidak usah difikirkan. Kau tahu? Sekarang aku tak tahu harus kemana. Hanya kau yang bisa menolongku."

Ya Tuhan apalagi ini? Apalagi yang diminta gadis ini? Batin Chanyeol kesal.

"Kau mau kan membiarkan ku tinggal bersamamu sementara?" Tanya Yoona penuh harap.

"Dan besok kau akan pergi begitu saja? Kau kan tidak punya hari esok." Cibir Chanyeol sebal.

Yoona tersenyum manis menanggapi perkataan Chanyeol. "Tidak. Aku harus punya hari esok. Harus."

"Hah?" Chanyeol menyahut aneh. "Ya sudahlah. Kalau memang begitu kau juga punya kesempatan mencari tempat tinggal lain kan?"

Tak disangka, Yoona malah menarik-narik jaket Chanyeol dengan manja. "Apa kau tega? Aku tak punya uang."

Chanyeol menatap Yoona dengan kekesalan yang sudah sampai ubun-ubun. "Astaga. Lalu apa yang kau lakukan disini? Berlibur tapi tak punya uang?"

Yoona tertawa menanggapi Chanyeol yang semakin kesal saja.

"Lalu darimana kata-katamu tentang akan mengganti gajiku hari ini?" Cibir Chanyeol sinis. "Untuk dirimu sendiripun kau tak punya."

Yoona tak mengindahkan Chanyeol dan malah berjalan mundur sambil tetap menatap Chanyeol. "Bagaimana jika kubayar dengan ramalanku. Apa yang mau kau tahu?"

Chanyeol mendengus. "Lupakan. Aku tak percaya ramalan." Katanya sambil berjalan melewati Yoona dan meninggalkannya.

"Hei!" Yoona berlari mengejar Chanyeol. "Aku akan memberitahukanmu sesuatu, lalu tolong pertimbangkan aku untuk menginap dirumahmu. Bagaimana?"

Chanyeol tak menjawab. Menoleh pun tidak. Dia hanya asyik berjalan seolah Yoona tak ada.

Yoona menghentikan langkahnya dan berkacak pinggang. "Kau akan menjadi penyanyi terkenal."

Chanyeol menghentikan langkahnya. Dia terdiam mendengar pernyataan Yoona barusan.

"Nanti, beberapa tahun yang akan datang, kau berhasil mewujudkan mimpimu menjadi penyanyi. Kau sangat terkenal dan punya banyak penggemar."

Chanyeol masih terdiam. Dia mencerna kata-kata Yoona. Yoona pun menggunakan kesempatan ini untuk mengejar Chanyeol.

"Bagaimana? Ramalan ku keren kan? Jadi biarkan aku menginap. Ne?"

Short Story (Yoona x all)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang