43. Selamat Ulang Tahun

Start from the beginning
                                    

Hanya balon itu saja memang, cukup sederhana dengan paduan bunga lavender yang ada di sekitar. Bella sangat menyukainya.

"Edward Cullen?" jawab Bella sambil tertawa kecil, entah karena ini hari ulang tahun pertama yang dia rayakan atau apa, tapi—rasanya sangat membuatnya bahagia.

"Edward?" Radit memutar badannya menatap Bella, "Gue pikir... gue berperan sebagai Jacob di sini."

"Apaan sih!" Bella langsung mengerti apa maksud Radit, meskipun begitu, senyumnya masih tidak pudar sedikitpun.

"Bel, gue seneng lo bisa senyum terus. Gue harap mulai sekarang lo bisa lebih bahagia lagi."

"Makasih," balas Bella, baru kali ini dia bisa menatap tatapan serius dari Radit.

"Sorry gue nggak bisa ngadain pesta besar kaya Nick," ucap Radit sambil menyalakan kembang api kecil di tangannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sorry gue nggak bisa ngadain pesta besar kaya Nick," ucap Radit sambil menyalakan kembang api kecil di tangannya.

"Gue cuma pengen lihat lo senyum malem ini," ucap Radit serius. Bella pun tersenyum sambil mengambil kembang api tersebut dari tangan Radit. Dia pun mengangkat tangannya setinggi mungkin.

"Gue cari-cari lo, kenapa lo nggak bales chat gue?" Bella kembali menatap Radit.

Tatapan matanya dibalas, untuk beberapa detik mereka saling memandang satu sama lain di bawah sinar bulan purnama, Radit langsung saja mengeluarkan sebuah boneka Cinderella yang lucu dari tas kecilnya.

Tatapan matanya dibalas, untuk beberapa detik mereka saling memandang satu sama lain di bawah sinar bulan purnama, Radit langsung saja mengeluarkan sebuah boneka Cinderella yang lucu dari tas kecilnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa ini? Lo ngasih gue boneka lagi?" tanya Bella sambil menatap gemas boneka tersebut, "Lo nyiapin pesta kecil ini buat gue? Di deket rumah Nick?" tanya Bella tidak percaya.

"Makasih, Radit."

"Sama-sama, Bella," jawab Radit tidak banyak basa-basi.

"Boneka Cinderella, huh? Lo tahu aja gue suka Cinderella," Bella menepuk bahu Radit dengan wajah yang merona, entah kenapa dia merasa spesial diperlakukan seperti ini.

"Coba lo inget baik-baik boneka itu, Bella."

"Ini boneka Cinderella kan? Boneka yang gue pengen dulu dari nyokap gue yang—" Bella berhenti. Dia langsung menatap boneka itu baik-baik. Ya, benar. Ini boneka yang dia inginkan saat kecil dulu, saat dia meraung pada Kamila dan menyebabkan dia tidak kembali lagi sampai saat ini.

KETIKA HUJAN MENANGIS [RAIN SERIES I]Where stories live. Discover now