28. Tidak Di Akui

86.2K 7.6K 1.1K
                                    

"Bella, lo tahu minggu depan hari apa?" tanya Radit lagi.

"Nick bilang acaranya malam minggu, tapi entah kenapa..." ucap Radit tertahan dia menarik napas panjang sambil tetap menghalangi Bella.

"Gue nggak mau lo datang ke acara itu."

Bella berdecak lalu tersenyum sinis. Bagaimana mungkin Radit bisa merubah pikiran seratus delapan puluh derajat dengan cepat. Tadi Bella sangat yakin kalau Radit bersikukuh memintanya untuk ikut, lalu sekarang?

"Terus lo mau atur hidup gue?"

"Nggak, gue cuma bilang apa yang mau gue ucapin. Bella, lo belum terlalu kenal Nick."

"Emangnya lo kenal? Nggak kan! Jadi jangan sok tahu."

Bella enggan mendengar ocehannya yang tak jelas lagi. Tapi sebaliknya, Radit dengan sabar masih tersenyum sembari mengikuti Bella dari belakang.

Ya, cewek itu memang berbeda dengan yang lainnya. Saat semua orang mengejarnya, Bella malah menjauhinya dengan sejuta rasa penasaran yang menghantui pikirannya.

"Ngapain lo ikutin gue?" tanya Bella kesal.

"Terserah gue, lo juga nggak suka kan hidup lo di atur-atur, gue juga." Radit mengucapkannya sambil tersenyum lalu kembali mendekati Bella.

"Gue udah punya pacar!"

"Punya pacar doang udah songong, gue aja yang jomblo nggak songong."

Bella kembali memalingkan wajahnya, hampir saja dia melemparkan jus yang ada di tangannya. Tapi sayang, terlalu banyak orang di sini. Dia menarik napas panjang lalu berjalan cepat sambil mengabaikan cowok sinting itu.

"Lo tahu, orang jomblo itu rendah hati. Karena mereka nggak pernah sombong dengan apa yang mereka miliki."

"Ya iya lah nggak sombong orang nggak punya apa-apa buat dipamerin!"

Radit tertawa melihat Bella cemberut, dia sangat terlihat—lucu, terutama saat dia mengkerucutkan bibirnya seperti anak kecil, itu sangat menggemaskan.

Ya, coba aja kalau gue punya lo. Mungkin gue bakal jadi cowok paling songong di dunia.

Berbeda dengan Nick, dia bahkan tidak mengakui Bella sampai tidak mengantarnya ke kantin.

Radit membuka ponselnya, kini dia tengah berada di samping Bella, "Ngapain sih lo deket-deket!"

"Diem, gue mau buat snapgram!"

Bella langsung menoleh ke arah ponselnya, di saban Radit tengah memotret bayangan mereka berdua. Apa cowok itu sinting?

Bella langsung melotot kaget, bagaimana mungkin Bellla membiarkan Radit meng-upload foto tersebut. Bagaimana kalau Nick tahu? Bagaimana kalau Nick marah besar?

"Lo gila ya. Gimana kalau Nick lihat?"

Radit langsung menandai instagram Bella, dia mengabaikan semua yang di ucapkan Bella, setelah selesai dengan apa yang dia lakukan, Radit menatap Bella dengan intens, kedua mata mereka saling bertemu saat ini.

KETIKA HUJAN MENANGIS [RAIN SERIES I]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang