21. Cemburu Pada Hujan

94.6K 9K 1.3K
                                    

Bella menangis histeris, dia roboh ke atas lantai sembari memegang tangan Nick. Bella memegang dadanya yang terasa sesak.

"Nick, dia tadi cuma mau gue pegang tangan dia. Kenapa gue nggak mau? Dia juga tadi cuma minta gue tersenyum. Kenapa gue nggak mau?" ucap Bella, Nick pun turun dan memeluk Bella agar bisa menenangkannya.

"Gue jahat. Nick. Gue jahat!"

"Bella, lo harus tenang."

"Nggak bisa!"

Bella menutup wajahnya dengan kedua tangannya, air mata sudah membanjiri wajah dan seluruh tangannya. Dia tidak bisa berpikir jernih lagi.

Hidupnya terlalu penuh dengan keegoisan semata sampai menyamaratakan semua orang, kalau mereka sama saja, kalau mereka memang jahat, kalau mereka memang tidak punya rasa peduli.

Lalu Bella malah menyia-nyiakan orang yang tulus? Tuhan, sampai kapanpun Bella tidak akan bisa menerima kenyataan kalau orang jahat yang sebenarnya itu adalah dirinya.

"Lo emang jahat, Bella," ucap Nick sambil mengusap air matanya yang terus berjatuhan.

"Orang jahat itu terkadang ada dari orang baik yang sering tersakiti."

Bella menatap Nick yang tengah tersenyum di hadapannya.

"Dan orang baik yang berubah menjadi jahat itu adalah temen kecil gue, Isabella Queen." Bella menangis dan Nick kembali memeluknya.

"Mungkin lo berpikir kalau lo adalah orang yang paling tersakiti di dunia ini. Tapi lo harus percaya, kalau ada orang yang lebih sakit dibandingkan apa yang lo rasain sekarang," ucap Nick.

"Gue nyesel, andai gue dikasih kesempatan sebentar... aja. Gue mau tersenyum tulus buat Karin, gue mau pegang tangan dia buat kasih semangat, gue pengen kasih kesan baik buat dia di hari terakhirnya."

Bella berteriak histeris lagi dan lagi, dadanya terus terasa sesak menyesali apa yang sudah diperbuatnya. Meskipun Nick memeluknya sangat erat, tetapi tetap saja tidak bisa menghilangkan sakitnya.

Semakin kencang tangisannya hujan pun semakin deras turun membatasi permukaan bumi. Seolah ikut meraung menangisi luka yang datang.

Hujan, hari ini adalah hari kedua yang paling gue sesali seumur hidup. Dan gue nggak bakal pernah lupain kejadian ini.

Bella pun menghempaskan tangan Nick lalu berlari keluar dari Rumah Sakit. Dia mencari ruang untuk mengatur pertemuannya dengan hujan.

Tubuhnya kini basah kuyup, Bella terus menangis dalam derasnya hujan, dia tidak peduli jika dia sakit kali ini, dia pantas untuk mendapatkan hukuman dari hujan.

Di pinggir jalan, di mana Bella berada kini, Nick menghampirinya lalu memegang tangan Bella.

"Ngapain ikutin gue?" tanya Bella kesal.

"Temenin lo hujan-hujanan."

"Gue cuma pengen sendiri, boleh kan?" tanya Bella sambil menangis, Bella menatap Nick penuh harap agar Nick mau meninggalkannya seorang diri.

"Gue—lagi nggak mau diganggu."

"Oke," balas Nick sambil berhenti melangkah, sementara Bella meneruskan langkah kakinya entah ke mana.

Bella tidak punya arah tujuan mau ke mana dia pergi. Ke panti? Ya, jika hatinya sudah tenang. Karena jika dia tidak menangis sekencang mungkin malam ini, mungkin dia akan terlihat sangat kacau di panti nanti.

Tapi perlahan Bella berhenti, dia kembali menatap ke belakang. Dan ternyata Nick masih setia berdiri di tempatnya semula, dia hanya berdiri menerima hujan sambil menatap Bella dari kejauhan lalu tersenyum.

Bella kemudian memutar arah lalu kembali menghampiri Nick.

"Harusnya lo pergi, harusnya lo pulang, jangan ikutin gue!"

"Gue nggak bakal pergi, Bella."

"Kenapa? Apa belum cukup gue bentak lo tiap hari? Apa belum cukup semua kejahatan yang gue lakuin buat lo pergi?"

"Lo nggak jahat."

Bela mendengus kesal seraya menatap Nick tajam.

"Seenggaknya lo harus pergi, pikirin ke sehatan lo. Jangan ikut hujan-hujanan!"

Bella menangis sambil memeluk dirinya sendiri ditengah hujan yang menerpa, dia menatap Nick yang tidak merubah ekspresi wajahnya. Dan itu membuatnya semakin kesal.

"Lo harus pergi, Nick. Gue pengen sendiri. Gue pengen nangis kenceng dibalik hujan, gue cuma pengen hujan—"

"Gimana gue bisa pergi kalau lo lebih milih nangis bareng hujan dibandingkan gue?" ucap Nick sambil mengepalkan tangannya sementara Bella tertegun mendengar ucapannya.

"Kalau lo ikut gue lo bisa sakit!"

Raut wajah Nick mulai berubah, terutama pada sorot matanya yang menatap Bella penuh dengan kesedihan.

Tidak kah Bella mengerti kalau Nick ingin tetap berada di sampingnya? Ini memang gila tapi kenyataan sangat membuatnya berpaling kalau Nick tengah cemburu pada hujan yang bisa membuat Bella tenang.

Kenapa harus hujan? Nick mengepalkan tangannya lalu memegang kedua bahu Bella.

"Boleh gue peluk lo?" tanya Nick membuat Bella tercekat.

"Gue pengen lo nangis dipelukan gue, Bella. Gue juga pengen bisa nenangin orang yang gue sayang. Kalau gue perlu sakit buat lihat lo senyum, gue rela."

Love you readers...

Uhhh may Chaca😍😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Uhhh may Chaca😍😍

Follow instagram👇👇

OFFICIAL KHM: ketikahujanmenangis_ofc

Buat info update, spoiler dll ada di akun official ya💕

Btw ada yang mau ditanyain?

Instagram: ekaaryani01

Thankyou💕

KETIKA HUJAN MENANGIS [RAIN SERIES I]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang