40

111 3 0
                                    

Ternyata baru ngeh kalo udah lama ga update gara" ada yg nagih😂😂
Maafkeun🙏

Jadi dari pada banyak basa-basi kita langsung baca sajah!




Entah sejak kapan Samuel tak ingat lagi terakhir kali mimpi itu datang. Kegelisahan yang biasa terundang saat bulan sudah menduduki singgasana pun tak lagi mampu Samuel ingat.

Samuel mungkin bisa dibilang aneh. Sejak dulu. Entah sejak kapan itu___ Samuel selalu dilanda kegelisahan tingkat tinggi tanpa sebab yang pasti.  Hal itu menyebabkan Samuel depresi ringan hingga sering meringkuk di sudut ruang. Parahnya, sering kali emosi itu memuncak membuat Samuel sering kali menghancurkan barang.

Dirinya seperti diikat oleh ilusi, jika serangan panik atau kegelisahan melanda, sering kali Samuel berhalusinasi dengan darah dimana-mana. Suara jeritan meski itu tidaklah nyata. Segalanya terasa mengerikan bagi Samuel kecil hingga rasa  takutnya menyebabkan emosi Samuel memuncak tak terkontrol.

Segalanya diperparah saat ia diharuskan melakukan perang pertamanya. Teriakan, ilusi sayatan pedang hingga genangan darah yang mengalir semakin membuat rasa gelisahnya memuncak. Hingga pada titik akhir Samuel harus diberi pengobatan intensif. Melakukan konsultasi dengan psikolog dan mengonsumsi banyak obat-obatan termasuk obat tidur hingga saat ini.

Dia tidak gila, hanya sistem syarafnya mengalami gangguan yang tidak bisa mengontrol emosi atau hal-hal tak nyata lainya. Namun setelah ia sadar, Samuel akan lupa dengan segala hal yang baru saja ia lakukan. Hal itulah yang menambah dia semakin merasa tak pantas jika bersosialisasi.

Namun berbeda dengan akhir-akhir ini. Saat ia mulai menggenggam sebuah dream chatcer pemberian seseorang, entah dimulai sejak kapan. Karena dia yang mulai rutin minum teh krisan? Saat ia terus menggenggam barang bohemian penuh mitos? atau saat dia sering diam-diam masuk kekamar gadis itu sesaat setelah kembali dari perang. Entahlah.. Samuel juga tak mengerti.

Namun rasa gelisah dan takut itu sedikit berkurang. Dia jadi jarang melakukan penyiksaan pada tahanan atau melakukan hal urakan diluar sana tanpa kendali. Emosinya seperti terkontrol hanya jika mengingat senyum gadis itu.

Mengingat dia, perlahan sudut-sudut bibir Samuel tertarik. Tubuhnya yang terbaring di atas ranjang bergerak menarik selimut hingga ke dada. Ini masih sangatlah pagi saat kedua matanya mulai terbuka lebar hingga kantuk yang semula menggelayuti sirna tanpa jejak.

Ruang kamar gelapnya hanya dicahayai oleh sinar bulan yang masih enggan lepas tahta dari samarnya tirai dan juga  cahaya kuning yang entah di dapat dari mana.

Ehh cahaya kuning?

Pria itu lantas terbangun dengan gaya seperti baru saja terkena gempa tekanan tinggi. Melirik pada sumber cahaya yang membuatnya seketika kaget lalu menatapnya lekat.

Ada sebuah botol kaca terletak di atas nakas. Tabungnya tertutup, dengan banyak titik-titik cahaya di dalam sana. Berterbangan dalam himpitnya ruangan saling membagi ruang sempit didalam tabung. Kunang-kunang itu memantulkan cahaya dari bokongnya, mencipta semacam lampu kuning yang menyala hingga secarik kertas note turut menarik perhatianya.

Samuel beranjak, menarik kertas warna merah muda dengan sederetan kata yang membuatnya sesak nafas kemudian.

Maaf Alpha, saya pergi tanpa memberitahu lebih dahulu.

Ada urusan yang harus saya selesaikan mungkin sampai beberapa minggu kedepan.

Saya akan segera kembali sebelum kunang-kunang ini mati.

Water Fire ControllersWhere stories live. Discover now