2

320 14 0
                                    

Kata mereka waktu dapat menyembuhkan luka__ tapi bagiku, waktulah yang membawa luka.

___Emelly Adolwolf__

Mentari masih belum mau menunjukan batang hidungnya di musim gugur ini. Padahal suhu hari ini mulai menghangat di waktu subuh menjelang.

Seorang gadis kecil masih setia bergelung dengan selimut lusuhnya meski jam ia bangun sudah lewat lima menit lalu dari biasanya. Dipan kayu yang mulai reot karena termakan waktu sesekali berderit saat tubuh mungilnya bergerak mencari kenyamanan hingga___

BYURR__

Matanya membelalak ketika tubuhnya terasa di siram seember air dingin. Mulut kecilnya sedikit terbuka mencari asupan oksigen yang tiba- tiba saja menghilang.

"Cepat bangun dasar pemalas!"

Wanita tertubuh bongsor melempar ember kayu ke arah lantai menimbulkan bunyi bedebum di satu ruangan kecil milik sang gadis yang di sebutnya kamar.

Gadis itu secepat kilat turun dari dipan kayu yang basah akibat guyuran air mendadak di pagi hari oleh perempuan gemuk yang sedang berkacak pinggang di depanya. Perempuan itu kembali memberi seember besar berisi pakaian kotor kepada gadis mungil di depanya.

"Kau cuci ini! Setelahnya kau harus memasak sarapan untuk calon Alpha dan ibu Luna. Kau juga harus mengisi tong air persediaan air minum. Baru kau bisa makan! Cepat lakukan." Perintah wanita bertubuh bongsor yang di angguki gadis kecil yang masih menggigil akibat kedinginan.

Setelah wanita itu melenggang pergi meninggalkan seember besar pakaian kotor, gadis kecil yang malang melirik baju lusuhnya yang basah kuyup.

Sesekali kedua kelapaknya ia gesekan di kedua bahunya untuk mengusir dingin di pagi ini.

Tubuhnya ia balikan menghadap cermin besar seukuran tubuhnya,menatap tubuh kurusnya yang di balut baju yang sudah lepek. Rambut hitam panjangnya tergerai sedikit berantakan.

Di tatapnya pantulan dirinya di depan cermin yang mulai retak. Tubuhnya yang kecil hanya memiliki tinggi badan sekitar 158cm dengan rambut hitam panjangnya yang mencapai tengkuk kaki. Rambut panjangnya ia dapatkan semenjak dirinya masih bayi, kata ayahnya rambut gadis itu tidak dapat di potong oleh gunting manapun. Jika di paksa di potong bukan rambutnya yang terpotong justru malah guntingnya yang akan patah menjadi dua bagian. Merasa deja vu? Tapi ini bukanlah kisah Samson. Ini kisah seorang Emelly Adolwolf.

"Kau tetap cantik,Emelly." Ujar serigala cantik didalam tubuhnya.

"Dasar bodoh. Mana mungkin ada wanita cantik dengan baju lusuh yang basah seperti ini, Liona." Balas gadis bernama Emelly melalui midlink.

"Kenapa aku selalu seperti ini Liona?"

Hembusan nafas berat keluar dari mulut Emelly. Pertanyaan yang sama selalu ia lontarkan sudah hampir dari 17 tahun kepada Liona, serigalanya.

Dan jawaban yang sama pula akan di ucapkan dari mulut serigala cantik itu kepada Emelly

"Sabarlah, seminggu lagi umurmu akan genap 20 tahun dan di saat itu kita di bolehkan mencari Mate kita. Dan setelah kita menemukan Mate kita akan hidup seperti orang normal lainya."

"Hemm, semoga saja."

Emelly berjalan keluar dari kamarnya yang berada di pojok lorong di antara para kamar omega. Tangan kecilnya menjinjing ember besar penuh pakaian lalu membawanya ke tepi sumur yang berada di bagian belakang rumah besarnya.

Acara mencuci selesai dengan kuku kuku Emelly yang mulai rusak akibat bekerja terlalu keras. Dirinya memilih melanjutkan pekerjaanya memasak sarapan untuk calon Alpha dan keluarganya di dalam dapur.

Water Fire ControllersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang