¦act ³ - ᴇɴᴇᴍʏ

2.2K 393 8
                                    

Menghentakkan kakinya saat berjalan, (Name) yang melihat Aiya sedang marah hanya bisa mengatur napas berulang kali. Malam sudah tiba, mereka berdua baru saja mau kembali ke rumah setelah selesai latihan dengan yang lainnya tadi.

Mendapatkan teman baru seperti Hiroi Azusa membuat Aiya benar-benar kesal menghadapi perempuan itu. Hampir sepenuhnya Aiya dan Azusa saling mengompori satu sama lain saat latihan bersama yang lainnya, namun (Name) yang cukup tenang bisa meredakan amarah keduanya.

"Apa-apaan perempuan itu, bikin kesal saja!"

"Aiya sudahlah."

Aiya berhenti dan memutar badannya menunjuk (Name), "(Name)-chan dia itu menghina kita tahu, kenapa kau berusaha melerai kami!"

(Name) menghela napas dan berjalan mendekati Aiya, (Name) menjitak pelan kepala Aiya, "Apa yang kau pikirkan? Selama ini berapa cemoohan yang telah kau dapat?"

Aiya diam mengelus kepalanya, "Cemoohan?"

Aiya mengingat-ingat perkataan (Name), benar juga, bukan hanya Azusa saja yang mencemooh mereka berdua, namun banyak orang-orang yang mencemooh mereka berdua sebagai anggota dari tim Voli Manabuken.

(Name) berjalan melewati Aiya, "Sudahlah, ayo pulang."

Aiya tetap menggeram dan menekan kedua rahang giginya, "Sialan!" Aiya menendang kerikil kecil dan kerikil itu terbang.

Tak jauh dari tempat Aiya dan (Name) berada, 2 orang laki-laki sedang berjalan kembali menuju jalan yang mengarah ke asrama laki-laki. Aiya yang menendang kerikil tersebut menyadari akan kesalahan yang akan terjadi selanjutnya.

Kerikil tersebut mengenai kepala laki-laki yang berambut merah.

(Name) melihat kejadian itu dan ikut terkejut dengan apa yang di lakukan oleh Aiya.

"Itte! Siapa yang melempar batu ke kepalaku!" dialah Tendou Satori dari kelas 12. Satori mengangkat kepalanya dan melihat Aiya sedang berdiri ketakutan bersama dengan (Name) yang hanya diam.

Kejadian tersebut Aiya bisa membicarakannya kepada 2 laki-laki itu. Mereka adalah Ushijima Wakatoshi dan juga Tendou Satori. Aiya terus merundukkan kepalanya dan meminta maaf ke Satori.

"Senpai, maafkan aku!"

Satori terus mengelus kepalanya, "Ah... Sudahlah, aku maafkan. Lain kali kalau mau nendang batu lihat-lihat dulu yah."

Mendengar pernyataan dari Satori, (Name) sweatdrop, "Pernyataan macam apa itu." batinnya.

Aiya mengangkat kepalanya, "Baiklah, terima kasih karena senpai telah memaafkanku."

Kedua mata Aiya langsung menyorot Wakatoshi yang berdiri di sebelah Satori. Kedua matanya langsung berbinar.

"U–ushiwaka-san!"

(Name) benar-benar tidak tahu kenapa Aiya langsung menyebut nama itu, "Hoi Aiya, jangan teriak seperti itu."

Aiya menghiraukan (Name) dan mendekati Wakatoshi, "Ternyata benar kau Ushiwaka-san, nee... Aku penggemarmu loh! Aku selalu bermimpi untuk bisa menjadi sepertimu yang bisa masuk ke dalam timnas u sembilan belas."

LAMOTOS // Ushijima Wakatoshi『✔』Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα