¦act ¹⁰ - ʟɪᴋᴇ ʜᴇʀ

1.7K 308 32
                                    

Happy 3k reads ✨

☾☾☾

Semi Eita sedang membasuh wajahnya di keran wastafel, bersama Ohira Reon ke toilet laki-laki, mereka berdua baru saja selesai latihan bersama yang lainnya.

"Eita, ayo."

Eita masih diam memandang air keran yang mengalir.

"Eita?" Reon berjalan mendekati Eita dan menepuk punggung Eita.

"Eita."

Eita tersadarkan dan melihat Reon, "Ada apa?"

"Kau melamun?"

Eita diam sesaat.

"Astaga, ada apa denganmu. Belakangan ini sering melamun."

Eita mematikan kran air, "Maaf Reon. Ayo kembali ke Asrama."

Dalam perjalan kembali ke asrama, Reon berjalan di belakang Eita. Laki-laki dengan tinggi 182 cm itu sering memperhatikan Eita belakangan ini, ia berpikir jika Eita memikiran soal tim inti.

"Eita pasti sedang memikirkan pertandingan inter-high nanti. Bukan, kemungkinan ia memikirkan siapa setter yang akan turun menjadi pemain inti. Dia atau Shirabu?" batin Reon.

Eita berhenti di dekat gedung olahraga 1, sorot mata laki-laki itu melihat tim voli putri masih latihan di hari yang sudah mulai gelap seperti ini. Reon pun ikut melihat apa yang Eita lihat.

Tepat di depan pintu masuk, terlihat seorang perempuan bersurai ungu tengah melakukan driving untuk penyelamatan bola voli. Berulang kali di lakukan oleh Kamitani Yuzu yang masih bersemangat walaupun keringat terus keluar dari tubuhnya.

"Bocah itu," ujar Eita yang ia maksud adalah Yuzu. "Benar-benar tahan banting yah."

Reon tersenyum, "Kamitani kah ... Ya dia satu-satunya anggota kelas sebelas dan libero tim. Jadi mau tidak mau, tanggung jawabnya banyak sebagai seorang penyelamat."

Eita menghela napas dan pergi melanjutkan perjalanannya menuju Asrama.

(Name) dan Aiya berjalan bersama untuk kembali pulang. Tidak perlu menggunakan transportasi pribadi atau umum untuk kembali ke rumah. Mereka berdua pulang dengan berjalan kaki dan menempuh waktu sekitar 20 menit untuk tiba di rumah (Name) dan 30 menit untuk tiba di rumah Aiya.

Pulang mengenakan baju olahraga sekolah, Aiya terus bergumam di saat (Name) sedang kelelahan akibat latihan voli tadi.

"Yunami-san dan yang lainnya mau selesai sampai jam berapa yah?" gumam Aiya melihat langit malam sambil berjalan.

"Entahlah," jawab (Name). "Toh mereka tinggal di Asrama, jadi mereka tidak perlu jalan jauh seperti kita ini."

"Iya juga sih."

(Name) melirik Aiya, "Kau sendiri apa tidak lelah jalan kaki selama tiga puluh menit lebih dari rumah ke sekolah, begitupun sebaliknya."

Aiya terdiam dan berkacak pinggang dengan senyuman mempesona, "Karena itu adalah bagian dari latihanku sehari-hari."

LAMOTOS // Ushijima Wakatoshi『✔』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang