53🐣

52.3K 2.9K 118
                                    

Janganlah kalian mengamuk para readers😂😂

Sorry for typo!

Happy reading❤

Ada gue Kei yang akan selalu lindungin lo.

🐥

Siang ini,kelas Keina mendapatkan ujian mendadak dari Bu Ratna.Semua orang yang berada di kelas deketika mengelus saat melihat rumus-rumus dikertas soal.

"Mengapa Matematika sesulit ini!?mengapa?!"celetuk salah seorang laki-laki sembari memegangi kepalanya.

"KALKULATOR CUY KALKULATOR MANA!?MAU GUE MAKAN BIAR JADI PINTER!!"teriak laki-laki itu kembali,berhubung Bu Ratna tidak berdiam diri di kelas.

"Keina udah?liat dong!!"Lolita menatap Keina dengan tatapan berbinar.

"Belom 2 soal lagi."

"Ini apaan angka sama huruf ko dicampur!!emangnya es campur apa!Matematika tuh harusnya 1+1 aja.Ini ko menyusahkan murid,"celoteh Lolita tanpa henti.

"Lolita,soal itu gak akan kepecahin sendiri kalau lo cuman ngoceh!"sahut Keina membuat Lolita terdiam lalu kembali mengerjakan soalnya.

"Nih cepet salin,'"bukan Keina pelakunya melainkan Zidan.

"Thanks Zidan!!"

"Hm,buruan!!"Lolita menyalin jawaban dengan bersemangat,sedangkan Keina menatap keduanya aneh.

"Lo ada hubungan apa sama Zidan?"bisik Keina ditelinga Lolita,Lolita hanya mengedikkan bahunya sebagai jawaban pertanyaan Keina.

"Lolita ish!!"

"Apa Kei?lo cembukur?"

"Kagak lah gila!"

"Yaudah jauhan sana,panas gue.Gue harus buru-buru nyalin Kei,keburu Bu Ratna dateng,"Lolita mempercepat menyalinnya karena waktu ulangan hanya beberapa menit lagi.Keina bangkit sembari membawa kertas jawabannya ke meja guru.

"Woi Kei mau kemana!?!"teriak Lolita.

"Toilet,"Keina melangkah keluar kelas.

Keina berjalan seorang diri dikoridor sepi,karena memang pembelajaran sedang berlangsung.Langkahnya terhenti saat merasakan seseorang sedang mengikutinya,Keina menolehkan kepalanya kebelakang ternyata ada seorang laki-laki sedang tersenyum miring kearahnya.

"Zidan?"

"Halo cantik,"Keina memundurkan langkahnya karena melihat Zidan semakin mendekat.Entah mengapa Keina merasa takut pada kehadiran Zidan.

Koridor ini terlihat sangat sepi dan sedikit gelap,karena disini tidak ada kelas melainkan sebuah gudang dan tempat-tempat eskul.

"Jauh dari gue!!"

"Kenapa?takut?"

"Mau apa lo hah!!!"

"Cuman main-main sebentar,maybe?"Keina semakin memundurkan langkahnya,sampai ia tidak menyadari bahwa tubuhnya sudah menempel pada tembok.

"Jauh-jauh dari gue!!!!!!!"kedua tangan Keina menahan dada bidang Zidan agar tidak semakin mendekat kepadanya.

"Kalau orang lain liat,kita lagi gini pasti jadi berita hot ya?"Keina mendorong tubuh Zidan agar menjauh darinya,namun nihil Zidan malah semakin mendekat kearahnya.

"Zidan!!!"

"Hm apa sayang?"

"Menjauh dari gue!!!!"Keina saat ini sangat ketakutan,tubuhnya sedikit bergetar karena ketakutan.

"Apa?gue gak denger,"Zidan mendekatkan wajahnya dengan senyuman miring.

"Zidan!!!!!"

"Sayang,cewek secantik lo jadi korban selanjutnya Vino ckckck."

"Maksud lo apa hah!?"

"Kasian gue sama lo,harus berpacaran dengan seorang brengsek.Mungkin kata brengsek belum tepat untuk Vino."

"Lo ada masalah apa sih sama dia!!"

"Mau diceritain?nanti lonya sakit hati loh,"Zidan mendekatkan bibirnya pada telinga Keina.

"Sebuah fakta itu terkadang menyakitkan sayang,"setelah mengucapkan itu Zidan menjauhkan wajahnya.

"Gimana ya reaksinya kalau cewek kesayangannya lagi sama gue dengan posisi kayak gini?"Keina semakin mendorong dada bidang Zidan.

"Minggir!!!"

"Lo cantik,sama gue mau?"

"Mau dibayar berapa hm?"sebuah tamparan mendarat dipipi kanan Zidan,Keina menatap Zidan dengan tatapan tajam.Ia sudah tidak bisa menahannya lagi,ucapan Zidan benar-benar sudah kelewatan.

"Enak banget ya tamparan lo,"sudut bibir Zidan tertarik.

"Jauh-jauh dari gue!!!gue jijik sama lo!!!!"

"Sebentar lagi,lo yang akan jijik sama diri sendiri,"Zidan mendekatkan wajahnya kewajah Keina.Keina meronta-ronta ingin terlepas karena kedua sisinya terdapat tangan Zidan yang mengurungnya.

"Tolong!!!!!!!!!"

Tubuh Zidan seketika tersungkur kelantai koridor dengan bibir sedikit robek,ternyata pukulan itu sangat-sangat kuat.

"Cara lo ini menjijikan!!!"tubuh Keina masih bergetar karena ketakutan.Ia menundukkan kepalanya takut,kedua tangannya sudah mengepal sedikit bergetar.

"Kei,lo gak apa-apa kan??"seseorang dihadapannya mencengkram bahunya.Terselip rasa khawatir yang Keina rasakan dibalik suara itu.

"Liat gue Kei,"Keina mendongakkan kepalanya memberanikan dirinya.Tangisnya pecah saat melihat seseorang dihadapannya.

"Kei,hei!jangan nangis,gue ada buat lo."

"Gue takut,"ucap Krina sedikit bergetar.Laki-laki dihadapannya mengheka nafas kasar lalu mendekati Zidan yang hanya menampilkan senyuman miring.Laki-laki itu mencengkram kerah seragam Zidan sembari melayangkan tatapan membunuh.

"Wah pahlawan kesiangan datang,kenapa mau ikutan?nanti gue dulu,"satu pukulan mengenai hidung Zidan sehingga terdengar seperti tulang patah,tubuhnya lagi-lagi tersungkur dilantai koridor.

"Bangsat!!!"

"Mati aja lo bangsat!!"hidung Zidan mengeluarkan darah.Laki-laki itu kembali menemui Keina yang masih bergetar karena ketakutan.

"Ada gue Kei yang akan selalu lindungin lo."

"Gue takut,Aldi."

My Boyfriend Is Playboy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang