3🐣

165K 9.5K 344
                                    

Kamu ini bagaikan bidadari tak bersayap, baik hati, sabar dan juga cantik luar dalam.

Get well soon Bidadari ku❤

🐥

Bel pulang sekolah berdering, semua murid berhamburan keluar kelas untuk segera pulang. Sama seperti Keina yang langsung berjalan ke parkiran sesuai perkataan Vino tadi saat di kantin. Langsung saja Keina menaiki motor matic milik Vino dengan tampang datar.

"Kenapa lagi hm?"

Keina menjawab, "Nggak, gue cuman lagi cape aja."

Vino menatap wajah Keina yang memang sedikit pucat. "Sakit?"

"Nggak Vino, cuman kecapean aja tadi."

"Emang tadi lo habis ngapain sih, sampe pucet kayak begini? Lari-larian? Kalau kangen gue gak usah sampe gitu juga kali." Vino merasakan beban di punggungnya. Ternyata perempuan itu bersandar padanya.

"Kekei hey?"

"Diem, ayo pulang." Vino menyalakan motornya lalu melaju keluar gerbang. Sepanjang perjalanan, ia tidak bisa tenang takut jika terjadi apa-apa pada Keina.

"Kekei?"

"Hm?" balas Keina. Vino sedikit lega mendengar itu.

"Mau makan gak?" tanya Vino.

Keina menggeleng pelan. Vino mengangguk pelan lalu mempercepat laju motornya menuju ke rumah Keina.

"Kekei lo gak papa kan?" Tidak ada sahutan sama sekali dari Keina, Vino panik ia lantas turun dari motornya. Ia terkejut melihat Keina sudah menutup matanya.

Vino menusuk-nusuk pipi Keina dengan jarinya. Karena Keina tidak terbangun, ia langsung saja menggendong tubuh Keina memasuki rumah.

"Aduh Tante maafin Vino yang gak sopan asal masuk aja," gumam Vino pelan. "Keinanya kenapa Vin?" Datanglah seorang wanita paruh baya menatap Keina khawatir.

"Tante sebelumnya Vino minta maaf,"
Selli menatap Vino dengan tatapan curiga.

"Ada apa Vino? Kamu apakah anak Tante hah?!"

"Tante jangan ngeggas dulu, Vino kan belum ngejelasin."

"Yaudah cepet, kamu mau bicara apa?"

Belum saja Vino menjawab, Selli sudah menyahut lagi. "Apa jangan-jangan kamu buat yang nggak-nggak sana Keina?"

"Astagfirullah, tante suudzon mulu ke saya."

"Ya terus?"

"Vino cuman mau minta ma---" ucapan Vino terpotong dengan suara Selli yang langsung menyahuti. "Nah kan benar!"

"Dengerin dulu Vino Tante."

Untung emaknya Kekei- batin Vino.

"Yasudah cepat!"

"Vino cuman mau minta maaf, karena Vino langsung masuk gitu aja tanpa ngucapin salam. Kan kesannya gak sopan gitu Tante." Selli menepuk jidatnya kesal, memang anaknya memiliki pacar yang memiliki sikap aneh.

"Cepat anak Tante bawa ke kamarnya Vino!" Saat akan melangkah, lagi-lagi Vino berhenti.

"Apa lagi?" geram Selli.

"Emang Vino boleh masuk kamar Keina Tante?emang gapapa? Nanti takut berpikiran apa-apa lagi."

Selli menghela nafasnya kasar. "Cepat Vino!!!" Mendengar itu Vino langsung saja kabur memasuki kamar Keina, masih dengan Keina berada dipangkuannya.

"Bidadari gue pake pingsan segala." Vino membaringkan tubuh Keina perlahan ke kasur. Wajahnya sangat pucat, sehingga kekhawatiran Vino semakin menjadi.

Selli datang memasuki kamar Keina sembari membawa gelas berisi air putih dan obat. "Makasih ya Vino."

"Itu obat apa Tante?"

"Ini obat Asam Lambung, Keina selalu seperti ini jika Asam Lambungnya kambuh." Vino hanya ber-oh lalu kembali menatap Keina yang masih setia menutup matanya.

"Benar ya Tante." Selli menatap Vino bingung.

"Benar apa?"

"Benar jika bidadari tak bersayap selalu cantik, walaupun sedang menutup mata begini. Tapi lebih cantik bila tersenyum,: ucap Vino dengan ekspresi menghayati.

"Dan makasih juga Tante."

Selli menatap Vino bingung. "Makasih apa?"

"Makasih telah melahirkan jodoh Vino berupa Bidadari tak bersayap ke dunia ini Tante dan jangan sampe jodoh Vino dipinjem orang ya Tan. Vino titip jodoh Vino ke Tante."

My Boyfriend Is Playboy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang