14. Bukan siapa-siapa

1.9K 119 2
                                    

"Kamu memang pacarku. Tapi, hatimu berkata lain"-Z untuk...

-ARZARA-

"Eh, buset liat deh, nih!" Sewot Kinar sambil menyodorkan ponselnya pada kedua sahabatnya.

"Wah.. wah.. wah. Parah, nih!" Balas Nana sambil menggelengkan kepanya dua kali.

"Pacar lo emang sialan, Ra" Umpat Kinar.

"Liat deh caption-nya" Sahut Nana sambil menunjuk layar ponsel Kinar.

"Liat deh caption-nya" Sahut Nana sambil menunjuk layar ponsel Kinar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arsaanggara

Lihat semua 629 komentar

Aldirandhika Mantan gue udah lo embat aja, Sa.
Kaysarahma Cih. Dasar playboy
Raditfindardi Sirik ae lo @Kaysarahma
Kaysarahma Apaansi lo sambel terasi @Raditfindardi
Reyhanzaquen Gue sah-in juga lo bedua @Raditfindardi @Kaysarahma
Devanggasaputra Fix Zara buat gue
Arsaanggara Mati lo @Devanggasaputra

"Lo komen deh, Ra" Saran Kinar setelah mereka melihat beberapa komentar.

"Buat apa?" Tanya Zara polos.

"Lo bego apa tolol, sih? Itu pacar lo. Masa lo diem aja digituin. Lakuin something gitu. Jangan diem aja!" Sentak Kinar yang diberi anggukan mantap oleh Nana.

"Kayak orang gak ada kerjaan aja" Balas Zara sambil kembali membaca beberapa komentar lainnya.

Vaniafranzizka

"Tuh, kan! Si munafik juga komen" Sahut Nana.

"Si munafik?" Tanya Kinar dan Zara bersamaan.

"Yaiyalah. Didepan lo baik. Dibelakang busuknya minta ampun"

"Lo nggak boleh gitu, Na. Bisa aja mereka cuma temenan" Sahut Zara.

"Yang kaya gini masih bisa disebut temenan? Parah sih lo, Ra. Lama-lama capek juga gue ngasih tau lo kalo si brengsek ini emang beneran playboy" Omel Nana sambil memijit keningnya.

"Iya. Aneh gue sama lo, Ra. Terlalu bego sama terlalu baik emang beda tipis" Sambung Kinar.

***

"Ra, udah deh mendingan lo putusin aja si Arsa" Kompor Devan sambil menatap lekat gadis yang saat ini ada dihadapannya.

"Udah, Dev. Tapi, tetep dianya nggak mau" Balas gadis itu tanpa menatap balik.

"Ya.. gapapa lah yang penting lo udah lepas"

"Tapi, dia nggak lepasin gue"

"Maksud lo?" Tanya Devan sambil mengerutkan dahinya.

"Lo nggak bakalan ngerti"

Beberapa menit kemudian lelaki itu pun mengucapkan kalimat yang selalu menjanggal dihatinya.

"Terus kapan lo mau jawab pertanyaan gue? Apa masih butuh waktu?" Sahutnya ragu.

ARZARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang