13. Kenyataan

2.2K 119 5
                                    

"Karena semua hal yang sekalipun berusaha untuk lupa, untuk dijadikan tiada, pasti meninggalkan jejak"-PN.

-ARZARA-

Mungkin terlalu cepat kamu menyatakan perasaan itu lagi.

Perasaan yang dulu pernah ada.

Perasaan yang dulu pernah hadir dan menyapa.

Perasaan yang membuat jarak diantara kita.

Perasaan yang membuat jantung berdetak tak karuan.

Perasaan yang membuat rindu semakin menguasai.

Perasaan yang membuat semua hal menjadi berwarna.

Sekaligus perasaan yang mengubah berwarna itu hanya menjadi hitam dan putih.

Dan,

Kini kita bertemu lagi.

Di waktu dan keadaan yang berbeda.

Untuk mengobati rasa rindu.

Juga membuang jarak diantara kita.

Tapi,

Apakah perasaan itu masih sama?

Gadis dengan rambut yang dibiarkan terurai panjang itu menutup diary hitamnya sambil tersenyum tipis.

Rambutnya berterbangan tak karuan
karena angin malam yang memainkannya.

Juga bulan dan bintang yang terus menemaninya saat malam. Saat dimana ia menulis something dalam diary hitamnya.

***

"Eh, Na. Tumben si Zara belom dateng? Biasanya nyubuh" Sahut Kinar--sahabatnya dan tentu saja sahabat Zara juga. Mereka telah ditakdirkan untuk bersama alias sepaket.

Nana mengedikkan bahunya sambil memainkan ponselnya, "Nggak tau. Kemana ya tuh, anak"

Seorang gadis manis dengan rambut yang di ikat kuda itu melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas.

"Hai" Sapa nya sambil tersenyum manis pada Nana dan Kinar.

Kinar pun ikut tersenyum, "Hai juga"

Berbeda dengan Nana yang langsung memutar bola matanya malas, "Gausah sok akrab deh lo"

Kinar langsung menyenggol bahu Nana, "Eh! Lo nggak boleh gitu" Bisiknya.

"Maafin Nana ya, Vania. Dia cuma bercanda"

"Gapapa, kok. Santai aja"

***

"Sampe kapanpun lo nggak akan bisa lepas dari gue, sayang!" Tekannya sambil menjambak rambut gadis itu.

Kini mereka tengah berada dibelakang sekolah. Entah mengapa ketika gadis itu melangkahkan kakinya di koridor sekolah, lelaki itu tiba-tiba saja datang dan menyeretnya secara paksa.

"Ga, please. Kembali jadi Gara yang gue kenal dulu. Jangan kaya gini. Gue nggak suka lo yang sekarang" Sahut gadis itu lirih.

"Lo pikir gue suka, hah?!"
"Gue juga nggak suka gue yang sekarang! Tapi, ini semua karna lo!"
"Lo yang buat gue jadi gini!" Bentaknya.

ARZARAWhere stories live. Discover now