17. Runaway

1.6K 185 19
                                    


Dahyun pov

Aku duduk bersantai kursi santai dipinggir kolam renang, menikmati udara pagi dengan di temani secangkir kopi.

Hmm Sejak peristiwa kejadian makan malam dihari ulang tahun ku itu, aku tak dapat melupakannya.

Aku tak akan melupakan hari itu.

****Flashback****

"Aku ingin hadiah ku" kataku menatap kedalam matanya

"Kau perusak suasana kim" kesalnya. Dia begitu mengemaskan "aku sudah mengirimkan hadiah ulangtahunnya ke apartemenmu" kesalnya melepas pelukan itu

"Aku tak mau itu sana ah" kataku menahan pinggangnya yang mencoba untuk duduk kembali

"Jadi apa yang kau mau?" Tanyanya menerawang keinginanku

"Kau" kataku pasti

"Apa maksud mu? Aku?" Tanyanya binggung

Aku sudah tak bisa nahan perasaan ini. Perasaan yang belum pernah ku dapatkan sebelumnya. Perasaan yang membuat jantung berdetak sangat kencang saat melihatnya,

Saat dekat dengannya,

Saat memegang tangannya,

Saat menatap wajah dan mata indahnya

Hati ku seperti musim semi yang akan bermekaran setiap kali melihatnya.

Aku benar-benar menyukainya.

Ani

Aku benar-benar mencintainya

"Jadilah kekasihku minatozaki sana" tanya mantap namunpun  kegugupan ku tak dapat ku sembunyikan

"  ......  .....  ....." ku lihat dia tak menjawabku.

Wae?? Apa dia shock dengan perkataan ku? Apa dia tidak mempunyai perasaan yang sama?

"Ah mian, "kataku kecewa dia tak merespon sedikitpun

Kami melanjutkan makam malam kami. Makan malam dalam keheningan. Makan malam dengan pemikiran kami masing-masing.

Aku mengerti sekarang perasaannya.
Dia tak merasakan apa yang aku rasakan.
Ingin rasanya aku melarikan diri dari dunia ini.

"Aku akan mengantarmu pulang setelah ini" kataku kecewa

Aku tak tau rasanya ditolak seseorang sangatlah menyakitkan.

Aku

Aku akan membuang perasaan ini. Aku tak akan pernah jatuh cinta lagi.

Didalam mobilpun aku masih tenggelam dalam pikiran ini. Aku tak konsentrasi. Berada dengan seseorang yang tak merasakan apapun untukmu. Membuat itu semakin sulit. Hatiku sakit.

"Dahyun ah~" suara pertamanya sejak kejadian tadi

"Hmmm" ku coba untuk bersikap biasa padanya

"Kita kerumahmu ya" katanya dengan suara yang hampir tak dapat ku dengar

"Wae?" Tentu aku binggung, kenapa rumahku? Bukannya dia ada apartemen sendiri

"Aku ingin bertemu eomma sebentar, kau tak perlu mengantar ku pulang ke apartemen. Aku bisa naik taxi nanti" jelasnya masih menatap keluar jendela.
Entahlah apa yang dipikirkannya

"Oh" aku mencoba untuk biasa tapi sangat sulit

Ku laju mobilku dengan kecepatan yang mungkin tak wajar. Aku tak bisa berlama-lama dalam kecanggungan ini.

Promise, Always Beside You❤ ✔Where stories live. Discover now