Maybe it's intuition
But some things you just don't question
Like in your eyes, I see my future in an instant
Ini seperti bukan suara Kak Sean yang sekarang, tapi terdengar seperti suara Kak Sean yang belum seberat sekarang. Apa ini maksud Kak Sean mengatakan kepadaku untuk tidak heran mendengar suaranya di awal-awal? Maksudnya, di awal-awal dia bernyanyi?
Ini suara Kak Sean beberapa tahun yang lalu? Saat SMP, mungkin? Atau saat baru memasuki SMA? Atau entahlah.
Aku tak bisa menahan senyumku. Suara Kak Sean memenuhi kamarku dan aku hanya memandang monitor yang menampilkan sebuah software audio. Aku menyandarkan daguku di atas bantal. Kupejamkan mata dan saat itu rasanya sedang dinyanyikan lagu oleh Kak Sean di hadapanku langsung.
Lagu berjudul When You Say Nothing At All dinyanyikan oleh Kak Sean kali ini. Kak Sean masih menggunakan gitar sebagai instrumen. Beberapa kali terdengar suara cowok lain yang tertawa dan mengejek Kak Sean yang sedang menyanyikan lagu tentang percintaan. Kak Sean tertawa di tengah-tengah menyanyikan lagu itu.
"AAA GEMES BANGET YA AMPUN!" teriakku sambil menggigit bantal tanpa kusadari. Aku membayangkan dia tertawa sambil terus bernyanyi. Pasti kelihatan manis!
Suara Kak Sean sedikit berubah di lagu-lagu berikutnya. Aku mendengar dia menyanyikan lagu yang judulnya Right Here Waiting. Masih dengan petikannya yang menyenangkan.
Aku memegang kedua pipiku saking gemasnya mendengar suara Kak Sean. Meski aku tak mengerti arti lagu itu apa.
Wherever you go
Whatever you do
I will be right here waiting for you
Whatever it takes
Or how my heart breaks
I will be right here waiting for you
Aku terus tersenyum dan terus mendengar lagu demi lagu.
Apa ini mimpi?
Aku belum tahu tujuan Kak Sean memberikan ini kepadaku. Lagu tadi berakhir. Kak Sean mulai memetik gitarnya dengan nada yang berbeda.
How would you feel, if I told you I loved you?
It's just something that I want to do
I'll be taking my time, spending my life
Falling deeper in love with you
So tell me that you love me too
Apa aku tidak salah dengar? Tadi Kak Sean bilang sepertinya I love you? Aku tertawa sendiri. Itu hanya lagu, Vera.
Aku melirik ke kotak beludru tak jauh dariku telungkup dan teringat dengan Kak Sean setelah itu. Aku mengambilnya dan membuka kotak itu. Aku terpaku melihat sebuah kalung muncul dari dalam sana.
Ini ... untukku? Dari Kak Sean?
Aku mengambilnya dan merasa ragu. Apa benar Kak sean memberikan kalung ini untukku? Aku masih kurang percaya. Di sisi lain, aku senang. Aku memasangnya ke leherku sambil terus tersenyum semringah. Tanganku tak lepas dari kalung ini. Yang penting Kak Sean sendiri yang bilang, kan, kalau ini untukku?
Aku kembali fokus dengan Kak Sean yang bernyanyi. Beberapa lagu terus mengalun. Love someone, fallin in you, I like me better. Saat Kak Sean menyanyikan lagu I like me better, aku ikut bernyanyi sesekali karena Ninik sering memutar lagu ini di kelas sampai aku hampir hafal.
Lagu berpindah. Kemudian, aku hanya tersenyum di sepanjang lagu mendengar suara gitar dan suara Kak Sean.
I found a love for me
Darling, just dive right in and follow my lead
Well, I found a girl, beautiful and sweet
Oh, I never knew you were the someone waiting for me
'Cause we were just kids when we fell in love
Not knowing what it was
I will not give you up this time
But darling, just kiss me slow, your heart is all I own
And in your eyes you're holding mine
"Baby, I'm dancing in the dark. Nanananana." Aku terkikik. Aku tak hafal lagunya. Kak Sean terus bernyanyi hingga di akhir lagu. Suara gitar kemudian berhenti, lalu judul lain muncul di atas pemutar audio itu; You are the reason.
"Vera?"
Aku mengerjap. Barusan, suara Kak Sean? Aku memutar kembali rekaman itu dari detik 0 dan mendengar suara Kak Sean kembali.
"Vera?" tanyanya di dalam rekaman. Suaranya tak jauh beda dari terakhir aku mendengarnya di ruang tamu saat mengajarku. Jangan-jangan rekaman audio ini baru dibuat?
"Ya?" balasku dengan perasaan tak keruan.
"Ini lagu terakhir," katanya. Kemudian, melodi dari gitar terdengar kembali.
There goes my heart beating
Cause you are the reason
I'm losing my sleep
Please come back now
Aku bertopang dagu. Tak bisa menahan senyuman. Kak Sean terus bernyanyi dan sesekali aku ikut melantunkan beberapa kata yang aku bisa.
I'd climb every mountain
And swim every ocean
Just to be with you
And fix what I've broken
Oh, cause I need you to see
That you are the reason
Aku mohon jangan berhenti. Aku ingin mendengar Kak Sean menyanyikan banyak lagu. Aku harus menyalin semua file ini ke laptopku!
Gitar tak terdengar lagi. Hanya ada hening. Namun, waktu terus berjalan di rekaman itu. Aku menunggu, mungkin Kak Sean ingin melanjutkan beberapa baris lagi.
"Vera?"
Alih-alih mendengarnya kembali bernyanyi, Kak Sean malah memanggilku. Aku dengan senang hati menjawab meski hanya lewat perantara.
"Kenapa, Kak?" tanyaku.
"Will you be my girlfriend?"
*
thanks for reading!
love,
KAMU SEDANG MEMBACA
Game Over: Falling in Love
Teen Fiction[1] TERBIT 📖 - Aku jadi target Geng Rahasia selanjutnya? Tidak mungkin aku dijadikan target, tapi aku juga tidak mengelak sepenuhnya. Satu per satu kenyataan terkuak terlebih lagi mustahil jika 5 cowok secara bersamaan mendekatiku, sementara tampa...