Eps 47. Pulang dan Pergi

3.4K 146 2
                                    

"Selama gue lomba, gue selalu mikirin lo! Tapi disini? Lo malah sama cowok lain! Ngobrolin apa lo dikamar HEH?!" bentak Vero lebih keras lagi, Evan hendak menolong tapi dicegah oleh Avea.

"...."

"Kenapa lo diam? Lo gak bisa jawab? Emang lo itu murahan!" bentak Vero dengan geram. Emosi Avea semakin memuncak.

"Lo bilang gue cewek murahan? Bahkan gue nggak pernah lupa sama lo! Lo yang terlalu asik berduaan sama Leona! Lo pikir gue bego? Lo di Jogja berdua terus sama dia! Foto mesra, bikin video dan segala macam! Lo pikir gue nggak sakit hati apa HAH?!" Avea menghela nafas panjang.

"BAHKAN GUE MENCOBA SENYUM DI DEPAN LO! GUE GAK PEDULI LEONA GUE GAK PEDULI SEVA! TAPI LO MALAH MANCING EMOSI GUE! KETIKA GUE DOWN LO KEMANA?" Avea mulai meneteskan air matanya.

"Oh ya lo kan yang bikin gue down! Ya pantes aja lo gatau, gue kan cuma kacung!" Avea tersenyum getir.

"Lo egois Avea!" ucap Vero dengan nada begitu menusuk.

"Lo emang bener-bener cewek murahan, entah udah berapa puluh cowok yang lo miliki...."

"JAGA UCAPAN LO VERO!" tukas Evan dengan geram.

"Bahkan lo sempet-sempetnya belain Evan! Gue bodoh emang!" Vero tersenyum miris. Lalu keheningan menyelimuti mereka.

"Gue mau kita jalan sendiri" ucap Vero dengan mantap.

"Lo yang egois Vero! Gue benci lo!"

"Permintaan terakhir gue, JAUHIN. HIDUP. GUE!" lalu Vero meninggalkan Avea yang menangis sejadi-jadinya.

Keesokanharinya,
"Ve lo okay?" tanya Gladis berulang kali karena Avea tidak fokus dengan penjelasan dari guru fisika sedari tadi.

Avea mengangguk lemah, ia sudah menceritakan kepada Gladis apa yang semalam terjadi. Bahkan Avea juga tidak menyangka bahwa hubungan dia dengan Vero akan berakhir seperti ini.

"Avea lo harus semangat, sebentar lagi kita UNBK lo!" ujar Gladis memperingati Avea.

"Gue inget kok!" gadis itu kembali melamun.

"Lo udah cerita ke abang lo?"

"Belum dan jangan"

"Kenapa Ve? Dia abang lo! Dia harus tau!" kata Gladis dengan sedikit penekanan.

"Gue gak mau ada keributan."

Gladis sebenarnya ingin sekali memberitahu hal ini kepada Sandyo, supaya Sandyo menghabisi Vero. Tetapi melihat Avea yang benar-benar serius ingin masalah ini dirahasiakan dahulu, Gladis pun menurut.

Hari-hari dilalui Avea dengan membosankan, ia ingin segera menjalankan Ujian Nasional sehingga ia segera meninggalkan SMA ini.

Senin > Hari masuk sekolah setelah putus, Avea masih murung bahkan tidak ada gairah untuk makan. Ia juga tidak ingin bertemu Vero sama sekali.

Selasa > Avea berpapasan dengan Vero dilorong, tapi ia sengaja berjalan dengan angkuh tidak memperdulikan Vero. Bagaimanapun ia tetap benci walau masih sakit hari.

Rabu > Avea sudah mulai kembali ceria, walau 50% masih sering murung dan melamun.

Kamis > Hatinya benar-benar hancur, ia mendengar desas-desus yang mengatakan bahwa Vero dan Avea sudah putus. Memang itulah kenyataannya, tetapi yang lebih menyakitkan lagi, ia melihat Vero dan Leona berjalan bersama memasuki area kantin. Ia segera menjauhkan diri dari area itu.

Jumat > HATI AVEA BENAR-BENAR HANCUR untuk kedua kalinya ia melihat secara langsung kedekatan Vero dan Leona. Mereka tidak sungkan lagi untuk bergandeng tangan di depan umum.

SAVEA - [COMPLETED]Where stories live. Discover now