Eps 5. Hai Mom!

8.1K 289 0
                                    

"Mama jangan pernah tinggalin Reval ya, bentar lagi Reval janji bikin mama bangga sama Reval, Reval nggak akan pernah ngecewain mama kayak papa!" ucap lirih cowok berpostur tinggi yang sedang memeluk wanita paruh baya dengan selang dan alat bantu medis ditubuhnya.

Avea dan Gladis yang mendengar ucapan Reval tadi mendadak berubah pikiran, bahwa Reval adalah anak yang sangat baik dan sangat menghargai seorang wanita.

"Hus.. Reval yang ganteng nggak bo-boleh ngomong gitu!" wanita yang bernama Rara itu mencubit lengan Reval dengan lembut.

"Tapi kan mama uda...."

"Stop sayang! Yang terpenting bagi mama adalah kamu saat ini." ucap Rara sambil mengusap-usap rambut Reval.

"Mom Ara!" panggil Avea dengan penuh semangat dan ceria.

"A-Avea!" senyuman sumringah langsung mengembang di wajah wanita yang tengah berbaring sakit itu.

"Avea makin cantik, Mom Ara suka deh sama Avea yang sekarang," senyuman diwajah Rara terus mengembang melihat Avea.

"Tante Rara!" sapa Gladis dari balik Avea.

"Ah kamu pasti te-teme-mennya A-Avea ya!" ucapan Rara terpatah-patah seraya napasnya juga mengembang-ngempis.

"Panggil dokter, panngil dokter Reval!" teriak kecil Avea penuh kepanikan ketika mengetahui napas Rara yang makin terengah-engah itu.

"Tidak usah Nak!" ucap Rara dengan penuh senyuman.

"Mom Ara, Avea yakin kalau Mom Ara pasti cepet sembuh, entah kanker Mom Ara udah sampe MYTHIC, Avea yakin Mom Ara bakalan sembuh! SECEPATNYA!" Avea sangat semangat berbicara, Rara yang mendengarnya pun turut ceria.

"Mom Ara nggak tau mythic itu apa ya?" tanya Mama Ara

"Mythic itu ranking tertinggi di game mobile legend Mom" jelas Avea dengan penuh semangat.

"Kamu suka ya Nak?"

"Suka banget Mom Ara, kapan-kapan main bareng yuk Mom Ara. Nanti Avea ajarin sampai bisa!" Avea bertitah layaknya anak kecil yang menggemaskan.

"Tapi Mom Ara sudah terlalu muda untuk main game itu Avea!"

"Mom Ara bisa aja sih!" Avea terkekeh mendengar itu, begitupun Gladis.

Disisi lain, Reval yang sedang memandangi wanita terhebat kesayangannya dan mantannya bercengkrama dengan baik. Mereka tertawa bersama layaknya anak dan ibu. Tetapi, melihat senyuman Avea, Reval justru terus-menerus teringat kejadian hina itu. Yang membuat dua orang itu menangis sedih.

"Reval sini Nak! Kamu nona cantik juga kesini! Avea sayang juga kesini!" panggil Rara dengan nada sangat lembut.

"Reval, Avea, dan..." Rara memicingkan matanya mencoba mengingat siapa nama gadis itu.

"Saya Gladis tante" sahut Gladis.

"Ah I-iya, Reval, Avea, dan Gladis! Maafin kesalahan Mama Ara ya, Mama Ara selama ini belum bisa buat kalian bahagia sama Mama Ara, walaupun Avea dan Gladis bukan anak kandung Mama Ara tapi sudah saya anggap seperti darah daging mama sendiri."

"Enggak kok Ma! Apa bukti mama belum bisa bikin aku bahagia? Selama Mama masih sehat aku sangat-sangat bahagia punya mama seperti Mama Ara." Ucap Reval seperti anak kecil.

"Jika seben-tar lag-gi Mama Ara sudah ngg...."

"Cukup Ma! Reval mau mama jangan pesimis gitu!" tukas Reval.

"Jika Tuhan memberikan mama pilihan, mama sehat tapi Reval nggak sayang mama atau mama sakit tapi Reval sayang banget sama mama. Mama tentunya memilih sakit selamanya agar Reval sayang mama selamanya!" ucapan Rara membuat air mata Reval jatuh berlinang, tak terkecuali Avea dan Gladis.

SAVEA - [COMPLETED]Where stories live. Discover now