Eps 1. Meet

18K 564 4
                                    


"Terkhususnya untuk murid-muridku kelas 12 harus lebih giat belajarnya. Apalagi sebentar lagi kalian sudah mau UNBK hanya kurang enam bulan saja anak-anak." amanat dari Bu Siti selaku pembina upacara.

"hanya kurang enam bulan saja anak-anak."

Pernyataan itu terus saja bergeming di telinga gadis berparas manis yaitu murid paling teladan rajinnya dan paling bebel otaknya dari kelas XII-IPS 2.

"Noh dengerin Ve kurang enam bulan lagi! Lo harus semangat belajar!" kata cewek berpostur tubuh tinggi bernama Gladis, dia sahabat gadis itu.

Gadis itu adalah Avea Viasnika S.

"Dasar bawel mulu, tapi nggak mau ngajarin!" jawab Avea dengan kesal.

"Saya mau memberi pengumuman bahwa akan diadakan kelas tambahan pagi dan sepulang sekolah untuk anak-anak kelas 12 baik IPA maupun IPS." kata Bu Siti.

"OH MY GOD!" teriakan Avea dari barisan kelasnya membuat semua mata tertuju padanya.

"Dasar cewek berisik!" kata seorang cowok dari barisan belakang sambil berdecak pelan.

"Vea lo gila!" bisik Gladis sambil mencubitnya.

"Sakit tau! Pokoknya gue harus ikut!" ucapnya dengan penuh tekad dan semangat membuat siswa lain yang masih melihatnya merasa kebingungan.

"Mohon untuk kembali tenang saat ucapara!" peringatan dari Bu Siti menciptakan kembali keadaan yang kondusif.

"Berisik sumpah!" ucap cowok itu kembali yang kali ini sedikit lebih keras, nyatanya ucapannya didengar oleh Avea.

"Apa sih sewot banget!" bentak Avea sembari membalikkan badannya untuk mengecek siapa yang baru saja menyindirnya.

"Apa lo lihat-lihat?" bentakan balik seorang cowok dengan paras yang terbilang tampan, cowok itu adalah Savero Wicaksana Putra si murid asli teladan dari kelas XII-IPA 3.

"Avea punya mata kok!" balas Avea sambil membenarkan lagi posisi barisnya.

Setelah selesai upacara, semua murid kembali ke kelasnya masing-masing. Avea memang selalu tampak semangat, apalagi kalau pelajarannya tentang hitung-hitungan. Ya, walaupun dia tidak bisa, tapi usaha kerasnya terkadang membuahkan hasil yang cukup bagus.

"Ayo tugas kemarin dikumpulan!" kata Pak Ronald selaku guru matematika.

"Aduh gue lupa Ve, gue nggak kerjain gimana nih?" kata Gladis yang tengah gelagapan memandangi buku tugasnya yang masih suci itu. Akan tetapi, Avea hanya membalasnya dengan senyuman manis.

"Saya sudah hafal ini, bagi yang belum mengerjakan silahkan berdiri diluar kelas selama satu jam pelajaran saya!" bentakan Pak Ronald membuat nyaris seluruh siswa keluar kelas. Kecuali Avea, Sita si pandai, dan Rico si cupu.

"Kalian sudah mengerjakan?" tanya Pak Ronald bernada sedikit tinggi.

Sita dan Rico hanya menjawab dengan anggukan kepala saja, lain lagi dengan Avea, "Sudah dong Pak!" jawabnya dengan semangat yang berkobar-kobar.

"Astaga!" kata yang keluar pertama kali dari mulut Pak Ronald ketika mengecek buku tugas Avea.

"Ada apa Pak? Memuaskan bukan?" tanyanya dnegan mata yang berbinar-binar dan juga senyuman yang melebar itu.

"Ini siapa yang ajari kamu?" tanya Pak Ronald heran.

"Yes gue bakalan pinter bentar lagi" girang Avea dalam hati sambil setengah melamun.

"Hei Vea, Bapak tanya!" bentak Pak Ronald menyadarkan lamunan Avea.

"Ah iya apa Pak? Saya kerjakan sendiri dong Pak!" jawabnya dengan sedikit gelapan dan juga pede sekali.

SAVEA - [COMPLETED]Where stories live. Discover now