CHAPTER 1 [NIGHTMARE]

10.8K 616 53
                                    

"Aku tidak pernah mengira keegoisanku benar-benar membawa bencana"

Kaisar Muda itu kini terbangun dari tidurnya dan duduk diranjangnya dengan tampang yang begitu frustasi.

"Sudah hampir 13 tahun ia meninggalkanku. Karena keegoisan yang selalu tidak dapat ku tahan..."

"Yang Mulia, Anda bermimpi buruk lagi?"tanya pelayannya.

"Kau yang seharusnya istirahat"Ujarnya sembari turun dari ranjangnya dan mengikat sabuk piyamanya.

"Anda ingin pelayan merapikan rambut Anda?"tanya Pelayannya lagi

"Tidak perlu."Ujarnya sembari keluar dari ruangan itu

"Beliau adalah Kaisar Sugawara Akihiro. Kaisar ke-48 Yakugata. Tahun ini sama dengan tahun-tahun sebelumnya... Selir mungkin bertambah, namun posisi ratu masih tetap kosong. Mungkin inilah mengapa beliau terus mengalami mimpi buruk, karena belum juga punya keturunan"Pikir sang pelayan

"Yang Mulia, Maafkan Hamba. Jenderal Taiga berhasil menangkap para pemberontak dan mengagalkan rencana mereka"Ujar Salah seorang penjaga.

"Bawa mereka ke tiang gantung. Bila perlu gantung mereka di gerbang kota"ujar Sang Kaisar

"Baik Yang Mulia"

Sang Kaisar sepertinya punya Ide lain. Untuk mengobati rasa gelisahnya.

"Y-Yang Mulia"

"Jangan khawatir Gunjiro. Aku ingin sekali mencincang manusia"Ujar Sang Kaisar sembari membawa pedangnya keluar.

"Yang Mulia"

"Yang Mulia.. ini tidak benar. Aku difitnah!"

"Menteri Yuguchi. Kau mengkhianati kepercayaanku dengan begitu mudahnya. Kau membuatku harus mengulangi apa yang ayahku lakukan..."Ujar Sang Kaisar sembari mengangkat pedangnya.

"Jangan Ayahku..Yang Mulia!! Kumohon! Aku saja!!!"ujar seorang pemuda

Tangan dan Kakinya di ikat, dalam posisi yang jelas tidak menguntungkan itu ia berlutut perlahan-lahan bergerak mendekati sang ayah.

"Yang Mulia, Aku saja..."

"Hisa!!"

Sang Kaisar menatapnya dengan sangat terkejut.

"Baiklah...aku sedang ingin memotong-motong tubuh manusia malam ini. Angkat kepalamu, mungkin matamu harus dicongkel terlebih dahulu, kemudian bibirmu disobek-sobek"ujar sang Kaisar sembari meletakkan ujung pedang di bawah dagunya agar ia mau menunjukkan wajahnya

Para pelayan kini kebingungan karena sang raja yang tak mengatakan apapun setelahnya.

"Shun..."pikir sang raja.

Pemuda itu menutup matanya dan menangis. Walaupun Sang Kaisar tidak melakukan apa-apa, tetap saja ia gemetar ketakutan.

"Ia bukan Shun...tidak, Shun tidak mungkin hidup lagi"Pikir Sang Kaisar dengan wajah begitu pucat

"Bawa dia ke ruang tahanan. Dan gantung yang lainnya ditengah kota"Ujar Sang Kaisar sembari menyarungkan pedangnya dan berbalik pergi begitu saja.

"Tidak! Ayah!! Ani-sama!!"

"Hisayuki... Tetaplah hidup... "pikir sang ayah sambil menangis saat melihat putra bungsunya diseret-seret seperti bangkai binatang.

"Ayah...Yang Mulia!! Kumohon! Aku saja! Gantung aku saja!!"Teriak Hisayuki

ONCE AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang