5. PACAR?!

223 38 0
                                    

Mungkin suatu usaha yang diproses dengan ketidakmauan akan menghasilakan sesuatu yang bisa saja melebihi dari batas kemampuan.

***
Selamat membaca

Burung burung berkicau. Mentari mulai terlihat di ufuk timur. Tak lupa udara pagi yang menyejukkan setiap orang. Kini Ryandra sudah memakai seragam sekolahnya dengan rapih, lengkap dan bersih. Rok kemarin yang sobek akibat cowok sinting itu pun sudah digantikan dengan rok sebetis. Kali ini, Ryandra sangat yakin tidak akan terkena hukuman. Sudah bisa dipastikan itu.

Pukul 06.10 am, Ryandra berangkit kesekolah diantar oleh Rio. Diperjalanan, suasananya lenggang, tidak terlalu banyak kendaraan yang berlalu lalang. Mungkin hari ini, semua orang kesiangan. Hahaha, disaat Ryandra terlaku pagi untuk berangkat semua orang menjadi kesiangan.

"Dek, gua suka dah lu berangkat jam segini. Berasa aja gitu gua punya adek rajin," Rio memecah kesunyian

"Sama aja lu ngatain gua males bang," jawabnya ketus.

"Ya nggak gitu juga kali. BTW lu mau ketemu siapa dateng pagi gini?" tanya Rio penasaran sambil  memandangi Ryandra.

"Heh? Apansi lu bang. Ngaco!" Jawab Ryandra dengan sewot.

"Yee biasa aja kali. Dulu kan lu sering berangkat pagi gini gara gara mau pacaran dulu," Rio menghentikkan mobilnya, tidak terasa mereka sudah berada di depan sekolah.

"Udeh, gua pamit. Assalammualaikum," Ryandra menyalami Rio dan segera memasuki gedung sekolahnya. Semua terjadi biasa saja, berjalan di koridor sekolah dengan langkah yang menyenangkan. Sudah lama Ryandra tidak merasakan semangat sekolah seperti ini.

Ryandra memasuki kelasnya. Ternyata kelas masih lumayan sepi. Baru ada 6 orang yang hadir, dan salah satunya adalah Ryandra. Ryandra berjalan menuju tempat duduknya dengan senyum yang mengembang. Semua penghuni kelas yang ada hanya memandang Ryandra dengan heran.

Ryandra berjalan ketempat duduknya. Disana Reza sudah datang. Dan Ryandra tau itu "Woii Za, bangun!!!! Tidur mulu luu." Teriak Ryandra tepat ditelinga Reza. Reza memang anak yang rajin, sebelumnya selalu berangkat dengan Ryandra untuk ke sekolah. Sampai akhirnya, Ryandra terus saja berubah dan selalu berangkat lebih siang, bahkan bisa saja telat. Entah apa yang terjadi, alhasil Reza berangkat sendiri menuju ke sekolah.

"Astaghfirullahaladzim. Allahulailahaillahuwal hayyul qayyum. Latakhuduhu sinatu wala naum. Lahumaafissamawati wama fil ard,-"

"Idih idih, bocahnya kenapa yak? Kenapa bang?" Potong Ryandra sambil mengangkat salah satu alisnya dan memandangi Reza dengan bingung.

"Raraaa!!! asli si lo ngeselin tai." Reza memandangi Ryandra dengan mata merahnya akibat baru bangun tidur. Rara adalah panggilan darinya yang dibuat sejak 3 tahun. Mereka bersahabat sejak umur 3 tahun

"AHAHAHAHAHA" tawa Ryandra pecah tersebar ke sudut ruangan. "Lagian kalo masih ngantuk mas, mending tidur dulu dirumah. Jangan langsung kesekolah."

Reza mengusap wajahnya dengan kedua tangan. Merapihkan rambutnya yang berantakan. Kini, auranya mulai terlihat. "Nggak bisa, mama gua ngomel ngomel kalo gua telat."

"Ahahaha," Ryandra memandangi Reza.

"Kenapa lo liatin gue? Awas jatuh cinta." Reza narsis selangit. Tidak sungkan sungkan mengatakan apa yang ia pikirkan.

"Narsis abis lo. Nggak bakal deh gua suka sama lo. Udah tau bobrok bobrok nya elu. Anti dah gua," ujar Ryandra dibarengi dengan gerakan tangan mengusir kucing untuk pergi

"Kantin yok. Gua belum makan nih, laper bangettt," ajak Reza kepada Ryandra

"Yukk. Lo traktir gua gamau tau." Ryandra memandang Reza, "asik di traktir. Woi yang ada disini, ikut ke kantin yukk, mumpung di traktir Reza ni." Tanpa persetujuan apa pun dari Reza, Ryandra langsung berteriak untuk memungut lebih banyak orang lagi. Biar saja Reza bangkrut uang jajan hari ini. Dan Ryandra tidak akan membantunya ataupun memberikan pinjaman uang padanya. Dasar temen laknat kau Ryandra!!!!

***
Akibat ulah Ryandra semua penghuni kelas berada di kantin. Namun mereka berpencar untuk menikmati sarapan pagi ini sedangkan Ryandra duduk dengan Reza.

"Thanks Za, baik banget deh lo. Sering sering ya kayak gini," Ryandra mengulum senyum dan menaikkan kedua alisnya sembari tersenyum pada Reza.

"Uang jajan gua 3 hari ambyar. Nggak jajan dah gua," Reza tidak memandang wajah Ryandra. Biar saja Ryandra senyum senyum sendiri.

"Sabar mas ini ujian," Ryandra berusaha menampilkan wajahnya di depan Reza tapi Reza tidak mau melihatnya. "Ahahahaha gitu aja marah lo. Ambekan,"

"Bodo. Cepetan deh lo makan, gua belum belajar ni. Fisika," ujarnya acuh.

"Siap bos." Ryandra mengangkat tangannya seperti orang hormat bendera. Dengan segera Ryandra melahap bakso nya dengan nikamt. Namun baru saja Ryandra memasukkan satu bakso saja kedalam mulutnya, seseorang menghentakkan tangannya didepan mangkuk bangso Ryandra. Alhasil Reza dan Ryandra terkejut mendengarnya.

Reza dan Ryandra langsung menatap kepada orang yang mempunyai tangan tidak sopan itu. Baru saja akibat tangannya, Ryandra hampir tersedak bakso yang masih utuh.

"Apaan si lo," ujar Ryandra sewot. "Nggak pernah diajarin sopan santun apa lo?" Sambungnya.

"Biarin lah ra, nggak usah dipikirin. Lanjut makan," ujar Reza masih tetap santai.

"Ini siapa? Kok kamu jalannya sama dia bukan sama aku? Kamu nggak inget kita kemaren udah jadian?" Pria yang ada dihadapannya berbicara didepan Ryandra. Dengan intonasi yang begitu lembut.

"Hah?" Ryandra terlihat cengo memandangi cowok yang berada di depannya. Sedangkan laki laki yang berada didepannya hanya tersenyum lebar.

"Lo jadian ra?" Tanya Reza masih tetap memakan baksonya. "Kok lo nggak ngomong sama gua?" Reza memandangi Ryandra dengan laki laki yang berada di depannya.

"Ihh enggak za. Sinting kali ni anak. Kemaren dia cuma nganterin gua pulang, udah nggak ngomong apa apa lagi," Ryandra menjelaskan kepada Reza. Entah bagaimana asal usul cowok ini yang tiba tiba mengklaim bahwa Ryandra adalah pacarnya. Seenak jidatnya!!! Memang Ryandra wanita seperti apa.

Ya, lelaki itu bernama Pandu Regardian. Pria yang kemaren menjahili Ryandra sampai rok Ryandra sobek dan harus menggantinya dengan rok kebesaran seperti ini. Apalagi tipu daya nya saat ini? Ryandra tidak ingin berpacaran dengan orang yang jahil nya keterlaluan. Tidak akan mungkin terjadi itu.

"Dah lah, gua mau ke kelas aja. Nggak mood makan gua ada dia." Ryandra memandangi Pandu dengan tatapan yang membunuh. Mengisyaratkan jika Pandu berani lagi untuk mengatakan hal tersebut, Ryandra tidak segan segan membenci dalam hidupnya. Awas saja!!!

"RAAAAA TUNGGGUUUU!!!!!!!" ucap Reza berteriak sembari mengejar Ryandra

Sementara dengan Pandu, masih ditempatnya dan masih dengan senyumnya. Entah apa yang ada dipikiran cowok itu sehingga bibirnya terus saja tetarik menampilkan senyuman.

"YOIII," itu bukan suara dari Pandu, melainkan dari arah belakang tubuhnya. Terdapat 2 orang cowok yang menghampirinya.

"Asik juga lo Pan deketinnya. Nggak nanggung nanggung langsung klaim jadi pacar," ucapnya bahagia sambil merangkul bahu Pandu.

"Iyalah gua," ada senyum kemenangan terukir diwajah Pandu. "Btw thanks buat ide lo yan. Enak juga ngerjain tuh cewek. Baper kali ya," ucap Pandu kepada Tian, salah satu temannya yang memiliki berbagai macam ide cerdas untuk menjahili semua warga sekolah.

"Nggak baper. Yang ada tuh cewek benci ama lu Pan." Ucap Daffa, satu satunya orang yang mencintai perdamaian, tidak suka dengan segala macam kejahilan. Namun bagaimana lagi, kedua temannya memang sudah tidak waras. Mau meninggalkan pun sudah nyaman dengan mereka.

TBC

HALLO!!!!!!!
"AUTHOR NYEBELIN BANGET SIH BARU UP"
"LAMA BANGET SIH UP NYA THOR"
"KEMANA AJA THOR BARU MUNCUL?"

MAAFKAN AUTHOR YA SEMUANYA:((((
YAH JANGAN NGAMBEK GITU DONG
:)
:)
:)
:)
BUAT PRAT INI KOMENNYA APA NI?
SPAM DI COMMENT!!!!

SEMOGA HARI HARI KALIAN MENYENANGKAN:)

RYANDRAOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz