19. Kerikil Pertama

442 81 25
                                    

Yoojung menghela napasnya, menatap para member yang meringsut ketakutan. Suasana hatinya semakin buruk, mereka seakan meremehkan perintah yang ia berikan. Memang ia akui, sejak pagi suasana hatinya sudah tidak baik ditambah sedikit perkelahian dengan seorang wanita di perjalanannya tadi membuat suasana hatinya semakin memburuk.

"Terserah jika kalian tidak ingin berlatih, aku tidak akan memaksa." ucap Yoojung setelah kediamannya beberapa menit lalu. 

Para member segera mengangkat kepala menatap Yoojung yang terlihat pasrah. Ada rasa sedih dan kecewa dari ucapan gadis itu, mungkin mereka memang bersalah tapi apa semudah itu seorang Yoojung mengalah dari mereka?

"Manajer maafkan kami, tapi apa maksudmu dengan terserah?" tanya Yuta bingung.

"Terserah kalian sekarang mau bagaimana, hari ini aku tidak akan berbicara terlalu banyak. Aku meminta kalian terus berlatih bukan tanpa alasan, memang pencapaian kalian sudah lebih baik dari comeback sebelumnya, itu yang aku dengar tapi bisakah kalian lebih serius lagi?"

Pertanyaan Yoojung membuat mereka mendelik dan saling melirik satu sama lain merasa tertohok tepat di hati mereka. Memang benar sejak penampilan kemarin membuat mereka merasa puas dan pada akhirnya menurunkan semangat  mereka untuk berlatih. Mereka kini lebih senang menatap layar ponsel membaca komentar dari para fans.

"Kami." ucap Taeyong menyadari kesalahannya sebagai pemimpin. Sejak pagi mereka memang belum berlatih, mereka lebih senang menghabiskan waktu untuk memantau lagu mereka dan komentar serta bercanda gurau.

"Cukup, aku tidak ingin mendengar apa pun, kamu sebagai pemimpin seharusnya tahu apa yang harus kamu lakukan saat ini. Jangan cepat puas hanya karena lagu kalian sudah mulai diterima masyarakat, ingat kalian berjuang bukan hanya untuk hari kemarin. Kalian masih harus melakukan hal lainnya, jadi aku mohon jangan membuat diri kalian sendiri malu!"

Yoojung  membalikkan badan dan pergi dari ruangan dengan wajah kesal dan perasaan kecewa meninggalkan kesembilan member yang masih diam mencerna ucapan Yoojung barusan.

"Eum sebenarnya ada yang ingin aku katakan sejak tadi," ucap Jungwoo memecahkan keheningan diantara mereka. Para member menoleh menatap Jungwoo yang sedikit terlihat ketakutan.

"Ada apa?" tanya Jaehyun merasakan firasat buruk.

Jungwoo menggigit bibirnya merasa tidak enak untuk menceritakan semua tapi disatu sisi mereka semua harus tahu kebenarannya.

Flashback.

Yoojung membawa pakaian para member ke tempat pencucian. Langkah kecil serta pakaian yang begitu banyak membuatnya kesulitan. Jarak antara ruang latihan dan juga tempat pencucian lumayan jauh membuat tenaga Yoojung begitu terkuras.

Brakk.

"Aduhh," teriak Yoojung saat semua pakaian yang ia bawa terjatuh di lantai, ia tidak sengaja menabrak seseorang yang sedang lewat.

"Maaf, maafkan aku." ucap Yoojung menyesal dan membungkuk ke arah seorang wanita yang kini menatapnya marah.

"Ck, kamu kalau jalan itu hati-hati?!" teriaknya tidak terima.

"Maaf, pakaiannya terlalu banyak. Maafkan aku." ucap Yoojung sekali lagi.

"Ck, staf bodoh!" ucap wanita itu membuat Yoojung mendelik.

"Maaf Nona, tapi saya sudah meminta maaf apa perlu anda berbicara seperti itu?"

"Kamu!!" wanita itu mendelik, ia mendekat ke arah Yoojung dan membaca name tag yang tergantung di lehernya.

Love My Idol [Kim Yoojung X Jung Jaehyun]Where stories live. Discover now