6. Sedikit Perhatian

706 94 20
                                    


Yoojung menghela napasnya. Dua jam ia berada di ruang latihan menatap para member yang tengah berlatih. Sekilas ia melihat jam di tangan sudah hampir jam makan siang sebagai manager ia harus menyiapkan makanan untuk mereka bukan? Yoojung tidak ingin mereka mati kelelahan tanpa asupan makanan.

Yoojung berdiri berjalan menuju pintu keluar dan pergi begitu saja tanpa mengatakan apa pun. Taeyong yang melihat tingkah Yoojung hanya mendecik kesal. Menurutnya Yoojung tidak berguna sama sekali.

"Lagi! Kita harus latihan lagi!" teriak Taeyong membuat beberapa member memekik lelah.

"Bisakah kita istirahat sebentar?" tanya Lucas dengan wajah sendunya. Keringat sudah membanjiri tubuhnya.

"Sekali lagi, setelah itu kita istirahat." pinta Taeyong membuat semuanya mendengus pasrah.

Taeyong tahu ia sudah terlalu keras kepada mereka tapi, semua yang ia lakukan bukan tanpa alasan. Ia tidak ingin comeback kali ini gagal. Mereka harus menunjukkan kepada publik bahwa grup mereka ada bukan karena nama besar perusahaan tapi, mereka ada karena bakat para member yang memang layak untuk debut.

Sudah cukup Taeyong membaca dan mendengar sindiran dari publik jika NCT debut berkat nama besar perusahan tanpa ada member yang berbakat itu sangat melukai harga dirinya. Di comeback kali ini, ia bertekad untuk menampar mulut mereka melalu prestasi, karena itu ia bersikap lebih keras akhir-akhir ini.

Musik kembali terdengar. Para member sudah berada di posisi masing-masing menampilkan koreo dari lagu yang kini mengalun. Gerakan seirama lebih terlihat bahkan kini lebih rapih dari sebelumnya. Kesalahan yang mereka lakukan sebelumnya sudah tak terlihat lagi. Taeyong yang menyadari itu tersenyum dalam tariannya merasa bangga pada para member.

Jaehyun yang menatap cermin di depan melihat pergerakan mereka ikut tersenyum bangga. Kinerja mereka jauh meningkat dari sebelumnya. Ia tahu Taeyong bersikap keras karena tekanan oleh karena itu ia enggan menyela saat Taeyong marah atau menekan mereka. Lagi pula sebagai leader Taeyong memiliki beban yang lebih berat daripada mereka.

Sedikit lagi pikir Jaehyun dengan senyum mengembangnya. Ia yakin grup mereka akan lebih di akui setelah ini.

Tak. Tak. Tak. Dum.

Musik berhenti dengan koreo akhir. Napas mereka begitu terengah, pundak yang naik turun, dada yang mengembang dan mengempis menghirup pasokan oksigen secara rakus namun senyum terlihat jelas di bibir mereka. Mereka dapat merasakan gerakan kali ini tidak ada yang melakukan kesalahan.

Plok. Plok. Plok.

Mereka semua menoleh menatap seorang gadis yang entah sejak kapan berada di ruangan. Mereka tidak menyadari gadis itu karena terlalu fokus dengan latihan mereka.

"Kalian sudah bekerja keras. Istirahat dan makanlah aku sudah menyiapkan semuanya!" ucap Yoojung seraya melirik tiga kantung plastik di sampingnya.

"Wuahhhh, Yoojung!" teriak Mark merasa senang. Ia yang lebih dulu berlari menghampiri Yoojung menggenggam tangan gadis itu senang, "terimakasih, aku pikir kamu akan membiarkan kami mati kelaparan!"

Yoojung mendecak, ia menghempaskan tangan Mark membuat pemuda itu tersenyum kikuk, "Aku tidak sekejam itu membiarkan kalian mati. Jika kalian terluka aku juga yang repot!" kesal Yoojung.

Semua member akhirnya mendekat. Ten membuka plastik yang Yoojung bawa dan mendelik tidak percaya.

"Manajer apa kita boleh memakan ini?"

Yoojung mengernyit, apa pesanannya salah. "Apa aku salah pesan?" tanya Yoojung dan ikut memeriksa makanan yang ia beli, "aku sudah tanya beberapa staf dan kalian tidak ada yang memiliki alergi, apa aku salah?"

Love My Idol [Kim Yoojung X Jung Jaehyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang