18. Panutanku!

499 74 36
                                    

Yoojung melangkahkan kakinya ke dalam ruang latihan kesal. Sesekali ia menyentak kencang membuat semua member yang berada di ruangan meringsut takut. Sejak pagi Yoojung sudah mengeluarkan hawa membunuh membuat mereka enggan mendekat.

"Manajer kenapa? Apa sedang dalam priode perempuan?" tanya Yuta berbisik.

"Tidak tahu, sejak tadi seperti itu. Lihatlah matanya, aku jadi takut!" balas Winwin sepelan mungkin.

Yoojung kembali menghentakkan kaki, menoleh menatap Yuta dan Winwin bergantian membuat keduanya menunduk takut.

"Aku mendengarnya!" seru Yoojung mencibir kesal. Ia kembali berbalik dan membereskan beberapa pakaian yang harus ia bawa ke tempat pencucian.

Seharusnya hari ini ia bisa lebih bersantai tapi beberapa staf memutuskan untuk cuti dengan alasan tidak jelas. Pakaian yang kemarin para member pakai belum ada satu pun yang bersih membuat ia harus mondar mandir ke tempat pencucin milik perusahaan dan mencuci semuanya sendiri.

Padahal di rumah ia tidak pernah mencuci, lalu mengapa saat ini ia harus mencuci pakaian orang-orang yang tidak ia kenal? Kenapa?!!!

"Sst, Jae! Semalam apa yang kamu lakukan padanya?" tanya Taeyong yang sedikit curiga dengan kekesalan Yoojung hari ini.

Sejak Yoojung datang pagi tadi Jaehyun hanya bisa bersembunyi di sudut ruangan, sesekali pemuda itu melirik Yoojung dan menghela napas berat. Jaehyun menoleh menatap Taeyong dengan wajah melasnya.

"Aku membuat kesalahan." ucap Jaehyun lemas.

"Hah?!" seru Taeil, Doyoung dan Mark bersamaan.

Yoojung yang mendengar kebisingan itu menoleh ingin rasanya mengumpat. Tapi melihat Jaehyun bersama mereka membuatnya enggan melakukan itu. Rasa kesal masih begitu membekas membuat Yoojung malas menatap wajah Jaehyun. Jika ia mengingat kejadian semalam membuat emosinya semakin meningkat.

"Aku harus pergi ke tempat pencucian, kalian berlatihlah jangan bergosip, ingat itu!"

Yoojung mendelik memberi peringatan kepada mereka semua. Para member meneguk salivanya sulit dan mengangguk ragu. Melihat itu Yoojung tersenyum sinis dan berlalu dari ruangan.

Blam.

Semua member menghela napas lega, suasana ruangan kembali bersahabat tidak semencekam saat Yoojung berada di dalam bersama mereka.

"Yya, Jung Jaehyun! Katakan apa yang kamu lakukan kepada Yoojung?!" seru Taeil meminta penjelasan.

"Benar! Kenapa dia seperti itu? Semalam kamu bilang ingin berkencan. Kencan macam apa yang membuat Yoojung semarah itu?!" timpal Yuta semakin menyudutkan Jaehyun.

"Jangan bilang kamu melupakan dompetmu!" seru Taeyong menatap Jaehyun horor, ia takut tebakannya itu benar.

Jaehyun menghela napas berat ia menatap satu persatu member dengan wajah sedih.

"Huaaaa! Aku malu! Aku malu bertemu dengannya, bagaimana ini?! Aku malu!!!!" seru Jaehyun seraya merebahkan diri dan berguling-guling layaknya anak kecil.

"Yya! Yya! Berhenti! Katakan sebenarnya ada apa?" seru Taeyong kesal dengan tingkah Jaehyun yang kekanakan.

"Jadi...." Jaehyun mulai menceritakan kejadian sebenarnya membuat kedelapan pemuda lain terdiam menyimak cerita indah Jaehyun.

Flashback.

"Aku akan pergi bersama Yoojung, kalian pulanglah lebih dulu!" seru Jaehyun kepada Taeyong dan juga Yuta yang masih berada di dekatnya.

"Eh? Kemana? Apa kamu benar ingin mengajaknya kencan?" tanya Yuta penasaran yang dijawab anggukan oleh Jaehyun, "wahh, Jung Jaehyun kamu sudah berani rupanya!"

Love My Idol [Kim Yoojung X Jung Jaehyun]Where stories live. Discover now