8. Bersamaan

629 95 37
                                    


Yoojung bersenandung kecil menata beberapa makanan di atas meja ia sengaja membuatkan sarapan untuk para member. Ia datang lebih pagi membersihkan ruangan dan menyiapkan segalanya untuk mereka, tugas manager yang Yoojung ketahui.

Kemarin ia meminta petugas kebersihan untuk menaruh satu meja besar di sudut ruangan untuk mempermudah ia meletakkan berbagai macam makanan dan cemilan. Seminggu ia menjadi manager membuat hati nuraninya sedikit tercubit. Melihat mereka yang bekerja keras tanpa asupan makanan yang sepadan membuatnya iba.

Semalam Yoojung pergi ke panti melihat anak-anak yang terlelap karena kelelahan membuat rasa bersalah tumbuh begitu saja terlebih melihat wajah terlelap mereka membuatnya sadar akan kesalahannya. Sudah lama sejak terakhir kali ia datang seolah mengabaikan anak panti lain yang juga membutuhkan dekap hangat Yoojung.

"Kamu sudah datang?"

Teguran itu membuat Yoojung berjinjit terkejut, tangannya yang tengah menata makanan terhenti dan membalikkan badan menatap siapa yang datang pagi-pagi begini. Yoojung mendelik menatap pemuda yang kini dengan santainya berjalan mendekat pemuda itu hanya menggunakan kaus putih tanpa lengan dengan celana olahraga hitam bergaris putih. Otot yang terbentuk terlihat dengan jelas membuat Yoojung segera membuang tatapannya dan kembali menata makanan di meja.

"Ck, kenapa kamu membawa makanan terlalu banyak? Apa kamu ingin melihat kami membengkak?" tanya Jaehyjn seraya mengambil sebuah bungkusan di atas meja.

Yoojung hanya mendengus enggan menanggapi ucapan pemuda yang kini sudah membuka satu bungkus kripik kentang dan memakannya tanpa permisi.

"Enak juga!" celetuknya lagi.

Suasana begitu hening hanya suara dari keripim yang dikunyah terdengar menggema di ruangan itu. Pemud itu berdehem dan kembali fokus menatap Yoojung.

"Yoo, kamu sudah makan?"

Yoojung menoleh menatap pemuda yang kini kembali mengunyah kripik kentang seperti anak kecil.

"Sudah, habiskan makananmu dan berlatihlah atau tubuhmu akan membengkak!" kesal Yoojung. Pemuda itu hanya meringis menyadari ucapannya membuat Yoojung marah.

"Maaf, aku hanya bercanda berkata seperti tadi, kenapa kamu mudah sekali tersinggung?" tanya pemuda itu. Tangannya yang gemas kini terjulur dan menekan-nekan pipi Yoojung. Ia terkekeh merasakan lembutnya pipi Yoojung yang seperti mochi terlebih kulit putih Yoojung yang dibiarkan tanpa polesan make up berlebih semakin membuat pemuda itu betah memainkan pipi kenyal Yoojung.

"YYA, JUNG JAEHYUN!!"

Jaehyun menarik tangannya, tawa tidak dapat ia pendam lagi, melihat wajah Yoojung yang memerah karena amarah menjadi kesenangan Jaehyun saat ini. Baru seminggu Yoojung menjadi manager mereka dan suasana sudah begitu banyak berubah. Setiap hari Yoojung akan berteriak memarahi mereka jika mereka salah. Bahkan Yoojung ikut memonitor latihan mereka, menatap tajam ke arah Taeil yang melakukan kesalahan dan mencibir Mark yang mengeluh lelah. Bahkan gadis ini tidak segan beradu argumen dengan Yuta menggunakan bahasa jepang. 

Bagi Jaehyun Yoojung memiliki sisi yang begitu menarik.

Beberapa hari lalu, Yoojung memarahi mereka yang masih melakukan kesalahan pada gerakan di lagu mereka bahkan Yoojung terang-terangan mencibir mereka membuat ego para member terluka. Tapi bukan Yoojung namanya jika ia peduli. Sepertinya mulut pedas Yoojung menuruni Tuan Lee selaku pimpinan mereka. Meski begitu mereka sadar apa yang Yoojung katakan merupakan hal yang benar, Yoojung hanya ingin mereka fokus dan berhasil di comeback kali ini.

Jaehyun menghentikan tawanya, menatap Yoojung dan tersenyum lebar membuat Yoojung mendengus kesal tanpa sadar ia menggembungkan pipi dan mengerucutkan bibir mungilnya. Jaehyun mengubah garis wajahnya menatap Yoojung diam dan juga tajam, ini masih pagi dan Yoojung sudah menggodanya.

Love My Idol [Kim Yoojung X Jung Jaehyun]Where stories live. Discover now